Fauzan Khalid: Anomali, Status Daerah Wisata Tiga Gili Lombok Jadi Kawasan Konservasi Hutan

- Jurnalis

Senin, 16 Juni 2025 - 06:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H Fauzan Khalid saat menggelar kegiatan reses dengan menjaring aspirasi ke daerah pariwisata Gili Trawangan, di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sabtu (14/6/2025).

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H Fauzan Khalid saat menggelar kegiatan reses dengan menjaring aspirasi ke daerah pariwisata Gili Trawangan, di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Sabtu (14/6/2025).

LOMBOK UTARA, LOMBOKTODAY.ID – Berbagai kegiatan dilakukan Anggota DPR RI pada masa reses persidangan ke-III (ketiga) tahun sidang 2024-2025, pada 28 Mei hingga 23 Juni 2025 ini. Anggota Komisi II DPR RI Fraksi NasDem, H Fauzan Khalid menggelar kegiatan reses dengan menjaring aspirasi ke daerah pariwisata Gili Trawangan, di Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (14/6/2025).

Dalam kunjungan ini, Fauzan Khalid didampungi jajaran pertanahan dari Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTB dan Pertanahan Kabupaten Lombok Utara untuk bertemu para pengusaha pariwisata, kepala desa dan para kepala dusun. Hadir pula Kakanwil BPN NTB, Lutfi Zakaria dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lombok Utara, H Supriadi.

Fauzan Khalid mengatakan, kunjungan ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan Komisi II DPR RI ke NTB beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu terungkap Kawasan Wisata Desa Gili Indah, yang meliputi Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air ditetapkan statusnya sebagai kawasan konservasi hutan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak tahun 2021 lalu.

“Ini anomali, aneh sekali karena sejak tahun 1980-an banyak nasyarakat yang sudah memiliki sertifikat. Kawasan ini kan sudah lama jadi kawasan wisata, kok tiba-tiba jadi kawasan konservasi. Terkait dengan persoalan ini makanya saya turun langsung menyerap aspirasi, bertemu tokoh masyarakat, pengusaha wisata, kepala desa dan para kepala dusun,” tutur Fauzan Khalid.

Baca Juga :  Geger, Warga Tanjung Temukan Sosok Mayat Mengapung di Kali Sokong

Sehubungan dengan permasalahan ini, Fauzan Khalid menyarankan para pengusaha wisata bersama tokoh masyarakat untuk menyampaikan permasalahan ini dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI. “Insya Alloh, ditindaklanjuti segera supaya penyelesaiannya bisa lebih cepat,” ucap Fauzan Khalid yang pernah menjabat Bupati Lombok Barat dua periode.

Kepala Desa Gili Indah, Wardana mengatakan, dengan perubahan status sebagai kawasan konservasi hutan, masyarakat Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air bingung karena ada surat edaran dilarang untuk membangun dalam bentuk apa pun. Bahkan pengusaha wisata saat ini tidak bisa lagi memperpanjang izin usaha akibat penetapan status tiga gili menjadi kawasan konservasi hutan. Di satu sisi, pelaku usaha wisata tetap membayar pajak kepada pemerintah, meskipun berstatus kawasan konservasi hutan.

“Pelaku usaha wisata ingin mengembangkan industri pariwisata tiga gili secara legal, namun terhambat gara-gara penetapan status kawasan konservasi hutan. Masyarakat berharap status ini diubah, biar masyarakat nyaman mencari penghidupan di Kawasan Tiga Gili ini. Aneh memang, Desa Gili Indah, satu-satunya desa di dunia yang ada di kawasan konservasi hutan,” papar Kepala Desa Gili Indah.

Baca Juga :  KBRI Damascus Tetapkan Status Siaga 1 Untuk Seluruh Wilayah Suriah

Terkait dengan saran Anggota Komisi II DPR RI, Fauzan Khalid, Kepala Desa Gili Indah, Wardana berjanji akan segera bersurat ke Komisi II DPR RI di Jakarta dan minta bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dalam rapat dengar pendapat di Jakarta. Saat ini, masyarakat masih rembug membuat surat dan merencanakan siapa saja perwakilan yang akan hadir dalam rapat dengar pendapat terebut.

“Kami senang dengan kehadiran Pak Fauzan langsung bertemu kami, tokoh masyarakat,  pelaku usaha wisata tiga gili, kepala desa dan para kepala dusun. Kami sangat berharap Pak Fauzan membantu kami menyuarakan keresahan masyarakat terkait dengan status kawasan Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air menjadi kawasan konservasi hutan. Mudahan bisa selesai dan masyarakat nyaman mencari rezeki dari industri pariwisata,” tegas Wardana.(Fiz)

Berita Terkait

5 Rekomendasi Tempat Wisata untuk Liburan Keluarga di Batam
Budaya Populer di Persimpangan: Saat Tontonan Menelikung Tuntunan
YRFI NTB Dukung Penuh Program Pariwisata yang Dicanangkan Iqbal-Dinda
Bincang Kamisan Perdana Pemprov NTB Bahas Event PGAWC 2025
Ternyata Ini Hotel Tertua yang Masih Beroperasi di Dunia
Delegasi IGS 2025 Menikmati Budaya dan Kuliner di Desa Wisata Hijau Bilebante
Gubernur Kenalkan Beragam Potensi NTB, Peserta IGS 2025 Respon Positif
CBR Tercepat, Astra Honda Kuasai Seri Perdana Mandalika Racing Series 2025

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 06:03 WIB

Fauzan Khalid: Anomali, Status Daerah Wisata Tiga Gili Lombok Jadi Kawasan Konservasi Hutan

Selasa, 10 Juni 2025 - 07:00 WIB

5 Rekomendasi Tempat Wisata untuk Liburan Keluarga di Batam

Minggu, 1 Juni 2025 - 09:00 WIB

Budaya Populer di Persimpangan: Saat Tontonan Menelikung Tuntunan

Senin, 26 Mei 2025 - 07:06 WIB

YRFI NTB Dukung Penuh Program Pariwisata yang Dicanangkan Iqbal-Dinda

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:02 WIB

Bincang Kamisan Perdana Pemprov NTB Bahas Event PGAWC 2025

Berita Terbaru

Honda Stylo 160.

Ekonomi & Bisnis

Honda Stylo 160 Raih Penghargaan Retro Terbaik di Kelas High Skutik Retro

Minggu, 15 Jun 2025 - 14:01 WIB

Sekretaris Deputi Promosi dan Kerjasama BGN RI, Kombes Pol Lalu Muhammad Iwan Mahardan saat tampil sebagai narasumber utama dalam sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada masyarakat dengan menggandeng seluruh insan media di Pulau Lombok, Sabtu malam (14/6/2025).

Ekonomi & Bisnis

BGN Ajak Masyarakat Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Sabtu, 14 Jun 2025 - 21:04 WIB