MATARAM, LOMBOKTODAY.ID — Guna menekan maraknya praktik judi online (judol) dan pinjaman online ilegal (pinjol) di kalangan remaja, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB) mendorong penerapan literasi keuangan secara masif di lingkungan pendidikan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dikbud NTB, H Abdul Azis, dalam agenda peningkatan literasi yang berlangsung di Aula Handayani, Kantor Dikbud NTB, Kamis (17/7/2025).
Acara bertema “Generasi Muda Melawan Judol dan Pinjol Ilegal” tersebut, digagas oleh Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) NTB dan menyasar pelajar serta mahasiswa sebagai peserta utama.
Selain itu, kegiatan ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai pihak, termasuk kepolisian, praktisi keuangan, dan perbankan syariah.
Dalam sambutannya, Abdul Azis mengungkapkan keprihatinan terhadap fenomena makin banyaknya pelajar dan mahasiswa yang tergiur oleh praktik ekonomi digital ilegal tanpa memiliki pemahaman dasar tentang keuangan pribadi.
“Literasi keuangan harus dimulai sejak dini. Kita harus bekali anak-anak kita agar tidak mudah tergiur dengan janji kekayaan instan dari praktik ilegal seperti judol dan pinjol,” tegasnya.
Abdul Aziz menggarisbawahi bahwa pendidikan modern harus memuat kecakapan hidup sebagai bagian integral dari kurikulum. Hal ini mencakup kemampuan mengelola keuangan, membedakan sumber informasi kredibel, serta memahami risiko ekonomi digital yang berkembang pesat.
Abdul Azis juga mengajak seluruh unsur pendidikan, mulai dari guru, kepala sekolah, orang tua, hingga pembuat kebijakan, untuk menciptakan ruang belajar yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga memperkuat benteng karakter dan kemampuan bertahan dalam tekanan sosial dan digital.
Kegiatan edukatif ini dipandu oleh moderator Sukri Aruman, dan diikuti oleh puluhan pelajar dan mahasiswa dari sejumlah SMA, SMK, dan perguruan tinggi yang ada di Kota Mataram. Diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait godaan ekonomi digital instan.
JMSI Dorong Peran Media dalam Edukasi Keuangan
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum JMSI Pusat, Rudi Hidayat, menekankan pentingnya keterlibatan media siber dalam gerakan edukasi publik, khususnya terhadap bahaya pinjol dan judol yang semakin merajalela di era teknologi.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen JMSI sebagai organisasi media dalam melindungi generasi muda dari bahaya jerat judol dan pinjol. Edukasi publik harus terus digencarkan dan media harus berada di garis depan,” ujarnya.
Rudi menyebut bahwa informasi yang disebar melalui internet dan media sosial sangat cepat dikonsumsi oleh generasi muda. Oleh karena itu, media siber harus memegang peran strategis untuk menjadi penjernih informasi dan benteng edukasi agar masyarakat tidak terseret dalam praktik ekonomi ilegal yang merugikan.
Lebih lanjut, Rudi menekankan bahwa sinergi antara dunia pendidikan, media, dan masyarakat sipil menjadi kunci utama dalam membentuk ekosistem digital yang sehat.
Ia menyebut JMSI NTB sebagai contoh konkret organisasi media daerah yang konsisten menyuarakan kepentingan publik melalui kegiatan yang berdampak langsung pada komunitas pendidikan.
“Kerja sama antara dunia pendidikan, media, dan masyarakat sipil sangat dibutuhkan dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya literasi digital dan keuangan,” tambahnya.
Kegiatan Literasi Keuangan digagas JMSI NTB didukung Bank NTB Syariah, PT Aman dan Dinas Dikbud NTB. Peserta berasal dari perwakilan pelajar dan mahasiswa se Pulau Lombok.(arz)