Oleh: H Fahrurrozi Dahlan, QH |
Muqaddimatun:
Tradisi kenabian atau lazim disebut dengan sunnah nabawiyyah adalah kebiasaan baik yang terus dilaksanakan secara kontinue [istiqomah] agar menjadi ikutan dan panduan ummat manusia dalam menapaki kehidupan dan segala dinamika kehidupan itu sendiri.
Sunnah nabawiyyah itu ada yang bersifat khusushiyyat bagi para nabi yang tak boleh dilaksanakan oleh para ummatnya, semisal menerima wahyu dari Allah, Kewajiban bagi para nabi untuk dilaksanakan oleh para nabi saja tapi tidak wajib bagi para ummatnya, dan seterusnya. Ada juga sunnah nabawiyyah ammah lil jami’ , sunnah nabi untuk dilaksanakan oleh semua pengikut nabi.
Di antara sunnah-sunnah nabi itu sebagaimana tercantum dalam kitab tanbiihul ghafilin sebagai berikut;
قال الأوزاعى رضى الله عنه قال خمس كان عليهن رسول الله صلى الله عليه وسلم والتابعين بإحسان.
لزوم الجماعة
وإتباع السنة
وعمارة المسجد
وتلاوة القرآن
والجهاد فى سبيل الله تعالى
[تنبيه الغافلين ص: ١١٢]
Imam Al-Auzaiy bernasihat:
Lima point pokok kebiasaan utama rasulullah saw dan para tabiin:
Pertama: Tetap berjamaah dan bersama dalam barisan. [Shalat, dan bersama].
Kedua: Mengikuti sunnah nabi.
Ketiga: Memakmurkan masjid.
Keempat: Membaca al-Qur’an.
Kelima: Berjuang di jalan Allah swt.
[Tanbihul qhafilin: 112]
Tradisi literasi indah Nabi Muhammad saw dan tradisi para sahabat Nabi tercermin dalam lima tradisi utama:
Pertama: Komitmen dalam kebersamaan [لزوم الجماعة]
Komitmen kebersamaan yang paling intens dilaksanakan oleh Nabi dan Sahabat Nabi adalah shalat berjamaah.
Shalat berjamaah bagi ummat islam adalah media komunikasi spritual vertikal antara hamba dengan Allah swt sekaligus media komunikasi sosial horizontal yang berorientasi pada aspek:
A]. Penguatan spritualitas yang teguh kepada Allah swt, sehingga terpelihara dari perbuatan yang keji dan munkar.
B]. Penguatan komitment kebersamaan dalam mengatasi segala problem kehidupan, sebab berjamaah memupuk solidaritas dan soliditas yang baik antarsesama.
C]. Penguatan kesejahteraan sosial bagi setiap yang terus bersama dalam jamaah, bersama dalam barisan, bersama dalam satu visi misi menuju tujuan yang sama. Ini semua bisa menghadirkan kesejahteraan bersama.
D].Penguatan Motivasi dan obsesi diri untuk menatap masa depan yang lebih baik. Karena berjamaah adalah obsesi diri untuk menatap keselamatan diri di kemudian hari nanti.
Kedua: Komitment kuat untuk terus mengikuti sunnah dan tradisi hasanah para nabi.
Ittiba’ assunnah, adalah mengikuti rool model kehidupan para nabi yang dipenuhi dengan bimbingan ilahi sehingga segala dimensi kehidupannya senantiasa dalam ridha ilahi.
Ketiga: Penguatan pemberdayaan dan pelembagaan kemasjidan.
Sebab
Masjid memiliki aneka fungsi fungsional dan produktif.
Pertama: Markazul khadharah
[مركز الحضارة الانسانية]: Pusat Peradaban kemanusiaan
Kedua: Markazuttsaqofah [مركز الثقافة الانسانية]
Pusat Kesejahteraan manusia.
Ketiga: Markazul Ilmiiyyah [مركز الحضارة العلمية].Pusat kajian Keempat: Markazuttansyiah al-adatiyyah
[مركز التنشئة العادتية ]
Pusat rekonstruksi tradisi sosial kemasyarakatan
Kelima: Markaz tanmiyyah almaliyyah alijtimaiyyah [مركز التنمية المالية الاجتماعية].
Pusat peningkatan Ekononi masyarakat.
