DHAKA, LOMBOKTODAY.ID – Generasi Z Nepal melakukan demonstrasi di Kathmandu dan kota-kota lainnya. Aksi ini dipicu oleh keputusan Pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial populer seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, dan X, setelah perusahaan-perusahaan tersebut gagal mendaftar sesuai regulasi baru Pemerintah Nepal.
Demonstrasi tersebut berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan. Hingga pada tanggal 9 September 2025, tercatat 19 orang meninggal akibat tembakan aparat keamanan, dan ratusan lainnya luka-luka.
Merespon situasi tersebut, KBRI Dhaka, yang memiliki wilayah akreditasi di Nepal, telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan otoritas setempat, Konsul Kehormatan RI di Nepal, dan juga dengan komunitas Indonesia di Nepal. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari kerusuhan tersebut.
KBRI Dhaka mencatat terdapat 57 WNI yang tinggal menetap di Nepal. Pada saat ini terdapat pula 43 anggota Delegasi RI yang sedang mengikuti beberapa konferensi internasional di Kathmandu, 2 anggota TNI yang sedang mengikuti pelatihan serta 23 wisatawan WNI.
KBRI Dhaka telah mengeluarkan imbauan agar para WNI meningkatkan kewaspadaan, menghindari kerumunan massa dan terus memonitor situasi keamanan dari sumber pemerintah dan media. Bagi WNI yang saat ini sedang melakukan kunjungan atau berwisata di Nepal diminta segera melakukan lapor diri ke hotline KBRI Dhaka.(ltn)