Survei ke Mataloko, PLN UIP Nusra Identifikasi dan Inventarisasi Manifest di Lokasi WKP

- Jurnalis

Kamis, 10 April 2025 - 08:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ditjen EBTKE Kementerian ESDM bersama PLN saat melakukan investigasi lapangan dan rapat pembahasan hasil investigasi manifestasi lubang lumpur di WKP Mataloko, Kabupaten Ngada, NTT.

Ditjen EBTKE Kementerian ESDM bersama PLN saat melakukan investigasi lapangan dan rapat pembahasan hasil investigasi manifestasi lubang lumpur di WKP Mataloko, Kabupaten Ngada, NTT.

NGADA, LOMBOKTODAY.ID – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) telah melangsungkan investigasi lapangan dan rapat pembahasan hasil investigasi manifestasi lubang lumpur di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Mataloko, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 24-25 Maret 2025.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari agenda audiensi dengan Keuskupan Agung Ende serta inspeksi dan monitoring pengelolaan panas bumi di WKP Mataloko oleh Ditjen EBTKE Kementerian ESDM beberapa waktu lalu.

Identifikasi dan inventarisasi manifestasi ini dihadiri sejumlah stakeholder terkait, di antaranya PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP Nusra), Unit Layanan Pusat Listrik (ULPL) Mataloko, Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 2, perangkat Desa Wogo, DIV MPB PLN Pusat, serta tenaga ahli geothermal Institut Teknologi Bandung (ITB), Ali Ashat.

DIV MPB PLN Pusat, John Rembet menjelaskan, bahwa dalam rangka merespons munculnya manifestasi baru di area lahan masyarakat, maka telah dilakukan site visit bersama PLN, tenaga ahli, dan pihak Desa Wogo untuk melakukan pengumpulan data.

Baca Juga :  Berbagi Kebahagiaan Ramadhan, YBM PLN UIP Nusra Salurkan Ratusan Paket Santunan dan Bingkisan untuk Yatim dan Duafa

“Perlu dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, di antaranya BPN, Pemerintah Desa Wogo, dan masyarakat pemilik tanah yang berbatasan langsung sebelum dilakukan pemagaran lahan milik PLN,” jelas John.

Tenaga Ahli Geothermal ITB, Ali Ashat menjelaskan, bahwa sebagian besar manifestasi berada pada lahan milik PLN dan sebagian kecil, kurang lebih 3 titik, berada di lahan masyarakat. Terhadap manifestasi yang berada di lahan milik PLN agar dilakukan pemagaran, sedangkan manifestasi di lahan masyarakat dipasang rambu.

Manifestasi berupa kolam lumpur, kata Ali Ashat, merupakan fenomena alam yang normal dan umum terjadi di lapangan-lapangan dengan potensi panas bumi. Namun, tetap diperlukan tindakan-tindakan mitigasi untuk meminimalisasi risiko serta koordinasi dengan Pemda terkait pemasangan rambu. “Kolam lumpur diduga terjadi selama musim hujan dan menghilang menjadi uap pada musim kemarau,” ucap Ali Ashat.

Sementara itu, Manager ULPL Mataloko, Gabriel Gella mengatakan, bersama-sama dengan Pihak Pemerintah Desa, untuk bersosialisasi dan menyampaikan peringatan agar masyarakat menghindarkan aktivitas serta ternak di dekat lubang manifestasi lumpur.

Baca Juga :  PJU Banyak Mati, Ketua DPRD Lombok Tengah Prihatin dan Ingatkan Soal Dampak Bahaya

Senada dengan ULPL Mataloko, Pj Kepala Desa Wogo, Kandida Longa mengusulkan pembuatan pagar atau police line di lokasi munculnya manifestasi. “Pihak desa setuju untuk dilakukan pemasangan rambu-rambu keselamatan di area manifestasi baru yang berada di lahan masyarakat,” ujar Kandida Longa.

General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Yasir mengungkapkan, bahwa dikarenakan titik pilar sudah hilang dan perlu pemasangan kembali, PLN akan berkoordinasi dengan BPN, Desa Wogo, dan pemilik lahan yang berbatasan langsung. “Akan berkoordinasi agar segera dilakukan pemasangan rambu pada area manifestasi baru di lahan masyarakat, juga segera dilakukan pengadaan alat detektor H2S,” ungkap GM Yasir.

GM Yasir juga menegaskan akan melakukan pemantauan rutin di area manifestasi kolam lumpur dan akan melakukan koordinasi atas usul masyarakat terkait kompensasi atau pembebasan untuk area manifestasi di luar lahan PLN.(arz)

Berita Terkait

Komunitas CRF Lombok Sambut Varian Terbaru dari CRF Series
Honda NTB Peduli, Bagikan 110 Paket Servis dan 110 Sembako Gratis untuk Korban Banjir di Kekalik Jaya
Astra Group Mataram Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Selagalas dan Dasan Cermen
Astra Motor NTB Salurkan 55 Paket Gizi Tambahan untuk Anak Berisiko Stunting di Kecamatan Cakra Selatan
Ketua Komite IV DPD RI Tegaskan Tarif Trump 32% Tidak Akan Menjadi Ancaman bagi Indonesia
BULD DPD RI Dorong Optimalisasi dan Pemeliharaan Sawah Non-Aktif di Jabar
FIFGROUP Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat FIFestival Kuliner 2025
Bertabur Promo, Beli Motor Honda Pakai Program FYP

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 13:04 WIB

Komunitas CRF Lombok Sambut Varian Terbaru dari CRF Series

Minggu, 13 Juli 2025 - 13:05 WIB

Honda NTB Peduli, Bagikan 110 Paket Servis dan 110 Sembako Gratis untuk Korban Banjir di Kekalik Jaya

Jumat, 11 Juli 2025 - 13:09 WIB

Astra Group Mataram Salurkan Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Selagalas dan Dasan Cermen

Rabu, 9 Juli 2025 - 14:02 WIB

Astra Motor NTB Salurkan 55 Paket Gizi Tambahan untuk Anak Berisiko Stunting di Kecamatan Cakra Selatan

Rabu, 9 Juli 2025 - 13:38 WIB

Ketua Komite IV DPD RI Tegaskan Tarif Trump 32% Tidak Akan Menjadi Ancaman bagi Indonesia

Berita Terbaru

New CRF250 RALLY.

Ekonomi & Bisnis

Komunitas CRF Lombok Sambut Varian Terbaru dari CRF Series

Senin, 14 Jul 2025 - 13:04 WIB