Buka Puasa Bersama Senator Terpilih, LaNyalla: Penguatan Peran DPD RI Mutlak Diperlukan

- Jurnalis

Jumat, 22 Maret 2024 - 18:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana acara berbuka puasa bersama antara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan jajaran bersama Senator baru yang terpilih pada Pemilu 2024, Restoran Parle, Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).

Suasana acara berbuka puasa bersama antara Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dan jajaran bersama Senator baru yang terpilih pada Pemilu 2024, Restoran Parle, Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).

JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Berbuka puasa bersama Senator baru yang terpilih pada Pemilu 2024, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti kembali menekankan perlunya upaya penguatan sistem bernegara sekaligus penguatan lembaga DPD RI ke depan.

Upaya penguatan tersebut, oleh DPD RI telah dituangkan dalam lima proposal kenegaraan yang ditawarkan untuk menjadi kesadaran kolektif dan konsensus nasional bangsa dan negara.

Senator baru yang hadir antara lain; Alfiansyah ‘Komeng’ Bustami (Jawa Barat), Hasby Yusuf (Maluku Utara), Destita Khairilisani (Bengkulu), Elisa Ermasari (Bengkulu) dan Mirah Midadan Fahmid (NTB).

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti didampingi Senator asal Lampung, Bustami Zainudin; Sekjen DPD RI, Rahman Hadi; dan Deputi Bidang Administrasi DPD RI, Lalu Niqman Zahir.

‘’Prof Kaelan dari UGM sering bilang DPD RI ini Bahasa Jawa-nya pupuk bawang, cuma pelengkap fungsi DPR RI. Ada ketimpangan secara politik, tentunya ini tidak adil. Karena itu, penguatan peran DPD RI mutlak diperlukan,’’ tegas LaNyalla di Restoran Parle, Senayan, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).

Baca Juga :  Polres Lombok Utara Kawal Pergeseran Surat Suara dari PPK ke Gudang Logistik KPU

Tetapi, lanjut LaNyalla, DPD RI tidak egois untuk mengejar kepentingan sendiri. DPD RI ingin memperjuangkan hal yang lebih luas dari itu; yaitu untuk kepentingan agar bangsa dan negara ini dapat mempercepat mewujudkan cita-cita dan tujuan lahirnya negara ini.

‘’Munculnya lima proposal kenegaraan didasari oleh temuan dan aspirasi bahwa bangsa ini masih menghadapi ketidakadilan dan kemiskinan struktural. Akar persoalannya adalah Konstitusi hasil Perubahan di tahun 1999 hingga 2002 telah meninggalkan Pancasila sebagai Norma Hukum Tertinggi dan identitas Konstitusi,’’ tuturnya.

Untuk itulah, tegas LaNyalla, DPD RI menawarkan gagasan perbaikan Indonesia, dengan cara kembali menerapkan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. ‘’Namun kita menyadari ada kelemahan di dalam sistem tersebut. Makanya DPD RI menawarkan penyempurnaan dan penguatan pada sistem itu,’’ tegasnya.

Lalu di manakah penguatan DPD RI? LaNyalla menjelaskan hal itu ada di dalam proposal kedua yang ada di dalam lima proposal kenegaraan DPD RI. Yakni membuka peluang anggota DPR RI berasal dari peserta Pemilu unsur perseorangan atau non-partisan. Di mana, hal tersebut memang menjadi tren perubahan konstitusi di beberapa negara. Termasuk yang terbaru, dilakukan Afrika Selatan.

Baca Juga :  DPD RI Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024

‘’Hal itu sangat penting agar Undang-Undang yang dihasilkan, tidak hanya dibuat oleh keterwakilan partai politik tetapi juga ada keterwakilan masyarakat non-partisan atau people representative. Itulah mengapa, anggota DPD RI, yang juga peserta pemilu dari unsur perseorangan yang berbasis Provinsi secara merata, harus berada di dalam kamar DPR RI,’’ jelasnya.

Sementara pemilihan presiden (Pilpres), harus kembali melalui MPR RI, yang harus diisi para hikmat yang merupakan penjelmaan rakyat. Karena para pendiri bangsa memilih sistem perwakilan itu berdasar karakteristik yang sesuai dengan Indonesia dan Pancasila.

‘’Penyimpangan praktek yang terjadi di era Orde Baru, di mana MPR RI ‘disulap’ menjadi all president men dan tanpa batasan masa jabatan, itulah yang harus dibenahi. Bukan mengganti sistem yang dirumuskan pendiri bangsa dengan demokrasi liberal ala negara-negara barat,’’ ungkapnya.(Sid)

Berita Terkait

Ishak Harahap Ditunjuk Ketua Ad Hoc PPP Haltim
Mutasi Perdana di Lombok Barat, Bupati Targetkan Peningkatan Kinerja
Puluhan Massa Aksi Komite PPS Tuntut Cabut Moratorium
Bupati Lotim Menggeser Ketua FKSPP dari BKPSDM ke Dinas Arpusda
Mukernas PBNW 2025 Cetuskan Asta Cita NW, Berikut Penjelasannya
Fauzan Khalid Konsolidasi dengan Jajaran Pengurus Partai NasDem se-Pulau Lombok
Gubernur Resmi Mutasi Perdana Pejabat di Lingkup Pemprov NTB
Gelombang Pertama Mutasi Pejabat Lingkup Pemkab Lombok Timur

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 08:21 WIB

Ishak Harahap Ditunjuk Ketua Ad Hoc PPP Haltim

Jumat, 16 Mei 2025 - 15:27 WIB

Mutasi Perdana di Lombok Barat, Bupati Targetkan Peningkatan Kinerja

Kamis, 15 Mei 2025 - 13:15 WIB

Puluhan Massa Aksi Komite PPS Tuntut Cabut Moratorium

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:14 WIB

Bupati Lotim Menggeser Ketua FKSPP dari BKPSDM ke Dinas Arpusda

Minggu, 4 Mei 2025 - 13:09 WIB

Mukernas PBNW 2025 Cetuskan Asta Cita NW, Berikut Penjelasannya

Berita Terbaru

Suasana pose bersama usai pembentukan kepengursan sementara (Ad Hoc) Perkumpulan Putra Putri Halongonan Timur (PPP Haltim).

Politik

Ishak Harahap Ditunjuk Ketua Ad Hoc PPP Haltim

Sabtu, 17 Mei 2025 - 08:21 WIB