Silaturrahmi (Silaturrahim): Eksistensi, Pondasi, Fungsi, Klasifikasi dan Tradisi Masyarakat Muslim Sasak, Lombok-Indonesia

- Jurnalis

Minggu, 6 April 2025 - 13:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

H Fahrurrozi Dahlan, QH.

H Fahrurrozi Dahlan, QH.

Oleh: H Fahrurrozi Dahlan, QH  |

PROLOG:
Islam mempertegas konsep tentang manusia sebagai makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri, manusia yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, manusia yang tidak akan bisa berkembang secara dinamis tanpa kontribusi orang lain. Upaya untuk menyeimbangkan kehidupan manusia di muka bumi ini, Islam menetapkan sistem yang sangat fungsional dan kontributif, yang disebut dengan “Silaturrahmi”.

Islam juga mempertegas bahwa kehidupan ini tidak akan inovatif dan konstributif tanpa kreativitas dan karya nyata yang dilandasi dengan semangat kerja tanpa pamrih, semangat kreativitas dengan motivasi transendental, kreativitas nyata yang dilandasi kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Eksistensi dan substansi semua amal dan kerja nyata, tidak akan bernilai signifikan bahkan secara normatif, dianggap sia-sia, tanpa diawali dan dibarengi dengan niat yang ikhlas. Inti dari silaturrahmi adalah saling mengikhlaskan, saling melepaskan, saling pengertian, dan saling memahami satu dengan yang lain.

Silaturahim adalah kata majemuk yang terambil dari kata shilat dan rahim. Kata shilat berakar dari kata yang berarti “menyambung”, dan “menghimpun”. Ini berarti bahwa hanya yang putus dan yang berseraklah yang dituju oleh kata shilat. Sedangkan kata rahim pada mulanya berarti “kasih sayang” kemudian berkembang sehingga berarti pula “peranakan” (kandungan), karena anak yang dikandung selalu mendapatkan curahan kasih sayang.
Adapun Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri, adalah satu dari istilah-istilah “keagamaan” yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Ber-halal bihalal merupakan suatu bentuk aktifitas yang mengantarkan para pelakunya untuk meluruskan benang kusut, menghangatkan hubungan yang tadinya membeku sehingga cair kembali, melepaskan ikatan yang membelenggu, serta menyelesaikan kesulitan dan problem yang menghalang terjalinnya keharmonisan hubungan. Boleh jadi hubungan yang dingin, keruh, dan kusut tidak ditimbulkan oleh sifat yang haram. Ia menjadi begitu karena Anda lama tidak berkunjung kepada seseorang, atau ada sikap adil yang Anda ambil namun menyakitkan orang lain, atau timbul keretakan hubungandari kesalahpahaman akibat ucapan dan lirikan mata yang tidak disengaja. Kesemuanya ini, tidak haram menurut pandangan hukum, namun perlu diselesaikan secara baik; yang beku dihangankan, yang kusut diluruskan, dan yang mengikat dilepaskan.

Itulah makna serta substansi halal bihalal, atau jika istilah tersebut enggan digunakan, katakanlah bahwa itu merupakan hakikat Idul Fitri, sehingga semakin banyak dan seringnya mengulurkan tangan dan melapangkan dada, dan semakin parah luka hati yang kita obati dengan memaafkan, maka semakin dalam pula penghayatan dan pengamalan kita terhadap hakikat halal bi-halal. Bentuknya memang khas Indonesia, namun hakikatnya adalah hakikat ajaran Islam.

Tradisi Silaturrahmi/Silaturrahim dalam Masyarakat Muslim Sasak, Lombok-Indonesia

Tradisi muslim Sasak, Lombok, Provinsi NTB dalam merekat hubungan primordialisme kesukuan dan kekeluargaan dapat dipetakan beberapa istilah Sasak;

Pertama: LUMBAR BEJANGO ATAU BEJANGO.

