LOMBOK PELANJUT IMPERIUM MAJAPAHIT

- Jurnalis

Jumat, 21 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Majapahit Empire.

Majapahit Empire.

MUNGKIN banyak yang bertanya kenapa di Lombok sangat banyak dan mudah kita temui unsur kebudayaan Jawa. Dari gelar, nama, aksara, susastra, tetembangan, arsitektur, kesenian, tradisi bahkan nama-nama tempat seperti Mataram, Sesela, Pemenang, Kediri, Kuripan, Gresik, Daha, Surabaya, Wanasaba, Pajang, Panarukan, dll.

Para antropolog menyebut Lombok sebagai batas timur ruang sosiokultural Jawa pra Islam. Tapi sebenarnya tidak terbatas pada Jawa pra Islam, tapi juga setelah Islam.

Jawabannya adalah karena sejak dahulu kala, perpindahan manusia dari Jawa ke Lombok berlangsung terus menerus dengan membawa pula kebudayaannya yang kemudian hidup dan berakulturasi di Lombok bersanding harmonis dengan budaya asli Sasak. Ini dapat dilacak sebagiannya pada silsilah-silsilah sebagian clan-clan Sasak di Lombok.

Bahkan tidak main-main bahwa ada Prabu Majapahit yang kemudian menjadi Prabu (Majapahit ) Lombok.

Siapakah beliau Prabu Majapahit yang kemudian menjadi Prabu (Majapahit ) Lombok?

Termaktub dalam Babad Lombok.

Pupuh 284

Putra Susuhunan Majapahit.
Membangun negara besar. Bertempat di Bayan dan Pejanggik.
Di Lombok ayahanda Prabu.
Beristri putri Pamatan.
Menjadi Raja besar.

Baca Juga :  Lalu Iqbal Berharap Pengembangan SMK di NTB Selaras dengan Kebutuhan Industri

Pupuh 285

Menjadi Raja di bumi Sasak. Sokong, Bayan, Kuripan dan Pejanggik. Beraja pada sang Prabu. Prabu Lombok yang mengatur. Setiap tahun menghadap Raja. Sang Prabu membangun Kotaraja.. dst

Jika demikian adakah Prabu Majapahit yang meninggalkan tahta saat masih menjabat dan punya kaitan kekerabatan dengan Lombok ?
Ada, beliau adalah Bre Pandansalas.

Dalam bukunya Geofrey E Morisson yang bersumber dari Piagam Batu Tulis yang kini tersimpan di Gedong Kirtye- Bali berbunyi: (f.1, para 3) Iti pénget putrané Beré ring Koripan kangka jumeneng ratu ring nusa Bayan, kang biséka sira Betara Susuhunan Bayan, Beré ring Koripan iku, putraning Beré Pandan Salas, kang jumeneng ratu ring Tumapel anuli Prabu Isaka 1388, Prabu rong tahun, tumuli sah saking kadaton.

Artinya: Putra dari Bere Kahuripan dinobatkan di Bayan bergelar Betare Susuhunan Bayan, sedang Bere Kahuripan adalah putra dari Bere Pandansalas yang dinobatkan jadi Prabu (Majapahit) pada tahun 1388 Saka (1466 M), sang Prabu bertahta 2 tahun kemudian pergi meninggalkan Istana (sebab Kudeta).

Nampaknya beliaulah yang menyingkir ke Lombok mengingat keberadaan cucunya di sini (Betare Susuhunan Bayan) dan di Lombok beliau membangun basis atas nama Majapahit sebagai tandingan Majapahit Trowulan yang makin senjakala kisruh dan tidak lama kemudian runtuh tahun 1478 karena perang saudara. Kemungkinan besar beliau juga yang membawa Kitab Decawarnana (nama kitab asli Negarakertagama) ke Lombok.

Baca Juga :  Jelang Tahun Baru 2025 di Gili Trawangan, Pj Gubernur NTB Tinjau High Season

Dengan runtuhnya Trowulan tak berarti bahwa Majapahit runtuh pula, tapi pusat imperium kemudian berpindah ke Lombok, di mana Prabu (Majapahit) Lombok telah berada 10 tahun sebelumnya.

Mengamati fenomena-fenomena ini, kemudian nampaknya yang membuat filolog ternama Cornelis Bergh membuat hypotesis bahwa Lombok adalah Pelanjut Imperium Majapahit sejak jatuhnya Trowulan tahun 1478 M.(LSW)

Berita Terkait

Gubernur Komitmen Dukung Pengembangan Seni Budaya di NTB dengan Membentuk Dinas Kebudayaan
HIMALO Bakal Gelar Halal Bihalal dan Begawe di TMII Jakarta Sambil Promosikan Budaya Sasak
Lebaran Topat, MAS NTB Sematkan ‘’Pengerakse Gumi Tastura’’ kepada Bupati dan Wabup Loteng
Polda NTB Siapkan Pengalihan Arus untuk Lebaran Topat 2025
Dukung Tradisi dan Keberagaman Budaya, Kapolda NTB Pantau Langsung Pawai Ogoh-Ogoh
Lalu Iqbal Berharap Pawai Ogoh-Ogoh Mampu Berikan Sentuhan Rohani Bagi Umat Hindu
Keren!, D’MASIV Tampil di Panggung Musik Dunia Bergengsi MUSEXPO 2025
Rapat Koordinasi Pembentukan Panitia Takbir Keliling se-Desa Pemongkong-Jerowaru

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 13:06 WIB

Gubernur Komitmen Dukung Pengembangan Seni Budaya di NTB dengan Membentuk Dinas Kebudayaan

Jumat, 11 April 2025 - 10:25 WIB

HIMALO Bakal Gelar Halal Bihalal dan Begawe di TMII Jakarta Sambil Promosikan Budaya Sasak

Selasa, 8 April 2025 - 08:03 WIB

Lebaran Topat, MAS NTB Sematkan ‘’Pengerakse Gumi Tastura’’ kepada Bupati dan Wabup Loteng

Minggu, 6 April 2025 - 10:00 WIB

Polda NTB Siapkan Pengalihan Arus untuk Lebaran Topat 2025

Sabtu, 29 Maret 2025 - 07:05 WIB

Dukung Tradisi dan Keberagaman Budaya, Kapolda NTB Pantau Langsung Pawai Ogoh-Ogoh

Berita Terbaru