LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Isra Mi’raj diperingati setiap tanggal 27 Rajab Tahun Hijriah dan tahun ini tanggal 27 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan tanggal 27 Januari 2025. Namun, masyarakat pada umumnya bisa saja melaksanakan kegiatan peringatan Isra Mi’raj sebelumnya.
Warga di Desa Denggen, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) misalnya, ada yang memperingati Isra Mi’raj pada tanggal 17 Januari 2025. Salah satunya adalah Pengurus atau Ta’mir Masjid Jami Baiturrahman, Desa Denggen, Kecamatan Selong, Lombok Timur, NTB.
Peringatan Isra Mi’raj di Desa Denggen ini dihadiri Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, H Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si. Kehadiran Mantan Bupati Lombok Barat dua periode itu atas undangan langsung Ta’mir Masjid Jami Baiturrahman dan disambut antusias oleh warga dan para pengurus masjid.
Kehadiran Fauzan Khalid pada peringatan Isra Mi’raj yang dibuka Ketua Ta’mir Masjid Jami Baiturrahman Desa Denggen, Retno Sirnopati ini diawali kegiatan makan siang bersama atau dalam Bahasa Sasak Lombok dikenal dengan sebutan ‘’Bedulang’’. Acara ini juga dimeriahkan oleh alunan musik ‘’hadroh’’ yang dibawakan para remaja masjid.
Fauzan Khalid mengatakan, peristiwa Isra Mi’raj tidak hanya sebuah kisah perjalanan spiritual Nabi Kita Nabi Besar Muhammad SAW, tetapi juga dapat kita jadikan sebagai pelajaran berharga bagi semua ummat muslim tentang betapa pentingnya iman, spiritualitas dan hubungan dengan Sang Pencipta Allah SWT.
Salat lima waktu adalah inti dari peristiwa Isra Mi’raj, yang mengajarkan semua umat muslim untuk selalu menjaga hubungan atau komunikasi dengan Sang Pencipta Allah SWT.

‘’Isra Mi’raj merupakan peristiwa penting yang menyimpan pelajaran berharga, tak hanya bagi umat Islam di masa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga untuk para generasi masa kini. Nilai-nilai yang diajarkan tetap relevan dalam menghadapi tantangan kehidupan modern saat ini,’’ kata Fauzan Khalid.
Fauzan Khalid mengajak agar semua umat belajar dari peristiwa Isra Mi’raj untuk mengelola tantangan hidup modern dengan tetap mempertahankan hubungan spiritual dan menjalankan prinsip-prinsip agama. ‘’Pelajaran ini relevan bagi kita semua yang ingin menjalani hidup lebih bermakna, memadukan nilai-nilai spiritual dan kesadaran akan pentingnya kedisiplinan, kebersihan, serta keikhlasan dalam menjalani hidup sehari-hari,’’ ungkap Fauzan Khalid.(arz)