Senator Mirah Midadan Minta Kemenhub Perhatikan Transportasi Laut, Udara, dan Darat di NTB

- Jurnalis

Rabu, 27 Agustus 2025 - 20:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mirah Midadan Fahmid saat berjabat tangan dengan Wakil Menteri Perhubungan RI.

Mirah Midadan Fahmid saat berjabat tangan dengan Wakil Menteri Perhubungan RI.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.IDSenator asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid menyoroti serius tiga isu penting terkait transportasi dan infrastruktur daerah yang dinilai sangat krusial bagi masa depan pariwisata serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dalam rapat bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) RI, Senator Mirah Midadan menekankan perlunya perhatian khusus terhadap status pengelolaan Pelabuhan Gili Trawangan, ketersediaan akses transportasi udara, serta perbaikan fasilitas penerangan jalan di NTB.

Pertama, Mirah Midadan meminta kejelasan status pengelolaan Pelabuhan Gili Trawangan yang hingga kini masih menjadi tanda tanya. Ia menegaskan bahwa potensi PAD dari pelabuhan tersebut sangat besar, mencapai lebih dari Rp1 miliar per bulan. “Jika status pengelolaan pelabuhan ini sudah bisa diserahkan kepada pemerintah daerah, maka itu akan menjadi sumber PAD yang signifikan. Apalagi daerah sedang berupaya mencari potensi pendapatan baru,” ujar Mirah Midadan.

Menurutnya, pelabuhan di kawasan wisata internasional seperti Gili Trawangan seharusnya menjadi aset strategis yang dapat memperkuat pendapatan daerah sekaligus mendukung geliat pariwisata. Kedua, Mirah Midadan menyoroti keterbatasan akses transportasi udara yang menjadi hambatan utama masuknya wisatawan ke NTB. Meskipun Badara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok telah menjadi pintu masuk utama, namun keterbatasan jumlah maskapai masih menjadi kendala serius.

Baca Juga :  Gubernur Berharap Gerakan Pramuka NTB Perkuat Karakter Generasi Muda

Kondisi ini juga terjadi di Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin di Bima dan Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa, yang hingga kini hanya dilayani satu maskapai. “Kalau akses transportasi udara kita terbatas, bagaimana turis domestik maupun mancanegara bisa datang dengan mudah? NTB adalah provinsi destinasi wisata prioritas nasional, sehingga masalah ini harus segera menjadi atensi Kementerian Perhubungan,” tegas Mirah Midadan.

Selain sektor laut dan udara, Mirah Midadan juga menyoroti kondisi transportasi darat di NTB, khususnya infrastruktur penerangan jalan. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen penerangan jalan di NTB masih belum berfungsi, termasuk di koridor vital menuju kawasan wisata. “Bayangkan, kawasan wisata internasional tetapi jalannya gelap gulita. Ini jelas mengurangi kenyamanan wisatawan dan berpotensi menghambat pengembangan pariwisata,” tegasnya.

Mirah Midadan menekankan bahwa ketiga isu tersebut harus diselesaikan dengan sinergi antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota se-NTB, serta Balai Pengelola Transportasi Darat. Menurutnya, langkah percepatan sangat penting agar potensi besar pariwisata NTB tidak terhambat oleh masalah teknis infrastruktur. “Saya minta Kementerian Perhubungan tidak menunda lagi. NTB ini sedang berjuang meningkatkan daya tarik wisata sekaligus memperkuat PAD. Jangan sampai hambatan transportasi membuat kita kehilangan momentum,” ujarnya.

Baca Juga :  Dukung MotoGP Indonesia 2025, Komunitas Motor Gelar Touring & Trackday di Sirkuit Mandalika

Sebagai senator yang kerap mengawal isu-isu strategis di NTB, Mirah Midadan menegaskan, bahwa pengembangan transportasi di darat, laut, dan udara bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari strategi besar meningkatkan daya saing daerah.

Ia menilai, NTB memiliki potensi wisata kelas dunia yang tidak kalah dari daerah lain. Namun, tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, sulit bagi NTB untuk meraih manfaat ekonomi yang maksimal dari sektor pariwisata. “Transportasi adalah urat nadi pariwisata. Pelabuhan yang jelas statusnya, bandara dengan akses memadai, serta jalan yang terang dan aman adalah syarat mutlak. Pemerintah pusat harus memastikan ini terwujud agar NTB benar-benar menjadi destinasi unggulan,” ungkapnya.(arz)

Berita Terkait

Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta Pelayanan Masyarakat Jadi Prioritas
RDP, Komite II DPD RI Soroti Tantangan dan Apresiasi Capaian PT KAI
Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta BPN Tingkatkan Pelayanan Sertifikasi Tanah Masyarakat
Raker Bersama Mentan, Ini Catatan Penting Disampaikan Komite II DPD RI
Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa
Tutup Semarak HUT RI ke-80, Lalu Niqman Zahir Tekankan Pentingnya Gotong Royong
BKSP DPD RI Optimistis Pembentukan FSAT Tingkatkan Kesejahteraan dan Demokrasi di Asia Tenggara
Ketua DPD RI Minta Pemerintah Tinjau Ulang Pemotongan Alokasi TKD dalam RAPBN 2026

Berita Terkait

Rabu, 17 September 2025 - 15:04 WIB

Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta Pelayanan Masyarakat Jadi Prioritas

Senin, 15 September 2025 - 15:09 WIB

RDP, Komite II DPD RI Soroti Tantangan dan Apresiasi Capaian PT KAI

Senin, 15 September 2025 - 14:04 WIB

Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta BPN Tingkatkan Pelayanan Sertifikasi Tanah Masyarakat

Senin, 15 September 2025 - 13:01 WIB

Raker Bersama Mentan, Ini Catatan Penting Disampaikan Komite II DPD RI

Jumat, 12 September 2025 - 10:45 WIB

Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa

Berita Terbaru

ilustrasi tenaga honorer.

Umum

Gabungan Aktivis Lobar: Jangan Bungkam Hak Honorer

Rabu, 15 Okt 2025 - 10:08 WIB

Sekda Lotim, HM Juaini Taofik.

Pariwisata Seni Budaya

Sekda Lotim Lantik Pengurus Baru Tukang Pukul Rebana

Senin, 13 Okt 2025 - 17:09 WIB

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal (kiri) dan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail (kanan).

Ekonomi & Bisnis

Keren! Gubernur Gorontalo Belajar IPR ke NTB

Senin, 13 Okt 2025 - 15:05 WIB