Maka tradisi kenabiaan yang terus diikuti akan menghadirkan peradaban kemanusiaan yang produktif dan kreatif untuk meraih masa depan yang lebih baik dan terhormat serta berkat.
Keempat: Komitment untuk memperkuat literasi dan edukasi yang bersumber dari ajaran al-Quran.
Membaca adalah jendela kehidupan. Membaca adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan. Membaca kitab suci al-Quran bagi setiap muslim adalah ibadah terindah sebagai edukasi literasi terbaik sepanjang peradaban manusia yang hadir di pelataran semesta ini. Sebab al-Quran mengajarkan segala dimensi kehidupan manusia. Al-Quran mengajarkan ketauhidan, mengajarkan kemanusiaan, mengajarkan keharmonisan semesta, mengajarkan toleransi kemanusiaan, mengajarkan pluralitas dan modernitas untuk kelanggengan peradaban globalitas yang menantang untuk meningkatkan kreatifitas dan produktivitas sepanjang hayat.
Kelima: Pengorbanan dan perjuangan dalam meraih kemenangan dan kesuksesan.
Jihad fi sabilillah sesungguhnya adalah upaya sungguh-sungguh untuk meraih cita dan harapan yang ingin diraihnya.
Jihad dengan segala dimensinya memberikan ruang dan kesempatan untuk memperkuat komitmen kemandirian dan kebaikan bersama.
Jihad spritual yang diperkuat dengan ibadah-ibadah ritual dan terjadwal akan membentuk keperibadian spritual yang handal dan soleh secara normatif dan spritualitas. Jihad sosial,dibentuk melalui distribusi harta benda dan kebahagiaan kepada semua orang. Jihad sosial menjadi penanda kebermanfaatan dirinya dengan sesama. Jihad intelektual, dengan mengasah daya nalar, daya rasional, daya logika dengan memperbanyak membaca dan mengkaji segala dimensi ilmu pengetahuan agar otak dan logika pikir manusia terus berkembang dan berinovasi dan Jihad emosional dimulai dari penguatan dimensi empati, simpati dab cinta sosial yang harus terus dikokohkan dalam relung hati setiap orang dan itulah yang semestinya harus dibangun bersama secara integratif dan holistik agar tercipta manusia yang paripurna dan sempurna dalam segala kehidupannya.
TIGA TEMAN YANG MENUNJUKKAN JALAN KESUKSESAN, MAKA BERTEMANLAH DENGAN TIGA TEMAN SEJATI INI: NASIHAT SANG AHLI HIKMAH
Dalam syair yang indah ini ada ungkapan tentang suksesnya berteman dengan TIGA kategori teman yang sejati:
احفظ كلامى وخذ عنى من الحكم # ما علمتنى أيامى بلا قلم.
صاحب ثلاثا إذا شئت النجاة وكن # كالنحل يهوى بديع الدهر إن يهم
صاحب وفيا يصون الود يحفظه # ولا تصاحب دنيء الاصل والشيم
وألزم كريما وإن ضاقت معايشه #
ولا تجاور حديث العهد بالنعم
وذو الأمانة لا تقطع مودته #
إن الأمين نصوح صادق الكلم [للشاعر : باسل محمود ابو الشيخ]
Perhatikan ungkapanku ambil butiran hikmah dari apa yang daku nasihatkan # selama hari demi hari mengajarkanku arti kehidupan yang tak tertulis dengan pena.
Temanilah TIGA sahabat jika Anda ingin sukses dan jadilah laksana Madu yang terus bersarang sepanjang manusia memerlukan madu laninya.
Pertama:
Bertemanlah dengan orang yang setia, setiap masa selalu menjaga cinta kasihnya kepadamu, dan jangan berteman dengan orang yang asal usulnya dan etika akhlak moralitasnya jelek dan tak terpuji.
Kedua: Tetaplah bersahabat dengan orang yang mulia hati dan ragawinya meski hidup sederhana dan terhimpit kesusahan hidup, dan jangan berteman bertetangga dengan orang yang selalu pamer kekayaaan dan kenikmatan yang baru dia terima.
KETIGA [03]: Bertemanlah dengan orang yang memiliki amanah tanggung jawab, jangan sekali-kali putus hubungan dengan orang yang amanah. Sebab orang yang amanah adalah juru nasihat yang selalu jujur dalam tindakan dan perkataan.
