MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Angka kemiskinan ekstrem di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berada di level 2,04 persen. Meski tergolong kecil secara nasional, angka ini tetap menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal pun meluncurkan Program Desa Berdaya sebagai langkah strategis untuk menghapus kemiskinan ekstrem secara menyeluruh pada tahun 2029 mendatang.
Program ini merupakan inisiatif unggulan Gubernur Iqbal bersama Wakil Gubernur (Wagub), Hj Indah Dhamayanti Putri. Fokus utamanya, mengangkat keluarga miskin dari jerat kemiskinan melalui pendampingan intensif dan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan.
Program Desa Berdaya dibagi dalam dua skema, yaitu; Desa Berdaya Tematik Menjangkau seluruh 1.166 desa dan kelurahan di NTB, dengan fokus pada pengembangan potensi lokal. Desa Berdaya Transformatif, Menyasar 106 desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi, berdasarkan data Regsosek 2023 dan DTSEN desil 1.
“Target awalnya 7.225 kepala keluarga akan didampingi secara intensif. Saat ini proses seleksi pendamping sedang berjalan,” ujar Gubernur Iqbal, Jumat (24/10/2025).
Lebih Lanjut, Gubernur Iqbal menegaskan, Program Transformatif akan menyentuh 15.858 rumah tangga miskin ekstrem. Setiap desa akan menerima alokasi dana antara Rp300 juta hingga Rp500 juta, disalurkan secara bertahap sesuai kesiapan desa dan kemampuan anggaran. Bahkan, setiap kepala keluarga (KK) bisa mendapatkan stimulan hingga Rp7 juta dalam bentuk program pemberdayaan.
“Perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi akan berjalan bersamaan. Tujuannya agar masyarakat benar-benar bisa keluar dari kemiskinan ekstrem,” jelas Gubernur Iqbal.
Pendanaan program bersumber dari APBD Provinsi NTB, namun pelaksanaannya bersifat kolaboratif. Pemerintah kabupaten/kota, pemerintah pusat, mitra pembangunan internasional, hingga sektor swasta akan dilibatkan.
“Program ini tidak menggantikan dana desa, tapi justru menguatkan dan mengolaborasikan program yang sudah ada. Semua pihak kita ajak berkontribusi,” tegasnya.
Gubernur Iqbal menekankan bahwa Desa Berdaya bukan sekadar program bantuan, melainkan orkestrasi pembangunan yang menyasar langsung akar persoalan kemiskinan di desa. Dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi lintas sektor, NTB menargetkan nol kemiskinan ekstrem dalam empat tahun ke depan.(ltn)
















