Dimensi Psikolinguistik: Kompetensi dan Performensi dalam Penggunaan Bahasa

- Jurnalis

Jumat, 27 Desember 2024 - 16:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Istimrorul Khair.

Istimrorul Khair.

Oleh: Istimrorul Khair

Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

PSIKOLINGUISTIK adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan berbahasa (pikiran manusia) serta proses yang terjadi di dalam otak saat memproduksi dan memahami bahasa. Psikolinguistik juga mempelajari prilaku berbahasa, baik yang tampak maupun tidak tampak. Contohnya membantu pendidik untuk mengetahui seberapa jauh kesulitan yang dihadapi para pembelajar dalam proses penggunaan bahasa.

Dalam kajian ini terdapat dimensi psikolinguistik yang dapat mempengaruhi pengunaan bahasa yaitu kompetensi dan performensi. Dimensi psikolinguistik menggambarkan sebuah realitas hubungan bahasa dan berbahasa atau bahasa dan otak manusia yang berjalan seiring dengan perkembangan budaya dan sosial masyarakat dunia. Sedangkan kompetensi dan performensi penggunaan bahasa mengacu pada kemampuan seseorang untuk berbahasa berdasarkan keterampilan dan pengetahuan yang direalisasikan dalam bentuk berbicara, mendengar, menulis dan membaca.

Noam Chomsky seorang pakar linguistik dari Amerika Serikat (AS) yang terkenal dengan teori transformatif generatif membedakan antara kompetensi dan performensi penggunaan bahasa. Kompetensi atau competence adalah kapasitas kreatif dari penutur bahasa. Sedangkan Performensi atau performance adalah penggunaan bahasa secara aktual.

Chomsky beranggapan bahwa pengguna bahasa mengerti struktur dari bahasanya yang membuat dia dapat mengkreasi kalimat-kalimat baru yang tidak terhitung jumlahnya dan membuat dia mengerti kalimat-kalimat itu. Jadi, kompetensi adalah kemampuan intuitif yang dipunyai oleh oleh setiap individu mengenai bahasa ibunya. Intuisi ini tidak begitu saja muncul melainkan dikembangkan oleh seseorang sejalan dengan pertumbuhannnya. Performa adalah sesuatu yang dihasilkan oleh kompetensi. selain itu faktor faktor lain seperti motivasi untuk berbicara, ingatan, dan faktor-faktor psikologi lainnya ikut terlibat (Samsunuwiyati, 2009).

Baca Juga :  Lolos Seleksi, Siswa dari NTB Siap Melesat di Astra Honda Racing School 2025

Dalam prosesnya, Semua orang memperoleh materi psikolinguistik secara berbeda beda, Kemudian tak semua orang memiliki keterampilan berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan konsep bahasa dalam teori psikolinguistik. Ada beberapa teori psikolinguistik yang memaparkan hal ini:

  1. Teori Behavioris, bahasa dipelajari melalui kondisi dan pengalaman. Contoh, anak-anak yang berada di kawasan objek wisata, mereka terpaksa berbahasa menyesuaikan kondisi wisatawan yang datang ke daerahnya.
  1. Teori Innatis, bahasa memiliki komponen genetik dan kognitif. Contoh, manusia sangat fasih dalam bahasa pertamanya sesuai dengan bahasa kedua orang tuanya.
  1. Teori konstruktivis, bahasa dipelajari melalui interaksi sosial. Contoh, manusia tinggal di finlandia maka otomatis dalam beberapa tahun mereka akan mampu berkomunikasi denan bahasa finlandia secara fasih dan hebat.

Dalam linguistik generatif transformatif, struktur itu sama dengan tata bahasa. Sementara tata bahasa itu sendiri tidak lain adalah ‘’pengetahuan’’ penutur suatu bahasa mengenai bahasanya, yang lazim disebut dengan kompetensi. Kemudian, kompetensi ini akan dimanfaatkan dalam pelaksanaan bahasa (performansi), yaitu bertutur atau pemahaman akan tuturan, lalu dalam pelaksanaan bahasa, linguistik generatif.