Tradisi bejango sama dengan tradisi Mudik/pulang kampung/ulek bejango tipak bale (pulang ziarah ke rumah). Bejango adalah tradisi orang yang ingin berjumpa dengan sanak familinya dalam suasana bahagia atau pun ingin melihat kondisi kehidupan keluargannya di kampung halaman ataupun di tempat masing-masing. Bejango bisa dilakukan oleh siapapun tua muda bisa melaksanakan tradisi Bejango kapan dan di manapun berada.

Kedua: Ziarah

Tradisi ziarah juga bagian terpenting dalam masyarakat Muslim Sasak, Lombok-Indonesia. Ziarah itu cara untuk merekatkan hubungan emosional dan spritual setiap elemen masyarakat. Ziarah bisa dalam bentuk yang beragam:
Ziarah dengan toaq (ziarah orang tua).
Ziarah kubur dengan doaq (ziarah kubur orang tua-ibu bapak).
Ziarah tipak guru/tuan guru (ziarah ke guru).
Ziarah makam guru/tuan guru/kyai.
Ziarah dengan beleq belaq (ziarah orang yang berwibawa).

Ketiga: Saling boyak-saling pete keluarge masing-masing

Saling kunjungi- Saling cari keluarga masing-masing.
Tradisi ini terus berkembang di tengah-tengah masyarakat dan sudah mentradisi dalam kehidupan keguyuban masyarakat Sasak Lombok Indonesia.

Keempat: Beriuq Bareng keluarge (bareng saling sedoq, saling tulung, saling besiru, saling puji’, saling ebeng, saling tanjaq emmah)

Itu tradisi-tradisi silaturrahim yang masih berjalan dan berkembang di tengah masyarakat Sasak Lombok.
Sebagai wujud kebersamaan dan keguyuban dalam tradisi masyarakat muslim Sasak, Lombok, Indonesia. yang bisa berwujud dalam berbagai level dan stratum sosial maayarakat Sasak Indonesia. Tradisi ini patut untuk dilestarikan sebagai kearifan lokal masyarakat Sasak Indonesia.

Perspektif Al-Quran tentang Eksistensi Silaturrahim

Secara Normatif banyak penjelasan Ayat Al-Quran tentang posisi silaturrahim dalam Islam:
Pertama: Silaturrahim ibadah tertinggi setelah taqwa kepada Allah swt.
Allah swt menegaskan dalam surat An-Nisa ayat 1:
يا ايها الناس اتقوا ربكم الذى خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تسآئلون به والارحام ان الله كان عليكم رقيبا [النساء:١].
Perhatikan ayat ini, Allah memerintahkan untuk bertaqwa kepada Allah kemudian dilanjutkan untuk memperkuat silaturrahim dengan keluarga, kerabat, sahabat, handai taulan.
واتقوا الله واتقوا الارحام
Posisi silaturrahim tertinggi setelah taqwallah.

Kedua: Silaturrahim dapat mengangkat harkat martabat kemuliaan manusia ke derajat terhormat.

Al-Quran menjelaskan posisi silaturrahim sangat strategis sebagai penyebab utama keberhasilan dan kesuksesan dalam segala bidang:
Al-quran Surat Ali Imran: 112.
ضربت عليهم الذلة اينما ثقفوا الا بحبل من الله وحبل من الناس وباؤوا بغضب من الله وضربت عليهم المسكنة ذلك بأنهم كانوا يكفرون بآيات الله ويقتلون الانبيآء بغير حق ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون. [آل عمران: ١١٢].
Ayat ini menjelaskan tentang dua dimensi keberhasilan manusia dalam segala hal:
Dimensi Hablun minallah.
Hubungan keimanan dan spritualitas dengan Allah swt, sebagai penentu segala keberkahan hidup.
Kedua: Dimensi Hablum minannas, sebagai mitra kehidupan beragama, berbangsa dan bermasyarakat. Jika dua dimensi ini dijalin bersama-sama akan tercipta: .
Pertama: العزة- kemuliaan-kewibawaan dan kehormatan diri sebagai manusia.
Kedua: الرخاء:
Kesejahteraan-kecukupan ekonomi, kecukupan sandang, pangan dan papan [kebutuhan pokok kehidupan].
Ketiga: الصلة المتينة بين الناس والعالم الكونى
Hubungan dengan Allah [حبل من الله] dan hubungan dengan manusia [حبل من الناس] akan menghadirkan hubungan dengan lingkungan alam sekitar. [حبل من العالم]
Dengan adanya hubungan baik dengan alam, tidak mengeksploitasi alam, tidak merusak alam, tidak menjamah hutan dengan segala tindakan elegal loging, dst, maka akan menghadirkan kebaikan ekonomi dan keamanan alam sekitar kehidupan manusia.