TIGA TIPOLOGI TINGKAT MANUSIA YANG DILEGITIMASI OLEH ALLAH SWT DALAM AL-QUR’AN
SURAH FATHIR: 35
[BIASA, LUAR BIASA & ISTIMEWA]-[RENDAH-SEDANG- TINGGI].
Untuk menelisik tingkatan manusia dalam konteks kemampuan manusia mengeksistensikan dirinya sebagai hamba Allah swt, kemampuan dirinya dalam amaliyah ketaqwaan dirinya kepada Allah swt. Secara tegas Allah swt menjelaskan tentang tiga tipologi tingkatan manusia yang tercantum dalam surat Fathir ayat 35:
ثم اورثنا الكتاب الذين اصطفينا من عبادنا فمنهم ظالم لنفسه ومنهم مقتصد ومنهم سابق بالخيرات بإذن الله [ سورة فاطر: ٣٥]
Kami telah wariskan al-Quran terhadap hamba-hamba kami yang telah kami seleksi dan pilih dari kalangan hamba-hamba Kami, di antara mereka berpredikat:
Hamba yang zhalim terhadap dirinya sendiri.
Hamba yang menengah- moderat tengah-tengah.
Dan Hamba yang terdepan dalam kebaikan seizin Allah swt.
Ayat tersebut secara spesifik menjelaskan:
تفسير هذه الاية:
ثم اعطينا القرآن الكريم : أمة محمد صلى الله عليه وسلم الذين اخترناهم على الأمم.
ظالم لنفسه بالمعاصى التى دون الكفر ومنهم مقتصد بفعل الواجبات وترك المحرمات
ومنهم سابق بالخيرات.
اى سارع فيها واجتهد فسبق غيره وهو المؤدى للفرائض المكثر من النوافل التارك للمحرم والمكروه
Tipe Manusia Biasa- Rendah.
Pertama: ظالم لنفسه : HAMBA BIASA
Mereka yang masih melaksanakan dosa tapi bukan dosa kufur.
Kedua: مقتصد :
HAMBA LUAR BIASA
Hamba yang berusaha melaksanakan kewajiban dan berusaha meninggalkan hal yang dilarang.
Ketiga: سابق بالخيرات : HAMBA ISTIMEWA
Hamba yang selalu bergegas, bersungguh-sungguh, dan selalu mendahului yang lainnya. Hamba yang terus menerus melaksanakan segala kewajiban, hamba yang memperbanyak melaksanakan ibadah sunnah, hamba yang meninggalkan yang diharamkan dan yang dimakruhkan.
Itulah derajat manusia di sisi Allah yang dilihat dari KUALITAS ibadahnya kepada Allah swt.
جمال الدين عطية:
مقاصد الشريعة ما يتعلق بالأسرة:
مقاصد الشريعة فيما يخص الفرد
Aspek Individual.
مقاصد الشريعة فيما يخص الأسرة
Aspek Keluarga.
مقاصد الشريعة فيما يخص الامة
Aspek Kemanusiaan/Keummatan.
مقاصد الشريعة فيما يخص الانسان
GERAKAN KELUARGA MASHLAHAT SESUAI MAQHASID:
مقاصد الفرد [Esensi Personal]
مقاصد النفس[Esensi Jiwa]
مقاصد العقل [Esensi Pikir]
مقاصد التداين [Esensi Agama]
مقاصد العرض [Esensi Kehormatan]
مقاصد المال [Esensi Harta]
KONSEPSI KELUARGA MASHLAHAT [POLA KESALINGAN] TERDIRI DARI LIMA KOMPONEN POKOK:
Pertama: Kesalingan Menghormati.
Kedua: Membahagiakan lahir batin.
Ketiga: Melindungi, Menjaga.
Keempat: Mendukung, Bekerjasama.
Kelima: Menyayangi dan mencintai.
LIMA CARA MENGAKTUALISASIKAN KONSEPSI KELUARGA MASHALAHAH:
1]. Perlakukan orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.
2]. Jangan perlakukan orang lain dengan cara yang tidak anda inginkan untuk anda sendiri.
3]. Setiap orang ingin pilihan dan pandangan hidupnya dihargai.
4]. Jangan rendahkan siapapun dan apapun.
5]. Cinta dua orang tak bisa sempurna sampai masing-masing sadar akan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
KELUARGA BAHAGIA MASHLAHAH DALAM PERSPEKTIF AL-HADIS
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : أربع من السعادة
المرأة الصالحة
والمسكن الواسع
والجار الصالح
والمركب الهنيء.