Dalam pembahasan ini, debat menjadi salah satu kegiatan yang sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi dan  performensi dalam berbahasa. Debat mampu melejitkan kemampuan berbahasa seseorang dengan melatih kemampuan berfikir kritisnya secara cepat dan efisian sesuai dengan keadaan dan tema yang di berikan. Karena kompetensi adalah proses Generatif bukan gudang yang berisi aturan kata, frasa dan kalimat. Untuk dapat menyampaikan argumentasi kritis, para debaters harus memiliki kemampuan berbicara, mendengar, membaca dan menulis sesuai fakta dan logika. Selain itu mereka juga harus mampu bertukar fikiran satu sama lain serta memiliki kemampuan menghibur secara cepat dan tepat.

Baca Juga :  Alhamdulillah!, Tak Ada Kenaikan UKT Tahun 2025, Filep Apresiasi Kebijakan Mendiktisaintek

Seringkali ketidakseimbangan kompetensi dan performensi dalam penggunaan bahasa mampu memengaruhi struktur bahasa seseorang yang sebagaimana sering di alami oleh para debaters. Mereka terbiasa berbicara dengan prinsip saling memahami tanpa memperhatikan struktur bahasa yang bahkan lebih mudah untuk mereka pahami. Seperti dalam debat bahasa inggris, Mereka kurang memperhatikan grammar yang memperindah kesesuaian dan pemahaman bahasa itu sendiri.

Jadi, pentingnya kompetensi dan performensi penggunaan bahasa harus di latih sejak kecil untuk membiasakan anak berbahasa dengan bahasa pertamanya yang sesuai dengan struktur tata bahasa dalam komunikasi bahasa pertamanya. Selain itu, pembiasaan dari sejak kecilnya akan membawa individu baru ini menuju berbahasa yang kompetitif dan performentif.(*)

Penulis adalah Mahasiswi Program Studi Pendidikan bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, 2024

Berita Terkait

Lalu Iqbal Dukung Program DPW We Save NTB Study Tour Australia
Isi Masa Reses, Fauzan Khalid Buka Pelatihan Jurnalistik di MAN 2 Mataram
Gubernur Sebut Jepang dan Korea Beri Peluang Besar bagi Lulusan Terampil Madrasah Aliyah Kejuruan di NTB
Perkuat Sinergi Lewat Vokasi, Astra Motor NTB Teken Perpanjangan MoU dengan Sekolah Binaan
Selain Mengajar, Guru Harus Punya Leadership Pimpin Anak-Anak Jaga dan Pelihara Fasilitas Sekolah
Lalu Iqbal Berharap Komisi VIII DPR RI Dukung Program Pengentasan Kemiskinan di NTB
Selamat!, 4 Siswa SMAIT Anak Sholeh Mataram Lulus SNBP 2025
Lalu Iqbal Berharap Pengembangan SMK di NTB Selaras dengan Kebutuhan Industri

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 16:19 WIB

Lalu Iqbal Dukung Program DPW We Save NTB Study Tour Australia

Kamis, 10 April 2025 - 10:02 WIB

Isi Masa Reses, Fauzan Khalid Buka Pelatihan Jurnalistik di MAN 2 Mataram

Rabu, 2 April 2025 - 11:17 WIB

Gubernur Sebut Jepang dan Korea Beri Peluang Besar bagi Lulusan Terampil Madrasah Aliyah Kejuruan di NTB

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:03 WIB

Perkuat Sinergi Lewat Vokasi, Astra Motor NTB Teken Perpanjangan MoU dengan Sekolah Binaan

Minggu, 23 Maret 2025 - 06:09 WIB

Selain Mengajar, Guru Harus Punya Leadership Pimpin Anak-Anak Jaga dan Pelihara Fasilitas Sekolah

Berita Terbaru