Perspektif Hadis tentang Silaturrahim dan Fungsinya:

Baginda Rasulullah memberikan penjelasan komprehensif tentang urgensi dan fungsi silaturrahim sebagai berikut:
وعن قتادة انه قال ذكر لنا ان النبي صلى الله عليه وسلم قال اتقوا الله وصلوا الرحم فانه ابقى لكم فى الدنيا وخير لكم فى الاخرة
وكان يقال اذا كان لك قريب فلم تمش اليه برجلك ولم تعطه من مالك فقد قطعته
وفى بعض الصحفةمما انزل الله تعالى يابن آدم صل رحمك بمالك فان بخلت بمالك او قل مالك فامش اليه برجلك وقال النبي صلى الله عليه وسلم صلوا ارحامكم ولو بالسلام.
Nabi Muhammad Saw menjelaskan tentang eksistensi silaturrahim sebagai berikut;
Dari Sahabat Qatadah bahwa Nabi bersabda: Takwalah kepada Allah swt dan sambunglah silaturrahim kalian karena itu yang paling berkesan tetap di dunia kalian dan yang terbaik dari amal ibadah akhirat kalian, dikatakan jika kalian punya kerabat kemudian tidak berjalan menemui kerabatmu itu dan tidak memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk kerabatmu itu maka anda sudah memutuskan silaturrahim. Dalam sebagian suhuf tertulis apa yang diturunkan oleh Allah swt.
Duhai anak manusia sambunglah silaturrahim dengan keluargamu, dengan harta benda yang kamu punya, jika anda kikir dengan hartamu itu baik sedikit maka hantarkan kepada keluargamu itu dan nabi Muhammad berucap, sambunglah silaturrahim dengan keluargamu meski dengan menitipkan salam.
عن ابى ايوب رضى الله عنه قال عرض اعرابى للنبى صلى الله عليه وسلم فأخذ بزمام ناقته او حطامها ثم قال يارسول الله اخبرنى بما يقربنى من الجنة ويباعدنى من النار قال أن تعبد الله ولا تشرك به شيئا وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصل الرحم.
Hadis dari Abi Ayyub ra, bertutur ada orang Arab badui mengajukan hal kepada rasulullah sambil memegang pelana ontanya sembari berucap, duhai nabi! Ceritakan aku pekerjaan apa yang mendekatkan ku ke syurga dan menjauhkanku ke neraka. Nabi menjawab, hendaklah anda beribadah kepada Allah jangan menyekutukannya dengan sedikit apapun, anda shalat, berzakat, dan menyambung silaturrahim.

Baca Juga :  Pj Gubernur Sampaikan LKPJ Tahun 2024 Saat Rapat Paripurna DPRD NTB

وروى عن رسول الله صلى الله عليه وسلم انه قال ما من حسنة اعجل ثوابا من صلة الرحم وما من ذنب أجدر ان يعجل الله لصاحبه العقوبة فى الدنيا مع ما يدخر فى الاخرة من البغى وقطع الرحم
Diriwayatkan dari Nabi bahwasanya Nabi Muhammad saw bersabda: Tiadalah dari kebaikan yang paling cepat diberi pahala oleh Allah melainkan dari silaturrahim begitu juga tiada dosa noda yang paling cepat diberi sangsi dan siksa di dunia bahkan di akhirat dari perbuatan zalim dan memutus silaturrahmi.