Empat ciri kebahagian seseorang: Pertama: Istri atau pasangan yang baik.
Kedua: Tempat yang luas.
Ketiga: Tetangga yang baik.
Keempat: Kendaraan yang nyaman.
وأربع من الشقاوة:
الجار السوء
والمرأة السوء
والمسكن الضيق
والمركب السوء
Empat ciri orang yang tak bahagia:
Pertama: Tetangga yang buruk.
Kedua: Perempuan yang buruk perangainya.
Ketiga: Tempat yang sempit.
Keempat: Kendaraan yang jelek/tidak nyaman.
TIGA KARAKTER MANUSIA YANG MESTI DIHINDARI: NASIHAT SYAIKH ABU HÂZIM KEPADA ANAKNYA
قال ابو حازم لولده : يا بني لا تقتدى بمن لا يخاف الله ولا يعف عن العيب ولا يصلح عند الشيب [خلية الاولياء]
Abu Hazim bernasihat kepada anaknya:
Duhai anakku, hindarilah karakter watak manusia seperti ini;
Pertama: Orang yang tidak takut kepada Allah swt di kala sepi.
Kedua: Orang yang yang tidak merendah dengan adanya aib dirinya.
Ketiga: Orang yang tidak mau memperbaiki dirinya di kala masa tuanya.
لا تفرح الا بزيادة علم او عمل صالح فانهما رفيقاك يصحبانك فى القبر حيث يتخلف عنك أهلك ومالك وولدك وأصدقائك [بداية الهداية]
Jangan Anda merasa bahagia kecuali dengan:
1. Bertambah ilmu pengetahuan.
2. Bertambah amal shaleh.
Karena ilmu dan amal shaleh itulah menjadi teman Anda yang menemanimu di dalam kubur, sewaktu keluarga, harta, anak dan teman-temanmu meninggalkanmu sendirian. [Bidayatul Hidayah].
Ahmad bin Sahal menyatakan:
الرجال ثلاثة سابق ولاحق وماحق
فالسابق الذي سبق بفضله واللاحق الذي لحق بأبيه في شرفه والماحق الذي محق شرف آبائه.
Manusia ada tiga macam. Pertama, unggul sebab keutamaannya, kedua, sama dengan pendahulunya, ketiga, merusak kemuliaan pendahulunya.
IDENTITAS ORANG SOLEH YANG SUKSES: NASIHAT AHLI HIKMAH, SYAIKH NASHR IBN MUHAMMAD IBN IBRAHIM AL-SAMARQANDY
قال بعض الحكماء إذا أصبح الرجل ينبغى أن ينوى أربعة أشياء اولها اداء مافرض الله عليه
والثانى اجتناب ما نهى الله عنه
والثالث انصاف من كان بينهم وبينه معاملة
والرابع اصلاح مابينه وبين خصمائه فإذا أصبح على هذه النيات أرجو أن يكون من الصالحين المفلحين. [انتهى تنبيه الغافلين ص: ٢٠٤].
Artinya:
Nasihat Ahli Hikmah tentang ciri orang soleh yang bahagia:
Jika seseorang setiap hari, di pagi hari selalu berniat empat hal:
Pertama: Selalu berniat untuk tetap menunaikan segala apa yang diwajibkan oleh Allah swt kepada dirinya.
Kedua: Selalu berniat menjauhi segala larangan Allah terhadap dirinya.
Ketiga: Selalu berniat untuk sadari diri atas segala pergaulan yang dilakukannya dengan sesama dirinya dan orang lain.
Keempat: Selalu berniat untuk selalu berdamai, menebar harmoni antara dirinya dengan para musuh yang membencinya.
Jika itu yang dilakukan setiap hari dengan niat tersebut, saya yakin dia termasuk orang soleh yang selamat dan bahagia.
[Tanbiihul Ghofilin, h. 204]
HATI-HATI TENTANG EMPAT HAL JANGAN ANDA KERJAKAN: NASIHAT SANG ULAMA SUFI
إنتبه أربعة اشياء لا تفعلها!: نصيحة صوفية
اولا: لا تنفق كل ما معك اليوم اعمل حساب الطوارئ والمستقبل غدا ولا تسمع للمثل القائل (انفق ما فى الجيب يأتيك ما فى الغيب] ولكن اسمع للمثل القائل [القرش الابيض ينفع فى اليوم الأسود]
ثانيا: ولا تقل كل ما تعرف ولكن اعرف متى تصمت ومتى تتكلم. وإن قررت ان تتكلم اعرف ماذا يمكن ان تقول؟ولمن تقول؟وهل يحافظ من قلت له على ما قلته ام سيذيعه وينشره بين الناس ؟.
