LOTIM, LOMBOKTODAY.ID – Wakil Bupati Lombok Timur (Wabup Lotim), HM Edwin Hadiwijaya menekankan pentingnya kolaborasi Pemerintah Daerah (Pemda) dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam melakukan sosialisasi. Tujuannya, mendorong lebih banyak masyarakat, baik yang bergerak di sektor formal maupun non-formal untuk menjadi peserta Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek).
“Kita ingin menjangkau lebih banyak lagi masyarakat kita yang bekerja mandiri, bukan pekerja penerima upah dan yang memiliki resiko kerja yang tinggi,” jelas Wabup Edwin usai menghadiri acara Cek Kesehatan Gratis Pesona Budaya Pengadangan, Sabtu (15/11/2025).
Senada dengan Wabup Edwin, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Lotim, M Yohan menyatakan, bahwa pihaknya terus berupaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendapatkan perlindungan melalui kepesertaan Jamsostek.
Yohan memaparkan, segmentasi kepesertaan meliputi Penerima Upah, Bukan Penerima Upah, Jasa Konstruksi, dan Pekerja Migran. Menurutnya, hingga Oktober 2025, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lotim telah menyalurkan klaim santunan senilai Rp26 miliar kepada 2.700 peserta pemegang E-KTP dan ahli warisnya.
Pencairan dana yang besar ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam meringankan beban ekonomi keluarga pekerja, terutama di saat menghadapi musibah. Ini sebagai komitmen untuk memperluas jaminan sosial ketenagakerjaan terus digelorakan.
Sementara, untuk pekerja migran, pada saat pengurusan izin dan persyaratan bekerja ke luar negeri, sudah menjadi kewajiban (mandatory) untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sebelum berangkat.
Ia menambahkan, kewajiban serupa juga berlaku bagi pekerja jasa konstruksi, baik yang terlibat dalam proyek pemerintah (APBN/APBD) maupun swasta. Namun, Yohan mengakui masih ada pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan.
Sebagai gambaran nyata manfaat program ini, dalam kegiatan Cek Kesehatan Gratis Pesona Budaya Pengadangan saja, BPJS Ketenagakerjaan telah menyalurkan manfaat sebesar Rp720 juta kepada para ahli waris.(Kml)
