Silaturrahmi Mempertegas Aneka Kemuliaan:

PERTAMA: التعيين المنصبى النفسي

Mempertegas Identitas

Dalam hal bersilaturrahmi misalnya kita bisa mencontoh semut dan lebah. Semut binatang kecil pemakan gula tapi tidak pernah sakit gula (diabetes). Resepnya, pertama karena semut senang bersilaturrahmi. Tengoklah setiap berpapasan antara sesama semut sejenis mereka saling “bersalaman” yang terlihat dari kedua kepalanya saling ketemu. Kedua, bila seekor semut menemukan rezeki, mereka tidak mau makan sendiri tapi memberi tahu semut-semut lainnya. Setelah berkumpul, baru makanan itu mereka bawa kesatu tempat dan dinikmati bersama.
Demikian juga lebah. “Lebah sangat disiplin dan mengenal pembagian kerja yang sangat baik. Sarangnya dibangun berbentuk segi enam, yang telah terbukti sangat ekonomis dan kuat dibandingkan bila segi empat atau lima”.
Ada ungkapan nabi yang mengatakan;
Di sekitar Arasy ada menara-menara cahaya di dalamnya ada orang-orang yang pakiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya, mereka bukan para nabi bukan pula para syuhada’, hingga semua kagum kepada mereka, ketika ditanya, Rasulullah pun menjawab, mereka adalah: Orang-orang yang saling mencintai karena Allah, Saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung berinteksi sosial karena Allah, dan saling memaafkan antarsesama karena Allah.( H.R Turmuzi, baca Sunan at-Tirmizi)

KEDUA, تركيز الامتنانية والشعورية
Memperkokoh Solidaritas

Silaturahmi adalah perbuatan mulia, merupakan amalan para nabi. Silaturahmi dapat menghilangkan sifat dengki, menambah persaudaraan, dapat mendatangkan rizqi, juga bisa menambah wawasan dalam pergaulan dan bersosialisasi dalam bermasyarakat.
Nabi Ibrahim Al-Khalil as bersabda:
“Barang siapa berkunjung kepada seorang saudaranya karena Allah, maka Allah menuliskan baginya seribu kebaikan, menghapuskan darinya seribu keburukan, mengangkat baginya seribu derajat dan menyelamatkan dia dari siksa pada hari kiamat, karena mengunjungi saudaranya itu dia akan dikumpulkan dengan saudaranya didalam surga, sebagaimana jari telunjuk dengan jari tengah.”

واعلم بأن فى صلة الرحم عشر خصال محمودة
اولها: ان فيها رضى الله تعالى لانه امر بصلة الرحم.
والثانى: ادخال السرور عليهم وقد روي فى الخبر افضل الاعمال ادخال السرور على المؤمن.
الثالث: ان فيها فرح الملائكة لانهم يفرحون بصلة الرحم
والرابع: ان فيها حسن الثناء من المسلمين عليه.
والخامس: ان فيها ادخال الغم على ابليس عليه اللعنة
والسادس: زيادة فى العمر
والسابع: بركة فى الرزق
والثامن :سرور الاموات لان الابآء والاجداد يسرون بصلة الرحم والقرابة والتاسع زيادة فى المودة لانه اذا وقع له سبب من السرور والحزن يجتمعون اليه ويعينون على ذلك فيكون له زيادة فى المودة والعاشر زيادة الاجر بعد موته لانهم يدعون له بعد موته كلما ذكروا احسانه [تنبيه الغافلين: ص: ٤٩].

Abu Laits Samarqandi menerangkan bahwa di dalam silaturahmi itu ada sepuluh macam manfaat, yaitu:

  1. Mendapatkan ridho Allah SWT.
  2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia”.
  3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
  4. Disenangi oleh manusia.
  5. Membuat iblis dan setan marah.
  6. Memanjangkan usia.
  7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
  8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
  9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
  10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

