LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID — Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggelar kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat (Dayamas) di Bidang Pencarian dan Pertolongan, serta bimbingan teknis (Bimtek) SAR bagi masyarakat di wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Kegiatan ini diselenggarakan di Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Anggota Komisi V DPR RI, Abdul Hadi, Sat Brimobda NTB, BMKG ZAM, Korem 162 Wirabhakti, Kepala Balai TNGR, Potensi SAR, Dandim 1615/Lotim, SGI Air Bali, PT. AMNT, Kalaksa BPBD Provinsi NTB, EMHC, Lanal Mataram, Polsek Sembalun, serta tokoh masyarakat Sembalun.
Dalam sambutannya, Deputi Bina Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan, Moh Barokna Haulah, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas semangat gotong royong serta kepedulian sosial yang tinggi dari masyarakat Kecamatan Sembalun.
Ia menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam operasi pencarian dan pertolongan, terutama di wilayah rawan seperti Gunung Rinjani yang kerap menjadi destinasi pendakian dengan tingkat risiko yang tinggi.
“Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, keberhasilan operasi SAR sangat ditentukan oleh kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat juga merupakan salah satu upaya Basarnas untuk mitigasi bencana. Dalam implementasinya, Basarnas menyelenggarakan workshop pertolongan pertama dan bimbingan teknis pencarian dan pertolongan di medan gunung dan hutan. Diharapkan, masyarakat yang dilatih dapat menjadi responder awal yang efektif dalam kondisi darurat.
Pada kesempatan tersebut, Basarnas juga memberikan penghargaan kepada potensi SAR yang terlibat dalam operasi penyelamatan pendaki asal Brazil yang jatuh di kawah Gunung Rinjani. Keberhasilan operasi tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara Basarnas, masyarakat, dan pemangku kepentingan lokal.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Kami mendorong pemerintah daerah dan masyarakat untuk melanjutkan serta mengembangkan inisiatif ini secara mandiri, tentunya dengan dukungan penuh dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR terdekat,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam menguatkan kesiapsiagaan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat, sekaligus mempererat sinergi antara Basarnas, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di wilayah pegunungan.(ltn)