MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Relawan Literasi Masyarakat (Relima) Kota Mataram bersama Yayasan Islam Sehati mengadakan diskusi bersama ibu rumah tangga, pada Sabtu (19/9/2025) dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya komunikasi antar anggota keluarga untuk mencegah kekerasan seksual.
Menurut Baihaqi, selaku Relima Kota Mataram, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan ibu-ibu yang menjaga anaknya perlu diberdayakan setidaknya dengan berdiskusi atau membaca buku di sekolah tempatnya mengantar dan menjaga anak. “Pada pagi hari, saya melihat anak-anak bersemangat bermain sembari belajar, tapi saya juga melihat ibu-ibu berkumpul dan ngobrol sambil memerhatikan anaknya yang tengah belajar,” katanya.
Bersama Bu Umi, pendiri Yayasan Sehati, ia berdiskusi mengenai kegelisahannya mendengar bahan pembicaraan ibu-ibu yang baginya harus diarahkan ke ruang yang lebih positif. “Dari diskusi tersebut, kami sepakat di hari lain, selama seminggu sekali, mengadakan diskusi ringan mulai dari tema kekerasan seksual hingga menyentuh problem buruh migran,” ungkap Baihaqi.
Di kegiatan tersebut, ia mendatangkan sejumlah aktivis untuk membahas kedua isu tersebut. Setelah tiga kali pertemuan, menurutnya ibu-ibu di Tanjung Karang mulai menyadari perannya sebagai orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
“Mereka juga mulai membentengi anaknya untuk berani bersuara jika mengalami kekerasan seksual baik di lingkungan sekitar maupun di sekolah,” ungkap Umi, pendiri Yayasan.
Langkah semacam itu, menurut Umi, sebagai strategi awal dalam memberikan pemahaman mengenai kekerasan seksual dan upaya menekan angka buruh migran yang dimulai di lingkungan masing-masing. Di samping itu, fasilitator juga menekankan kemandirian melalui pengelolaan sumber daya ekonomi setempat secara optimal sebagai bentuk upaya menekan angka buruh migran di tempat tersebut.
“Kegiatan ini sebagai strategi untuk memberdayakan ibu rumah tangga sekaligus mengisi waktu luangnya di sekolah sehingga lebih bermanfaat dan menjadi bekal pengetahuan untuk jadi bahan renungan bersama,” ungkap Baihaqi.(mbq)