KETIGA: تقوية الاخوة والوحدة الامتية

Mempererat Ukhuwwah dan Wihdah Al-Ummah

Silaturrahmi tidak akan bermanfaat signifikan jika tidak memenuhi elemen-elemen dasar dari silaturrahmi itu sendiri, antaralain:
Pertama: التواصل- al-Tawâsul (interaksi dan koneksi, saling sambung-menyambung)
Konsep ini dalam Islam sangat relevan untuk menjadi perekat dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, dalam kapasitas apa saja dengan tidak memandang dari mana asal muasal mereka, dan interaksi ini sebetulnya mencerminkan; Ukhuwwah Basyariyah, الاخوة البشرية atau Ukhuwwah Insaniyyah -;الأخوة الانسانية, artinya, setiap orang semestinya tetap menjalin komunikasi dan interaksi sosial dengan siapa pun, dengan orang yang berbeda agama sekalipun, sebab dalam Islam Allah sangat menghargai orang-orang yang saling menghargai satu dengan yang lain. Jika manusia saling berinteraksi sosial dengan satu sama lainnya dengan mengedepankan sisi kemanusiaan, maka tidak akan muncul apa yang disebut dengan Konflik.

Kedua: التعارف- al-Ta’âruf (saling kenal-mengenal, saling menemukenali)
Ta’ruf (pengenalan), secara substansi mengandung makna bahwa setiap manusia dituntut untuk saling kenal-mengenal satu dengan yang lain, sebab Allah menciptkan makhluk ini dengan segala keragaman dan perbedaan sehingga konsep pengenalan itu menjadi suatu keharusan.
Dengan Konsep ta’aruf ini akan melahirkan semangat saling menghargai satu sama yang lain yang mencerminkan keharmonisan dalam masyarakat. Konsep ta’ruf ini mencerminkan prinsip dasar dalam ukhuwwah wathaniyyah [الاخوة الوطنية] persaudaraan setanah air, semangat nasionalisme, semangat kebangsaan. Hal ini membuktikan bagaimana Islam memberikan apresiasi yang tinggi terhadap semangat kebangsaan.
Sejatinya semangat kebangsaan akan tumbuh dan bersemi jika diawali dengan memperkenalkan satu sama lainnya, sehingga dengan konsep ini jika dipahami dengan maksimal tidak akan pernah terjadi gesekan-gesekan dalam bernegara dan berbangsa.

Ketiga: التفاهم -al-Tafâhum (saling pengertian, saling memupuk solidaritas, toleransi)
Saling pengertian dalam segala hal sangat dituntut dalam segala hal, artinya bahwa saling pengertian artinya diberikan kebebesan kepada seseorang untuk memilih jalan kehidupan sesuai dengan prinsip yang dia yakini, dengan tidak ada paksaan dalam segala hal. Sebab yang dituntut sebenarnya adalah bukan pada apa yang mereka yakini, tapi bagaimana menghargai dan memahami pilihan orang yang berbeda.

Keempat: التراحم- al-Tarâhum (saling kasihmengasihi, saling empaty). Tarahum, dalam makna yang esensi adalah memberikan kasih sayang secara universal, bukan hanya dengan sesama manusia, bahkan dituntut berkasih sayang dengan makhluk-makhluk Allah yang lain, seperti kasih sayang dengan binatang, tumbuh-tumbuhan. Dengan semangat kasih sayang ini memberikan pengajaran bahwa tidak akan terjadi bencana alam jika manusia berkasih sayang dengan tumbuh-tumbuhan dengan cara memelihara Alam, melestarikan lingkungan, menjaga hutan, dan seterusnya. Inilah konsep yang mencerminkan- الاخوة الكونية- ukhuwwah al-kauniyyah (persaudaraan dengan sesama alam semesta).

Kelima: التعاون al-Ta’âwun (memupuk semangat kebersamaan, kerjasama, dan team work). Dengan memahami esensi persaudaraan akan berimplikasi pada semangat kerjasama yang baik dengan semua elemen masyarakat, tanpa melihat aspek-aspek primordialisme yang melekat pada setiap individu masyarakat. Begitu pentingnya ta’awun ini Islam tidak membatasi untuk melaksanakan kerjasama/koalisi/kungsi/ koorporasi dengan siapapun selama dalam kolidor kebaikan dan hal-hal yang positif, dan melarang kerjasama meskipun dengan sesama Islam sekalipun jika tidak sesuai dengan etika dan moralitas keagamaan.

