LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.ID – Kelangkaan serta pembatasan pembelian gas LPG 3 kg yang dirasakan saat ini, memerlukan suatu langkah krusial untuk menyikapi hal tersebut.
Salah satu strategi inovatif untuk menyikapinya adalah melalui penggunaan instalasi biogas. ‘’Selain berguna bagi masyarakat, bahan yang diperlukan juga mudah diperoleh, terutama di wilayah pedesaan, yaitu (kompor) berbahan kotoran sapi,’’ demikian disampaikan Kepala Pusat KKN Universitas Mataram (Unram), Dr Misbahuddin, ST., MT., IPU, mewakili Rektor Unram saat meresmikan alat instalasi biogas di dalam kawasan KWT Senamian Dusun Gunung Komak, Desa Setiling, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, baru-baru ini.
Peresmian ini juga sebagai tindak lanjut pengembangan kerja sama antara mahasiswa KKN PMD Unram, Kelompok Wanita Tani (KWT) Senamian, dan Yayasan Rumah Energi.
Hadir pada kesempatan tersebut yakni Kepala Pusat KKN Unram, Kepala Desa Setiling beserta jajarannya, Yayasan Rumah Energi, Dinas Pertanian dan Peternakan, Kelompok Wanita Tani dari kecamatan lain, serta masyarakat Desa Setiling.
Menurut Dr Misbahuddin, instalasi biogas ini nantinya sangat berguna bagi masyarakat. Terlebih seperti yang dilihat saat ini, harga gas LPG yang lumayan meningkat. Sehingga ke depannya pemanfaatan instalasi biogas ini akan memiliki banyak peminat, karena berbahan dasarnya mudah didapat.
Ditambahkan, kotoran sapi ini merupakan salah satu penghasil gas metana (CH4) yang merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, biogas ini dapat mengurangi pelepasan gas metana ke udara dan dapat menjadi antisipasi pencegahan perubahan iklim.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Unram yang juga sebagai Ketua Kelompok KKN, Lalu Dodi Nike Lauda memaparkan, pihaknya mencoba untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, sekaligus pemberdayaan masyarakat di Desa Setiling.
Biogas adalah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah energi dan limbah di desa ini. ‘’Kehadiran biogas tidak hanya memberikan manfaat energi, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,’’ katanya.
Mahasiswa KKN PMD Unram di Desa Setiling berharap, biogas dapat menjadi sumber energi yang berkelanjutan dan mandiri bagi masyarakat. Acara peresmian ini juga dirangkaikan dengan demonstrasi penggunaan instalasi biogas oleh mahasiswa KKN PMD Unram.
Pihaknya sangat mengapresiasi semangat gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak. Sehingga, biogas di Desa Setiling diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lain dalam memanfaatkan energi terbarukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kegiatan pengembangan instalasi biogas untuk kegiatan kelompok wanita tani ini, merupakan kontribusi mahasiswa KKN terhadap beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan global (SDGs). Di antara tujuan tersebut pertama, SDG 5 kesetaraan gender, SDG 7 energi terbarukan dan terjangkau, dan SDG 13 penanganan perubahan iklim.(lis)