Konflik Iran dan Israel Picu Naikkan Harga Minyak Mentah Dunia, Ini Permintaan LaNyalla pada Pemerintah Indonesia

- Jurnalis

Selasa, 16 April 2024 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

SURABAYA, LOMBOKTODAY.ID – Imbas konflik di Timur Tengah (Timteng) menyusul ketegangan militer antara Iran dan Israel, diprediksi akan menaikkan harga minyak mentah dunia. Bahkan kenaikan tersebut diperkirakan bisa jauh melampaui USD 82 per barel, sesuai asumsi yang dipatok APBN. Hal itu menjadi perhatian tersendiri Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Akibatnya, subsidi di sektor energi, terutama BBM akan meningkat, dan menjadi beban baru fiskal Indonesia. Sejumlah ekonom menilai, kenaikan harga BBM Subsidi akan sulit dielakkan bila kenaikan harga minyak mentah dunia berlangsung dalam waktu yang lama.

‘’Saya meminta pemerintah untuk tidak mengambil langkah menaikkan harga BBM Subsidi. Karena timing sangat tidak tepat bagi kondisi ekonomi masyarakat di lapisan bawah dan menengah. Karena Maret kemarin puasa, April lebaran, Mei anak sekolah ujian dan Juni pendaftaran sekolah, belum lagi Juli Idul Adha. Ini sudah menjadi beban berat bagi masyarakat. Jangan ditambah kenaikan BBM,’’ tukas LaNyalla, pada Selasa (16/4/2024).

Baca Juga :  Pebalap Astra Honda Melaju Kencang pada Balapan Penutup JuniorGP 2024 di Estoril

Dikatakan LaNyalla momen Ramadan dan Lebaran, lazimnya masyarakat Indonesia meningkatkan spending belanja mereka. Apalagi mereka yang mudik, tentu ada cost transportasi yang relatif besar. ‘’Setelah kembali dari mudik, masyarakat dihadapkan kepada agenda pendidikan anak, mulai dari ujian akhir dan pendaftaran siswa baru atau kenaikan kelas. Jadi, pemerintah harus memperhatikan soal ini secara serius,’’ ungkap LaNyalla.

Baca Juga :  Pilkades Serentak 24 Desa se-Loteng Lancar dan Kondusif, H Sentum Kades Pertama di Desa Pandan Tinggang

LaNyalla mengusulkan agar pemerintah, melalui Kementerian Keuangan (Memenkeu) melakukan penyesuaian atau pengalihan alokasi anggaran program kementerian yang masih bisa ditunda, untuk membiayai imbas kenaikan harga minyak dunia bila berlangsung dalam durasi yang lama.

‘’Kami menyadari bahwa lifting minyak Indonesia jauh di bawah kebutuhan, sehingga impor kita sudah di atas lifting. Tetapi tugas pemerintah mencari jalan keluar yang berorientasi kepada tujuan negara, salah satunya melindungi rakyat, terutama mereka yang harus dilindungi,’’ jelas LaNyalla.(Sid)

Berita Terkait

Dermaga Tawun Dinilai Gagal dalam Pengelolaan
Mayo Kuliner Lesehan Mae Cenggo, Perpaduan Cita Rasa dan Semangat Pengabdian
Eef Saifuddin Dorong Retribusi Berbasis BLT
Gubernur Iqbal: Bank NTB Syariah Harus Jadi Kebanggaan Masyarakat
Bupati Lotim Jajaki Daerah Penyuplai Porang di Wilayah NTB
Program Honda Meilennial, Solusi Punya Motor Honda Impian
Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online
Sekda NTB Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi Pangan di Rakor GNPIP Bali Nusra 2025

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 11:05 WIB

Dermaga Tawun Dinilai Gagal dalam Pengelolaan

Senin, 2 Juni 2025 - 13:02 WIB

Mayo Kuliner Lesehan Mae Cenggo, Perpaduan Cita Rasa dan Semangat Pengabdian

Rabu, 28 Mei 2025 - 15:10 WIB

Eef Saifuddin Dorong Retribusi Berbasis BLT

Rabu, 28 Mei 2025 - 09:12 WIB

Gubernur Iqbal: Bank NTB Syariah Harus Jadi Kebanggaan Masyarakat

Senin, 26 Mei 2025 - 15:08 WIB

Bupati Lotim Jajaki Daerah Penyuplai Porang di Wilayah NTB

Berita Terbaru

Suasana Musrenbang RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 yang dibuka langsung oleh Mendagri, Tito Karnavian, di Hotel Lombok Raya Mataram, Rabu (4/6/2015).

Umum

Mendagri: Pemda Boleh Laksanakan Kegiatan di Hotel

Rabu, 4 Jun 2025 - 12:06 WIB

Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat.

Ekonomi & Bisnis

Dermaga Tawun Dinilai Gagal dalam Pengelolaan

Rabu, 4 Jun 2025 - 11:05 WIB