Baca Juga :  Cerita Seorang Anggota Dewan Pers Saat Satu Kampus Bersama Pj Gubernur NTB

Perspektif Ulama tentang Tradisi Silaturrahim

الشيخ ابو القاسم ثلاثة من اخلاق اهل الجنة لا توجد الا فى الكريم الاحسان الى المسيء والعفو عمن ظلمه والبذل لمن حرمه.
Ada tiga akhlah penduduk syurga di mana tak ditemukan kemuliaan ini kecuali pada diri yang mulia.
Pertama: Berbuat baik kepada siapa saja yang menyakitinya.
Kedua: Menyambung silaturrahim bagi siapa yang memutuskannya.
Ketiga: Berkorban dengan kebaikan bagi yang tak mau menerimanya.
Syaikh Maimun bin Mahrowan,
ثلاثة اشياء الكافر والمسلم فيهن سواء من عاهدته فف له بعهدك مسلما كان او كافرا فانما العهد لله. ومن كانت بينك وبينه قرابة فصله مسلما كان او كافرا ومن أتمنك على امانة فادها مسلما كان او كافرا.

Tiga posisi strategis berlaku sejajar baik oleh yang muslim maupun non muslim.
Pertama: Jika Anda berjanji maka penuhilah janji itu baik terhadap muslim maupun non muslim.
Kedua: Jika Anda punya keluarga, kerabat dekat, maka silaturrahimlah baik dia muslim maupun non muslim.
Ketiga: jika anda diberi amanat, maka tunaikanlah amanat itu kepada semua, baik muslim maupun non muslim.
وقال كعب الاخبار والذى فلق البحر لموسى وبنى اسرائيل انه مكتوب فى التوراة إتق ربك وبر والديك وصل رحمك أمد لك فى عمرك وأيسرك فى يسرك واصرف عنك فى عسرك .

Ka’ab ibn Akhbar berkata:
Demi yang membelah laut bagi Nabi Musa As, dan bani Israil bahwa tertulis di kitab Taurat:
Takutlah kepada Tuhanmu, berbaktilah kepada kedua orang tuamu, sambunglah silaturrahimmu, maka Allah akan memanjangkan umurmu, Allah mempernudah segala urusanmu, Allah menyelesaikan segala urusanmu yang sulit-sulit.
قال الحسن البصرى رحمه الله تعالى اذا اظهر الناس العلم وضيعوا العمل وتحابوا بالالسن وتباغضوا بالقلوب وتقاطعوا بالارحام لعنهم الله فاصمهم واعمى ابصارهم.
Al-Imam Hasan al-Bashry ra berkomentar: Jika manusia menampakkan ilmunya tapi menyia-nyiakan pengamalan ilmunya, mereka saling ucapkan cinta kasih secara lisan, tapi hati mereka masih saling benci, mereka juga memutuskan silaturtahim, maka Allah melaknat mereka dan Allah membisukan dan membutakan mata hati mereka semua.

