GORONTALO, LOMBOKTODAY.ID – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo mengatakan bahwa perguruan tinggi berperan penting dalam meningkatkan inovasi. Namun, Yusharto mengakui bahwa saat ini tak sedikit inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut dalam penerapannya di masyarakat kurang optimal. Untuk itu, pemerintah daerah (Pemda) harus bisa menjadi pihak yang dapat memaksimalkan penerapan inovasi tersebut.
Maka dari itu, Yusharto menyambut baik kerja sama yang dijalin antara BSKDN Kemendagri dengan perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia (ADRI) dalam memperkuat kolaborasi riset dan inovasi. Apalagi kerja sama ini nantinya akan menambah mitra untuk meningkatkan inovasi di daerah melalui pemanfaatan berbagai hasil riset. Bahkan pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya dalam meningkatkan inovasi ini.
‘’Kami sangat menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan hari ini. Di antaranya kami akan mendapatkan tambahan mitra,’’ kata Yusharto di sela-sela acara penandatanganan MoU antara BSKDN Kemendagri dengan ADRI, di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) ADRI Provinsi Gorontalo, Sabtu (28/12/2024).
Yusharto menyebutkan sejumlah praktik baik yang telah dilakukan Pemda dalam meningkatkan inovasi melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Hal ini seperti Kabupaten Wonogiri yang melibatkan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kolaborasi ini mendorong mahasiswa untuk menghasilkan inovasi di daerah penugasannya.
Yusharto menjelaskan, Kemendagri melalui BSKDN telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan inovasi daerah. Selain melakukan pengukuran, BSKDN Kemendagri juga memberikan penghargaan kepada daerah terinovatif. Hal ini sebagai upaya untuk membangun ekosistem inovasi yang lebih baik di daerah.
Yusharto mengungkapkan, pihaknya berkepentingan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, terutama dalam melakukan riset. Mengingat hasil riset tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi BSKDN dalam menyusun rekomendasi kebijakan.
‘’Kami sangat berharap kepada bapak dan ibu dari perguruan tinggi untuk bisa menghasilkan berbagai hasil penelitian, yang selanjutnya bisa ditindaklanjuti menjadi kebijakan di tingkat Kementerian Dalam Negeri maupun pada pemerintah daerah,’’ ungkapnya.
Tidak hanya memanfaatkan riset sebagai dasar rekomendasi kebijakan, namun BSKDN Kemendagri juga melakukan sejumlah pengukuran yang didasarkan pada indeks, salah satunya indeks inovasi daerah. Sebab, Yusharto mengakui bahwa skor inovasi Indonesia dibanding beberapa negara lain masih perlu ditingkatkan. Karena itu, pihaknya tak henti-hentinya memacu pemerintah daerah (Pemda) agar terus meningkatkan inovasi melalui berbagai kebijakan. Terlebih sejak reformasi birokrasi yang memberikan banyak peluang kepada Pemda untuk berinovasi.
‘’Sejak reformasi birokrasi kemarin bapak/ibu sekalian sangat terbuka peluang untuk melakukan berbagai perubahan. Berbagai perubahan ini di antaranya bisa berupa diskresi ataupun melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,’’ jelasnya.(arz)