Gegara Permen ESDM Ini Berlaku, PLN Perkuat Implementasi Peta Jalan Transisi Energi di Flores

- Jurnalis

Rabu, 30 April 2025 - 17:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Sebagai salah satu lokasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), langkah Pulau Flores dalam mencapai kemandirian energi semakin nyata setelah diberlakukannya Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Peta Jalan (Road Map) Transisi Energi Sektor Ketenagalistrikan.

Peta Jalan Transisi Energi Sektor Ketenagalistrikan tersebut dilaksanakan, di antaranya melalui implementasi co-firing biomassa PLTU, akselerasi pengurangan penggunaan bahan bakar minyak pada pembangkitan tenaga listrik, retrofitting pembangkit fosil, pembatasan penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hingga akselerasi pengembangan variable renewable energy dan tambahan pembangkit tenaga listrik hanya dari pembangkit energi baru dan energi terbarukan.

Selain itu, regulasi yang telah ditandatangani oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, pada 10 April 2025 dan diundangkan lima hari kemudian ini memuat skema pensiun dini PLTU batu bara guna mencapai target net-zero emission (NZE) di 2060.

Permen ini menetapkan sejumlah kriteria dalam menentukan PLTU yang layak dipensiunkan, di antaranya kapasitas pembangkit, usia dan tingkat utilisasi, emisi gas rumah kaca, nilai tambah ekonomi, serta ketersediaan pendanaan dan dukungan teknologi baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga :  Astra Motor NTB Berbagi Tips Aman Hadapi Kendaraan yang Ngerem Mendadak

Pelaksanaan percepatan pengakhiran masa operasional PLTU harus didahului dengan kajian yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dengan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknis, hukum, komersial, hingga keuangan, termasuk sumber pendanaan. Selain itu, kajian juga harus mempertimbangkan prinsip tata kelola yang baik dan prinsip business judgement rules.

Keputusan percepatan pensiun dini juga harus memperhatikan keandalan sistem kelistrikan nasional, dampak terhadap biaya pokok penyediaan tenaga listrik, serta penerapan prinsip transisi energi berkeadilan.

Dengan demikian, sejalan dengan pelaksanaan peta jalan tersebut, semakin menggencarkan rencana pengembangan dan operasional pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), termasuk panas bumi di Flores, yang memiliki potensi sekitar 1.036 MW yang mampu mencukupi kebutuhan energi di masa depan.

General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Yasir, menjelaskan saat ini kapasitas pembangkit di sistem kelistrikan Flores mencapai 104,2 MW dengan beban puncak 104 MW, dan konsumsi listrik diproyeksikan tumbuh 8,26% per tahun. Maka, investasi pada energi bersih menjadi langkah penting untuk memastikan ketahanan energi berkelanjutan.

Baca Juga :  Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Prabowo – Gibran Bentuk Badan Penerimaan Negara

“Listrik geothermal 10 MW cukup untuk melistriki 11.000 rumah tangga dengan asumsi pelanggan rumah tangga 900 VA,” ucap GM Yasir.

Di samping listrik yang andal untuk masyarakat, kehadiran geothermal juga memberi banyak dampak positif, seperti membuka lapangan pekerjaan, mendorong pembangunan infrastruktur akses jalan, meningkatkan perekonomian, menjadi nilai tambah pariwisata, tranfser ilmu dan teknologi, pembangunan pengembangan masyarakat (PPM) di sekitar wilayah kerja, hingga menghasilkan pendapatan daerah.

Namun saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) masih menjadi pembangkit yang paling banyak digunakan pada sistem kelistrikan NTT. Sementara, target utama pengembangan listrik di NTT adalah mengurangi biaya pokok penyediaan dengan mengurangi jumlah PLTD secara bertahap.

Permen ESDM Nomor 10 Tahun 2025 turut mendorong penerapan program dedieselisasi, yaitu program penggantian pembangkit listrik tenaga diesel dengan pembangkit energi terbarukan dan/atau hibrida pembangkit listrik tenaga diesel dengan pembangkit energi terbarukan untuk tetap menjaga kontinuitas dan kecukupan pasokan tenaga listrik sepanjang waktu.

“Sesuai RUPTL 2021-2030, PLTD direncanakan berhenti beroperasi pada tahun 2025,” kata GM Yasir.(arz)

Berita Terkait

PEACEFULL MUHARRAM: ASTACITA [8] INSPIRATIF PESAN KEDAMAIAN DALAM SPIRIT PERADABAN HIJRAH RASULULLAH SAW
Desa Perampuan Wakili Kecamatan Labuapi dalam Lomba HKG PKK Kabupaten Lombok Barat 2025
Delapan Jabatan Perwira TNI AD Kodim 1620/Loteng Dirotasi Kapten Inf Zainudin Jabat Pasi Inteldim
Tim Satgas Pemberantasan BKC Ilegal NTB Amankan Peredaran Rokok Ilegal di Wilayah Seteluk dan Taliwang
Pendaki Brasil Ditemukan Meninggal Dunia di Jurang Rinjani Kedalaman 600 Meter
Perbaikan Jalan Terong Tawah Menuai Kritikan, Tokoh Masyarakat Desak Pemda Segera Bertindak
Tips Berkendara Aman Pentingnya Safety Check dengan Tengok Kanan Belakang Sebelum Berkendara
Tim SAR Gabungan Temukan Wisatawan Brasil Yang Jatuh Saat Mendaki Gunung Rinjani

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 09:27 WIB

PEACEFULL MUHARRAM: ASTACITA [8] INSPIRATIF PESAN KEDAMAIAN DALAM SPIRIT PERADABAN HIJRAH RASULULLAH SAW

Kamis, 26 Juni 2025 - 13:01 WIB

Desa Perampuan Wakili Kecamatan Labuapi dalam Lomba HKG PKK Kabupaten Lombok Barat 2025

Rabu, 25 Juni 2025 - 13:09 WIB

Delapan Jabatan Perwira TNI AD Kodim 1620/Loteng Dirotasi Kapten Inf Zainudin Jabat Pasi Inteldim

Rabu, 25 Juni 2025 - 12:04 WIB

Tim Satgas Pemberantasan BKC Ilegal NTB Amankan Peredaran Rokok Ilegal di Wilayah Seteluk dan Taliwang

Rabu, 25 Juni 2025 - 08:01 WIB

Pendaki Brasil Ditemukan Meninggal Dunia di Jurang Rinjani Kedalaman 600 Meter

Berita Terbaru

Ini personel yang diterjunkan untuk menjaga perdamaian di Teluk Ekas.

Pariwisata Seni Budaya

Pasca Gencatan Senjata, Pemda Lotim Kirim Pasukan Perdamaian ke Kawasan Teluk

Jumat, 27 Jun 2025 - 14:14 WIB