Wakil Ketua Komite III DPD RI Kecam Dugaan Adanya Kewajiban Orang Tua Beli Wadah Program Makan Bergizi Gratis

- Jurnalis

Jumat, 3 Januari 2025 - 14:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Komite III DPD RI, Dailami Firdaus.

Wakil Ketua Komite III DPD RI, Dailami Firdaus.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Wakil Ketua Komite III DPD RI, Dailami Firdaus mengecam keras dugaan adanya kewajiban pembelian wadah untuk program makan bergizi gratis oleh orang tua, yang terjadi di sebuah sekolah. Kejadian itu sempat viral di beberapa sosial media (sosmed).

‘’Kami memahami betul bahwa program makan bergizi gratis ini harus benar-benar diawasi pelaksanaannya di daerah. Ada banyak celah dan lubang yang bisa menimbulkan berbagai macam persoalan dan pelanggaran dalam implementasinya di lapangan. Padahal, program ini secara resmi akan mulai dilaksanakan pada 2 Januari 2025,’’ kata Dailami Firdaus.

Salah satu yang dikritisi oleh Anggota DPD RI dari Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu perihal anggaran yang dipatok sebesar Rp10 ribu per porsi dari sebelumnya Rp15 ribu. Program ini bukan sekadar memberi makan bergizi gratis, tetapi juga harus memperhatikan perihal kandungan gizi dari setiap menu dan cita rasa.

Menurutnya, sulit untuk menebak menu yang akan disajikan senilai angka tersebut, mengingat inflasi, kenaikan harga termasuk pengaruh kenaikan PPN 12 persen di tahun 2025. Untuk paket nasi, ayam dan sayur saja, saat ini di setiap warung makan mematok minimal Rp12 ribu.

Baca Juga :  Sultan Dorong Pemerintah Berlakukan Bea Masuk Setiap Jenis Produk Pangan Import

‘’Selain soal harga, soal siapa yang dapat membuat makanan itu juga perlu dipikirkan secara matang. Untuk wilayah kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll mungkin tidak sulit untuk mencari rekanan rumah makan atau warung makan, yang punya kemampuan untuk menyediakan ratusan porsi makanan dalam waktu serentak, tetapi tidak demikian untuk di daerah apalagi wilayah pedalaman misalnya,’’ ungkap Dailami Firdaus.

Sebagaimana diketahui, program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto ini akan menyasar 4 target utama yakni Pertama, Peserta Didik dari PAUD hingga pendidikan menengah, di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan pendidikan pesantren, baik negeri maupun swasta. Kedua, Balita. Ketiga, Ibu Hamil dan Keempat, Ibu Menyusui.

Sasaran program itu dilakukan secara bertahap, fokus di awal adalah pada anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Pada tahun 2025, pelaksanaannya akan ditargetkan mencapai 40 persen. Tahun 2026 menjadi 80 persen target sasarannya dan pada tahun 2029 digenapkan target sasarannya menjadi 100 persen.

Baca Juga :  Tamsil Linrung: Porsi APBN ke Daerah Meningkat Signifikan dalam Skema Asta Cita

‘’Jadi, karena program makan bergizi gratis ini program yang sangat luar biasa, menyasar sekitar 19,47 juta orang. Pemerintah telah mengalokasi anggaran sebesar Rp71 triliun pada APBN 2025, dengan rinciannya Rp63,356 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,433 triliun untuk program dukungan manajemen. Program ini murni gratis–penerima manfaat tidak dibebankan kewajiban apapun. Selain harus dipersiapkan secara matang, program ini juga harus diawasi secara seksama. Oleh karena itu, kami dari masing-masing anggota Komite III DPD RI pada reses masa sidang II ini terjun ke lapangan, ke daerah masing-masih untuk melakukan pengawasan atas persiapan dan ujicobanya agar program ini tepat sasaran dan tidak terjadi penyimpangan,’’ tegas Dailami Firdaus.

Dailami Firdaus memastikan adanya agenda untuk melaksanakan Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan beberapa pemangku kepentingan lain paska reses di Januari 2025 ini sebagai tindak lanjut dari pengawasan yang dilakukan oleh anggota Komite III DPD RI terhadap program makan bergizi gratis.(arz)

Berita Terkait

IGA 2025, NTB Raih Penghargaan Provinsi Sangat Inovatif
Desakan Transparansi Ekspor Emas Batangan: Presiden Aliansi PPS Minta Menkeu Turun Tangan
Dipandang Urgent, Gubernur NTB Hadiri Rakornas RUU Daerah Kepulauan di Senayan
Reformasi Layanan Kesehatan Berbuah Manis bagi NTB, Gubernur Iqbal Terima Penghargaan Kemendagri
Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta KemenPAN–RB Perbanyak Jabatan Fungsional di Daerah
Eksplor Fitur Galaxy A07, Cocok untuk Kamu yang Aktif
Tamsil Linrung: Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Tunjukkan Keberpihakan pada Daerah
Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis Untuk Stabilitas Indo-Pasifik

Berita Terkait

Rabu, 10 Desember 2025 - 14:07 WIB

IGA 2025, NTB Raih Penghargaan Provinsi Sangat Inovatif

Senin, 8 Desember 2025 - 07:04 WIB

Desakan Transparansi Ekspor Emas Batangan: Presiden Aliansi PPS Minta Menkeu Turun Tangan

Selasa, 2 Desember 2025 - 15:07 WIB

Dipandang Urgent, Gubernur NTB Hadiri Rakornas RUU Daerah Kepulauan di Senayan

Senin, 1 Desember 2025 - 21:12 WIB

Reformasi Layanan Kesehatan Berbuah Manis bagi NTB, Gubernur Iqbal Terima Penghargaan Kemendagri

Selasa, 25 November 2025 - 16:07 WIB

Anggota DPR RI Fauzan Khalid Minta KemenPAN–RB Perbanyak Jabatan Fungsional di Daerah

Berita Terbaru

Saat terdakwa mengembalikan kerugian korban sebesar Rp23 juta sebagai bentuk itikad baik, yang diserahkan langsung di hadapan majelis hakim PN Mataram.

Hukum & Kriminal

Kuasa Hukum Korban Kritik Tuntutan Jaksa yang Dinilai Kurang Adil

Kamis, 18 Des 2025 - 16:15 WIB

Ketua Baznas Lotim, Drs. H. Muhammad Kamli.

Ekonomi & Bisnis

Galang Donasi Banjir Sumatera, Baznas Lotim Gandeng KNPI dan FKDM

Kamis, 18 Des 2025 - 13:03 WIB

Ini tiga calon teratas bersaing untuk menjadi Rektor Unram periode 2026-2030.

Pendidikan

Tiga Calon Teratas Bersaing untuk Menjadi Rektor Unram

Kamis, 18 Des 2025 - 12:08 WIB

Peta NTB.

Umum

Masyarakat NTB Harus Jujur!

Rabu, 17 Des 2025 - 21:01 WIB