JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil bagian dalam konferensi internasional pembentukan negara Palestina yang diinisiasi oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Pemimpin defacto Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Hal ini disampaikan mantan aktivis KNPI itu sebagai wujud dukungan dan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Palestina dari penjajahan zionis Israel.
‘’Indonesia harus proaktif untuk menjadi bagian yang signifikan dari upaya diplomatik yang penting ini. Kami percaya peran Indonesia sangat dinantikan oleh Prancis dan Arab Saudi sebagai inisiator dan ketua bersama konferensi tersebut,’’ kata Sultan melalui keterangan resminya, Sabtu (7/12/2024).
Meski demikian, Sultan meminta agar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengkaji secara detail proposal diplomatik kemerdekaan Palestina yang akan diajukan oleh Prancis dan Arab Saudi.
Sultan menjelaskan, peran diplomatik Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia telah menemukan momentumnya saat ini. ‘’Kami melihat komitmen Indonesia dalam memperjuangkan nasib bangsa Palestina semakin solid dan konsisten pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Tentunya inisiatif Presiden Prancis dan Putra Mahkota Arab Saudi tersebut patut disikapi secara serius oleh pemerintah Indonesia,’’ jelas Sultan.
Partisipasi Indonesia dalam konferensi pembentukan negara Palestina, lanjut Sultan, akan menjadi penentu bagi tercapainya tujuan solusi dua negara pada konflik Palestina-Israel. ‘’Suasana geopolitik dan dukungan PBB saat ini sangat memungkinkan untuk tercapainya hasil konferensi yang positif. Mari kita do’akan agar Palestina segera mendapatkan pengakuan internasional sebagai sebuah negara yang berdaulat dan damai,’’ ungkap Sultan.
Untuk diketahui, Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengumumkan bahwa ia dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman akan menjadi ketua bersama sebuah konferensi tentang pembentukan negara Palestina. Konferensi tersebut akan digelar pada Juni 2025 mendatang. ‘’Kami telah memutuskan menjadi ketua bersama sebuah konferensi untuk kedua negara tersebut pada bulan Juni tahun depan,’’ kata Macron, mengacu pada Israel dan Palestina.(arz)