وقال الشيخ نصر بن ابراهيم السمرقندى رحمه الله تعالى
وقد امر الله تعالى بصلة الرحم فى مواضع من كتابه فقال واتقوا الله الذى تسآئلون به والارحام يعنى اخشو الله الذى تسآئلون به الحاجات والارحام يعنى اتقوا الارحام فصلوها ولا تقطعوها
وقال فى اية اخرى وآت ذا القربى حقه يعنى اعطه حقه من الصلة والبر وقال فى اية اخرى ان الله يأمر بالعدل والاحسان يعنى بالتوحيد وهو شهادة ان لا اله الا الله ويأمر بالاحسان يعنى الى الناس والعفو عنهم وايتاء ذى القربى يعنى يأمر بصلة الرحم فأمر بثلاثة اشياء ونهى بثلاثة اشياء فقال عز وجل [وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغى ] الفحشاء المعاصى والمنكر مالا يعرف فى شريعة ولا سنة والبغى الاستطالة على الناس [يعظكم] يعنى يأمركم بهذه الاشياء الثلاثة وينهاكم عن هذه الثلاثة [لعلكم تذكرون] يعنى لكى تتعظوا [تنبيه الغافلين ص: ٤٨]
Assyaikh Nasr bin Muhammad al-Samarqandi berkomentar:
Allah swt memerintahkan untuk menjalankan silaturrahim dalam beberapa tempat di dalam al-Quran.
Ayat: Takutlah kepada Allah dan sambunglah silaturrahim itu jangan sekali-kali memutuskan hubungan silaturrahim.
Dalam ayat lain, berikan kerabat keluarga hak-haknya yaitu dengan silaturrahim dan kebaikan. Juga dalam ayat lain, Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan berbuat kebaikan.
Yaitu ihsan dengan bersyahadat kepada Allah, bertauhid, b sedangkan bil ihsan dengan memaafkan kesalahan orang lain, dan memberikan keluarga, kerabat, sahabat dengan cara silaturrahim.
Allah menyuruh tiga hal sekaligus melarang tiga hal: yang dilarang itu melakukan dosa, [alfahsya’- dosa-dosa]. Al-munkar- sesuatu yang tidak dikenal dalam al-quran dan tidak dijelaskan dalam sunnah. Al-baghy: membuat orang tersakiti, terzalimi.
Itulah makanya Allah menasihati kalian tentang yang tiga itu dan Allah melarang yang tiga itu agar kalian semua insaf dan sadar. [Kitab Tanbiihul qhafilin. H. 48].

Tiga Tingkatan Silaturrahim dalam Lingkaran Peradaban Islam

ولقد جعل الاسلام الوصل على ثلاث مراتب:
المرتبة الاولى : الواصل وهو الذى اذا قطعت رحمه وصلها.
المرتبة الثانية: المكافىء : هو الذى يصل من وصله فقط.
المرتبة الثالثة: مرتبة القاطع وهو الذى لا يصل ارحامه ويقطع رحمه وان وصله اهله لا يصلحه.
Islam menjadikan silaturrahim /menyambung hubungan itu dalam tiga tingkatan:
Tingkatan pertama: al-Washil: Penyambung yaitu orang yang diputus silaturrahimnya maka dia menyambungnya.
Tingkatan kedua: al-Mukáfi’ yaitu orang yang menyambung silaturrahim dengan yang menyambung saja.
Tingkatan ketiga: Tingkatan al-Qothi: orang yang memutuskan hubungan silaturrahim dengan keluarganya, jika nyambung hanya sekedarnya namun tak berdampak kebaikan.
ان زيارة الاقارب والجيران والاصدقاء وعموم المسلمين:
١]. وسيلة من وسائل توثيق المودة
٢]. تاليف القلوب
٣]. تقوية الروابط
٤]. وفيها يذكر الناس وينبه الغافل ويعلم الجاهل ويروح بها عن التقوى
٥] وتخفيف المصائب والاحزان.

Sesungguhnya ziarah keluarga, sahabat kerabat dan orang banyak itu secara esensi untuk:

  1. Sarana untuk memperkuat kecintaan.
  2. Sarana untuk menjinakkan hati-menyatukan hati.
  3. Sarana untuk memperkuat ikatan.
  4. Dengan silaturrahim saling mengingatkan, mengingatkan yang lalai mengajarkan yang tak.tahu dan mendorong hati jiwa ruh untuk selalu dalam taqwa.
  5. Sarana meringankan beban mushibah dan kesedihan.

EPILOG:

Esensi kemanusiaan sesungguhnya ditentukan oleh empat dimensi:

