LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Meskipun BMKG inten setiap waktu mengeluarkan rilis ramalan cuaca, namun masih banyak manusia pelaut yang seakan ramalan itu hanya sebatas karangan manusia yang tidak ilmiah. Ataukah informasi itu tidak sampai ke telinga sebagian besar hamba Tuhan yang mencari hidup di laut.
Akibatnya, baru dua hari pasca KM Tunu Pratama Jaya dikabarkan tenggelam di selat Bali dalam penyeberangan dari Ketapang, Banyuawi menuju Gili Manuk, Tabanan Bali, dihantam gelombang besar akibat cuaca buruk, kini giliran 7 nelayan asal Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak dikabarkan karam di perairan desa Seriwe, Kecamatan Jerowaru, juga diakibatkan dihantam gelombang besar setelah cuaca ekstrem melanda kawasan tersebut.
Tragedi itu dilaporkan Plt Camat Keruak, Azhar, S.Pd melalui pesan WhatsApp (WA) kepada Lomboktoday.id pagi Jumat (3/7/2025) saat hendak akan berangkat menuju Seriwe bersama Kades Tanjung Luar, dan dikawal 2 personil TNI AL dari Pos Tanjung Luar.
Menurut Camat, kejadiannya sekitar pukul 04.00 Wita menjelang subuh hari Jumat (3/7/2025). Video amatir dari kamera warga yang beredar di medsos terlihat jelas detik-detik kejadian saat para nelayan yang menggunakan sampan biasa terombang-ambing sambil mencoba melawan derasnya gelombang.
Namun kekuatan gelombang lebih dahsyat sehingga sampan tak lagi seimbang dan terlihat jelas kantiran sampan terangkat oleh gelombang mengakibatkan bidok yang ditumpangi 7 orang nelayan tersebut terbalik. Beruntung seluruh penumpang berhasil diselamatkan dengan bantuan para nelayan Desa Seriwe yang kebetulan melihat langsung kejadian karena jaraknya dengan titik kejadian tidak terlalu jauh.(Kml)