Oleh: Gubernur Teres │
DI BAWAH kepemimpinan Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Ibu Wagub Indah Dhamayanti Putri, nampaknya provinsi telah melihat kemajuan. Terlepas dengan isu miring yang hampir setiap hari kita dengar di media sosial soal keburukan mereka. Namun, kita tidak bisa bohongin data.
Data memperlihatkan, penurunan angka kemiskinan, tingkat kemiskinan di NTB telah menurun dari 11,91 di tahun 2024 menjadi 11,78 persen di tahun 2025. Terlebih dengan dimulainya program berdaya transformatif sejak kemarin, Insya Allah penurunan angka kemiskinan akan semakin progresif.
Kemudian di bidang ketahanan pangan, Lalu Iqbal fokus kepada upaya peningkatkan produksi tanaman pangan dan meningkatkan nilai tukar petani. Mereka mendorong penerapan program optimalisasi lahan (Oplah) di lebih dari 10.700 hektare sawah, untuk memastikan ketersediaan air. Dengan begitu, petani yang semula hanya sekali tanam menjadi dua kali dan yang semula dua kali menjadi tiga kali.
Angka menunjukkan, produksi padi NTB pada tahun 2024 hanya 1,45 juta ton mengalami kenaikan drastis menjadi lebih dari 2 juta ton pada akhir tahun 2025 ini.
Di bidang pariwisata, fondasi ke arah destinasi pariwisata ‘Mendunia’ sudah mulai kita rasakan. Konektivitas internal di NTB telah diperkuat. Rute penerbangan ke Sumbawa yang semula 1 kali sehari menjadi dua kali dan ke Bima yang semula 2 kali menjadi 3 kali.
Pada tahun 2025 ini, 5 destinasi penerbangan nasional baru telah dibuka menuju ke Labuan Bajo, Tambulaka, Waingapu, Malang dan Banyuwangi. sejumlah rute penerbangan nasional baru lainnya akan menyusul di tahun 2026.
Salain itu, terdapat 3 rute penerbangan internasional baru sedang dipersiapkan ke Bandara Perth, Darwin Australia dan Bangkok Thailand. Insya Allah, akan dimulai tahun 2026, sembari terus memperjuangkan rute penerbangan internasional ke destinasi yang lebih jauh, seperti Timur Tengah, Asia Tengah dan Eropa.
Pada saat yang sama, jalur kapal cepat baru akan kita buka dari Sanur (Bali) ke Senggigi dan Mandalika. Selain itu, penerbangan seaplane yang akan menghubungkan bandara BIZAM di Lombok, dengan destinasi wisata di pulau-pulau kecil di wilayah NTB sedang dipersiapkan dan Insya Allah akan beroperasi mulai tahun 2026.
Lalu Mau Nanya yang Apa Lagi?
“Jalan-jalan kok masih banyak yang rusak,” sekarang saya jawab. Dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, 4 ruas jalan strategis provinsi berhasil diperbaiki total: Ruas Simpang Tano-Seteluk, ruas Lenangguar-Lunyuk, ruas Pohgading-Dasan Geres, dan ruas Wakul-Ketejer.
Kenapa dikatakan strategis? Karena kebutuhan perbaikan sudah menahun dan dampak kerusakannya sudah terlalu besar, bagi kondisi sosial-ekonomi masyarakat.
Di saat yang sama, rumah sakit provinsi di Sumbawa, Rumah Sakit HL Manambai Abdulkadir Sumbawa sudah berhasil dinaikkan dari tipe C ke tipe B, sehingga sebagian besar pengobatan dan perawatan yang selama ini membuat warga NTB di Pulau Sumbawa harus ke Mataram, kini sudah dapat dilayani di Pulau Sumbawa.
Pada bulan ini juga, studi kelayakan pembangunan jalan bebas hambatan port to port Lembar-Kayangan sudah akan selesai. Detail desain rekayasa serta pembebasan tanahnya dapat diselesaikan, sehingga di tahun 2027 pembangunan sudah bisa mulai dilakukan.
Kita jelas sudah bergerak maju, tapi kita tidak boleh berpuas diri. NTB harus terus bergerak lebih cepat, lebih inovatif, dan lebih adaptif. Menuju, NTB Makmur Mendunia.(*)
