  1. Dimensi relasi ilahi [حبل من الله]. Ini adalah pondasi dasar dari kehidupan manusia. Jika hal ini kropos maka akan kehilangan identitas dan entitas diri sebagai insan yang tunduk patuh pada Sang Pencipta Alam Semesta.
  2. Dimensi relasi insani [حبل من الناس]: Sisi manusia sebagai makhluk sosial, maka tidak bisa hidup sendiri, menyendiri, tapi membutuhkan bantuan dan campur tangan manusia yang lain. Di sinilah sisi urgensinya silaturrahim sebagai medium perekat kemanusiaan.
  3. Dimensi interaksi al-Kauni-Al-Alami [حبل من العالم].
    Merawat alam berbasis cinta alam semesta merupakan refleksi dari iman yang kuat dan termanifestasi dalam aksi melestarikan alam dengan memperbanyak menanam pohon, merawat pohon dengan baik menjaga ekosistem laut,air udara dan darat sebagai wujud amal shaleh yang hadir dalam kehidupan insani.
  4. Dimensi Tradisi [حبل من العرف والعادة ]: Dimensi tradisi ini lebih spesifik untuk tetap menghargai kebiasaan hidup manusia sehari-hari akibat berinteraksi dengan alam yang berakibat timbulnya kebiasaan, karakter, watak dan sifat manusia yang positif, guna terciptanya keseimbangan antara pola pikir, pola tingkah dan pola ibadah. Ketiganya menyatu dalam kesolehan dan kesolahan agama Islam yang fleksibel, humanis, reflektif, akomodatif dan juga responsif di samping kerja agama sebagai prefentif dan kuratif dalam segala hal ihwal kemanusiaan dan kealamaan. Di sini sisi :

١]. الاسلام صالح لكل زمان ومكان.
٢]. الحكم يدور مع العلة وجودا وحكما.
٣]. العادة محكمة.
٤]. وقد تترك السنة لكى لا يظن الجهال انها واجبة.
٥]. تصرف الامام على الرعية منوص المصلحة.
٦]. الامور بمقاصدها
٧]. الوسائل حكم المقاصد
Inti semua kaidah itu adalah kemashlatan ummat menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. WAALLHU A’LAM BI AL-SHAWAB. (Mataram, Ahad, 6 April 2025/7 Syawwal 1446 H).(*)

Penulis adalah Akademisi UIN Mataram, Pemerhati Sosiologi Agama, Direktur Pascasarjana UIN Mataram, Sekjend FORDIPAS PTKIN

Berita Terkait

Honda Dream Cup Kembali Digelar, Ajak Pecinta Balap Melesat di Sirkuit
Halal Bihalal Perdana IKMAPALA Berlangsung Khidmat
TOKOH LINTAS BATAS
Fauzan Khalid Gelar Open House Selama Dua Hari
Iqbal-Dinda dan Sekda NTB Gelar Open House Terpusat di Pendopo Gubernur
Tamsil Linrung Tekankan Idul Fitri Momentum Menata Langkah Bangun Komitmen Kebangsaan yang Lebih Kokoh
Pemprov NTB dan Pemkot Mataram Salat Idul Fitri Bersama di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center
14 Sertifikat Terbit, Srikandi PLN UPP Nusra 2 dan BPN Manggarai Sukses Amankan Aset Energi Bersih PLN

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 14:02 WIB

Honda Dream Cup Kembali Digelar, Ajak Pecinta Balap Melesat di Sirkuit

Senin, 7 April 2025 - 13:07 WIB

Halal Bihalal Perdana IKMAPALA Berlangsung Khidmat

Minggu, 6 April 2025 - 13:05 WIB

Silaturrahmi (Silaturrahim): Eksistensi, Pondasi, Fungsi, Klasifikasi dan Tradisi Masyarakat Muslim Sasak, Lombok-Indonesia

Sabtu, 5 April 2025 - 10:03 WIB

TOKOH LINTAS BATAS

Kamis, 3 April 2025 - 07:28 WIB

Fauzan Khalid Gelar Open House Selama Dua Hari

Berita Terbaru

Suasana pose bersama usai acara halal bihalal perdana yang digelar pengurus Ikatan Keluarga Masyarakat Paer Lauq (IKMAPALA), di SMP IT Widhatul Faeha Ketangga Jeraeng, Desa Ketangga Jeraeng, Kecamatan Keruak, Lotim, Senin (7/4/2025).

Umum

Halal Bihalal Perdana IKMAPALA Berlangsung Khidmat

Senin, 7 Apr 2025 - 13:07 WIB