LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Meskipun menjadi desa yang belum lama berdiri, namun kesadaran masyarakat di Desa Batu Putik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan pentingnya pendidikan bagi putra-putri, tergolong cukup tinggi.
Desa yang baru berjalan tiga periode mekar dari desa induk yakni Desa Sepit itu nyaris tak ada angka putus sekolah alias nol persen untuk progres wajib belajar 9 tahun. Hal ini disampaikan Kepala Desa (Kades) Batu Putik, Rahmat Jati kepada Lomboktoday.id saat menghadiri penamatan siswa kelas VI SDN 2 Batu Putik, Sabtu (21/6/2025).
Kades menyampaikan, terkait angka gizi buruk dan stunting di desanya, data angka gizi buruk dan stunting versi data Puskesmas Keruak mengklaim sebanyak 19 orang anak. Versi data riil desa, angka gizi buruk dan stunting hanya 10 orang anak.
Perbedaan data ini kata Kades, antara Pemdes dan Puskesmas Keruak berbeda pandangan dalam menilai kriteria gizi buruk dan stunting. Menurut Rahmat Jati, secara fisik ada anak terlihat gemuk tapi sehat, hanya saja terlihat perut agak membesar, dikategorikan sebagai gizi buruk oleh pihak Puskesmas.
Kades berharap kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur agar mau menyatukan persepsi dan kriteria yang anak gizi buruk antara Desa dan Puskesmas. “Jangan ada beda versi antara Pemdes dan Puskesmas dalam penilaian gizi buruk. Sebab, kita malu dengan adanya gizi buruk di desa kami,” ucap Kades.(Kml)