Meski Stok Jagung 2024 Belum Terjual, Pemerintah Tetap Beli Hasil Panen 2025

- Jurnalis

Senin, 5 Mei 2025 - 13:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Memasuki musim panen jagung di Lombok Timur tahun 2025 ini, Pemerintah melalui Bulog telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung sebesar Rp5.500 per kilogram. Demikian dijelaskan Plt Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur (Lotim), Lalu Kasturi, di Selong, Senin (5/5/2025).

Dengan pernyataan Lalu Kasturi tersebut, maka isu yang berkembang di lapangan yang menyebutkan petani merugi harga jual rendah dan pemerintah diam, menjadi terbantahkan. “siapa bilang, pemerintah tidak tidak intervensi harga jagung. Pemerintah menetapkan HPP sebesar Rp5.500/ kg,” kata Lalu Kasturi.

Lalu Kasturi meminta jangan ada pihak yang mengembangkan issu yang cenderung mendiskriditkan pemerintah terkait regulasi penjualan hasil petani dalam komuditas apapun termasuk jagung. Pemerintah katanya, senantiasa memberikan perhatian penuh kepada petani setiap panen dan pemetintah tidak membiarkan petani merugi.

Lalu Kasturi juga menyebutkan, memasuki panen tahun 2025 ini Bulog tetap akan membeli hasil petani meskipun hasil pembelian hasil panin tahun lalu (2024, red) masih menumpuk di gudang yang hingga kini belum terjual.

Baca Juga :  Di Depan Paripurna Dewan, Bupati Lotim Berjanji Benahi Penyaluran Pupuk Subsidi

Karenanya, kata Kasturi pemerintah melalui bulog akan melelang stok jagung hasil pembelian 2024 (tahun lalu) yang jumlahnya 483.000 ton dengan harga Rp4.350/ kg.

“Kita akan lelang meskipun dengan harga di bawah harga HPP. Sebab pemerintah tidak berpikir untung rugi, ini semua kita lakukan demi menyelamatkan petani,” ungkap Lalu Kasturi.

Selain itu, alasan pemerintah harus melelang stok, supaya gudang kosong untuk menampung pembelian hasil panin tahun ini (2025) karena kalau tidak dengan jalan demikian, pemerintah masih kekurangan kapasitas gudang untuk menampung.

Sementara itu, hasil pantauan Lomboktoday.id pada masa panen tahun ini di beberapa lokasi kawasan selatan Lombok Timur, belum banyak para pengepul yang masuk beroperasi membeli ke petani.

Sejumlah petani di kawasan Kecamatan Jerowaru seperti di Desa Sekaroh, Tabuan, Seriwe dan Ekas, menyebutkan belum banyak pengepul luar daerah yang masuk membeli. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya katanya, berbondong-bondong pengepul dari Bali dan Jawa masuk membeli.

Baca Juga :  Tinjau SPKLU Bandung, Dirut PLN Pastikan Seluruh Infratruktur EV Siap Layani Masyarakat 24 Jam

Menanggapi fenomena ini, Lalu Kasturi mengakui memang tahun ini tidak ada pembeli (pengepul) mandiri yang datang membeli. Dan fenomena ini disebutnya tidak hanya di Lombok, melainkan di seluruh Indonesia. Dia mengaku tidak tahu pasti mengapa terjadi situasi seperti ini.

“Ya.. karena kita tidak ingin melihat petani tidak bisa menjual hasil penen, maka di sinilah pemerintah memberikan garansi bagi petani dengan membeli hasil panen meskipun pemerintah juga berfikir ke mana akan melelang stok yang ada,” urai Lalu Kasturi.

Langkah pemerintah seperti ini membuktikan komitmen terhadap petani agar tidak merugi, selain pemerintah memberikan garansi hasil panen, di masa tanam pemerintah menggratiskan bibit serta mensubsidi pupuk. “Jadi apapun situasinya, tidak ada istilah petani merugi”, tutupnya.(Kml)

Berita Terkait

Tunjang Aktivitas Masyarakat Sekitar, Akses Jalan Menuju PLTP Mataloko Sokong Mobilitas Hasil Panen Petani
Gerak Cepat Stafsus Bidang Investasi Lombok Timur
Progres PLTP Ulumbu Terus Melaju, PLN Perkuat Komitmen Transisi Energi Bersih di Poco Leok
Wujudkan Transisi Energi Melalui Pengembangan PLTP Mataloko, Ulumbu, Atadei, dan WKP di NTT Lainnya, Gubernur NTT: Harus Digunakan dengan Baik dan Memberi Kesejahteraan Bagi Masyarakat
DPD Kasta Lombok Tengah Kecam Keterlibatan Oknum Anggota DPRD dalam Proyek MBG
Beri Rp3 M Untuk Pelatihan Keterampilan, Iron-Edwin Wujudkan Lotim Jadi Kabupaten Terampil dan Smart
Komisi III DPRD Loteng Kawal Aspirasi Masyarakat Desa Serage Terkait Perbaikan Jalan
Persoalan Kemiskinan Hanya Mampu Diatasi oleh Pendidikan

Berita Terkait

Senin, 5 Mei 2025 - 13:08 WIB

Meski Stok Jagung 2024 Belum Terjual, Pemerintah Tetap Beli Hasil Panen 2025

Rabu, 30 April 2025 - 16:05 WIB

Tunjang Aktivitas Masyarakat Sekitar, Akses Jalan Menuju PLTP Mataloko Sokong Mobilitas Hasil Panen Petani

Rabu, 30 April 2025 - 13:09 WIB

Gerak Cepat Stafsus Bidang Investasi Lombok Timur

Rabu, 30 April 2025 - 11:36 WIB

Progres PLTP Ulumbu Terus Melaju, PLN Perkuat Komitmen Transisi Energi Bersih di Poco Leok

Selasa, 29 April 2025 - 14:01 WIB

Wujudkan Transisi Energi Melalui Pengembangan PLTP Mataloko, Ulumbu, Atadei, dan WKP di NTT Lainnya, Gubernur NTT: Harus Digunakan dengan Baik dan Memberi Kesejahteraan Bagi Masyarakat

Berita Terbaru