ثالثا: ولا تصدق كل ما تسمع فنحن فى زمان الشائعات بمعنى لا تسمع عن فلان الذى تعرفه ولكن اسمع منه وبمعنى ادق لا ترى بأذنيك ولكن بعينيك.
رابعا: وحتى عندما ترى بعينيك إياك ان تنخدع بما تراه ولا تحكم على الوجوه قبل أن ترى المواقف والافعال فالبعض يجيدون التمثيل. لذا : لا تجعل الحكم على احدهم بقلبك فقط ولكم بقلبك وعقلك معا. انتهى. والله اعلم.
Hati-hati tentang Empat hal, Jangan Dikerjakan: Nasihat sang Sufi.
Pertama: Jangan Keluarkan-nafkahkan segala apa yang anda punya saat ini. Kerjakan sesuai kebutuhan dan persiapan masa depan. Jangan terlalu mendengarkan orang kata, Nafkahkan apa yang ada di kantongmu, maka akan datang kepadumu rizki dari yang tak disangka, tapi dengarkan ungkapan orang kata: Uang Receh yang putih, nanti di saat susah sangat bermanfaat untukmu].
Kedua: Jangan Katakan segala apa yang anda tahu!. Tapi kenalilah kapan Anda bicara, kapan Anda diam. Jika Anda tetap mau bicara, katakanlah apa yang paling memungkinkan anda katakan, kepada siapa anda bicara, apa orang yang lawan bicara Anda mau menjaga perkataan Anda, atau mau menyebarkan kepada orang lain.
Ketiga: Jangan Anda percaya terhadap apa yang Anda dengar, kita hidup di era media sosial maka jangan dengar info dari si pulan yang Anda kenal, tapi dengar langsung darinya. Maknanya; telitilah jangan lihat dengan dua telingamu, tapi lihatlah dengan kedua matamu.
Keempat: Sampai jika anda melihat langsung dengan kedua matamu, hati-hati jangan Anda tertipu oleh apa yang Anda lihat, Jangan menghakimi di hadapan orang sebelum Anda lihat langsung posisi, perbuatannya. Sebab kebanyakan orang seringkali menganggap baik contoh yang dipertontonkan di halayak ramai.
Justru itu! Jangan menghakimi orang dengan hatimu semata, tapi hukumi orang berdasarkan hatimu dan akal pikiranmu.
PONDASI TUJUH ASAS KEBAHAGIAN MENURUT AMIR AL-MU’MININ SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB KARRAMALLAHU WAJHAHU
قواعد السعادة السبع لأمير المؤمنين على بن أبى طالب كرم الله وجهه.
١: لا تكره احدا مهما اخطأ فى حقك.
٢: لا تقلق أبدا مهما بلغت الهموم
٣: عش فى بساطة مهما علا شأنك
٤: توقع خيرا مهما كثر البلاء
٥: اعط كثيرا ولو حرمت
٦: أبتسم ولو القلب يقطر دما
٧: لا تقطع دعائك لأخيك المسلم بظهر الغيب.
Tujuh Pondasi dasar meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup:
Pertama: Jangan membenci seseorang meskipun kesalahannya melewati batas kewajaran terhadap hakmu.
Kedua: Jangan pernah gundah gulana, galau meskipun segala angan-angan dan kegalauan telah menimpamu.
Ketiga: Hiduplah dalam kesehajaan meskipun kehidupanmu melebihi kekayaanmu.
Keempat: Tetap optimis dalam meraih kebaikan meski cobaan bertubi-tubi.
Kelima: Memberilah meskipun Engkau masih dalam membutuhkan bantuan orang lain.
Keenam: Tetaplah tersenyum meskipun hatimu berhujankan darah.
Ketujuh: Jangan pernah terputus doa doamu untuk saudaramu sesama muslim meskipun saling berjauhan tempat.
[Nasihat Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah]. Wallahu a’lam bisshawab.(*)
Penulis adalah Akademisi UIN Mataram, Pemerhati Organisasi Kemasyarakatan