Ini Strategi Pertahankan NTB Lumbung Pangan Bumi Gora Ala Jilbab Ijo

- Jurnalis

Minggu, 13 Oktober 2024 - 13:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah.

Cagub NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah.

MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Di tengah glorifikasi kemajuan pariwisata NTB belakangan ini, sektor pertanian seolah terlupakan. Padahal sejak beberapa dekade, NTB menetapkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan, bersama momentum penyematan Bumi Gora sebagai ikon dan julukan kebanggaan daerah.

Calon Gubernur (Cagub) NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah mengatakan, ke depan pihaknya akan mengajak masyarakat NTB untuk kembali memperhatikan sektor pertanian. Caranya bisa dimulai dengan mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah, demi ketahanan pangan. Apalagi di tengah kemajuan pembangunan, di mana konversi lahan pertanian mulai menjadi sebuah keniscayaan.

‘’Rohmi–Firin akan tetap konsisten membangun sektor pertanian, tanpa menafikan sektor unggulan lain seperti pariwisata dan pertambangan. Tentu saja ke depan semangat dan partisipasi masyarakat akan semakin dilibatkan untuk sektor pertanian yang menunjang ekonomi dan ketahanan pangan,’’ kata Ummi Rohmi di sela-sela kunjungan ke Lombok Barat, Minggu (13/10/2024).

Dipaparkan, Provinsi NTB telah cukup lama ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional yang akan menopang kebutuhan pangan di Indonesia. Selain berperan dalam ketahanan pangan nasional, sektor pertanian Provinsi NTB juga turut menopang perekonomian daerah, di mana sektor ini menjadi penyedia tenaga kerja terbesar di NTB.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) bulan Agustus 2022 lalu, bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap tenaga kerja terbanyak yaitu sebesar 34,57 persen.

Baca Juga :  Selalu #Cari_Aman, Berkendara Tetap Gaya dan Aman Gunakan Helm dan Sepatu Ya

Selain itu, share PDRB sektor pertanian memberikan kontribusi yang cukup besar selama beberapa tahun berturut, di mana sektor ini menyumbang sebesar 21,39 persen dari PDRB NTB tahun 2022.

Keberhasilan sektor pertanian didukung oleh ketersediaan lahan sebagai sarana petani dalam membudidayakan tanamannya.

Sayangnya, saat ini banyak ditemukan fenomena konversi atau alih fungsi lahan pertanian. Alih fungsi lahan pertanian merupakan proses pengubahan lahan pertanian menjadi penggunaan selain pertanian. Alih fungsi lahan telah umum dilakukan mengingat semakin berkembangnya sektor perekonomian non pertanian.

Lahan pertanian dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pengembangan infrastruktur, kebutuhan permukiman, dan industrialisasi yang semakin berkembang saat ini.

Data BPS menyebutkan, di tahun 2022, luas panen padi provinsi NTB berkurang hampir enam ribu hektare. Sebanyak 6 kabupaten/kota di Provinsi NTB yang mengalami penurunan luas panen padi apabila dibandingkan dengan tahun 2021.

Fenomena alih fungsi lahan di Provinsi NTB erat kaitannya dengan industrialisasi dan kegiatan pariwisata yang semakin gencar dilakukan saat ini.

Ummi Rohmi menjelaskan, konversi lahan pertanian di NTB perlu mulai diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada produksi pangan dan ketahanan pangan nasional.

Menurut Cucu Perempuan Pertama Pahlawan Nasional, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini, ke depan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konversi lahan pertanian di NTB.

Baca Juga :  Wujudkan Transisi Energi Melalui Pengembangan PLTP Mataloko, Ulumbu, Atadei, dan WKP di NTT Lainnya, Gubernur NTT: Harus Digunakan dengan Baik dan Memberi Kesejahteraan Bagi Masyarakat

Misalnya dengan menguatkan peraturan daerah terkait Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). ‘’Perlu juga kebijakan pemerintah untuk menyediakan lahan pengganti untuk lahan pertanian yang dialihfungsikan. Dan yang juga tak kalah penting, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit di perkotaan dengan bercocok tanam secara hidroponik,’’ jelasnya.

Cagub perempuan yang populer dengan sebutan Jilbab Ijo ini menekankan, sektor pertanian Provinsi NTB merupakan sektor unggulan yang mampu memberikan hasil produksi padi cukup besar bagi daerah ini. Provinsi ini dikenal dengan sebutan ‘’Bumi Gora’’ atas keberhasilan sektor pertanian NTB dalam mencapai swasembada pangan pada beberapa tahun silam. ‘’Maka dari itu, Rohmi–Firin akan mendorong terus dan mempertahankan pembangunan sektor pertanian,’’ ucapnya.

Dalam delapan Visi Misi program strategis Rohmi–Firin, pembangunan sektor pertanian dapat dielaborasi dengan sektor pendidikan dan pengembangan SDM.

Ummi Rohmi mengatakan, program beasiswa untuk generasi muda NTB akan terus dilanjutkan. Namun, para mahasiswa akan dipanggil kembali untuk membangun daerah, setelah mereka selesai menempuh pendidikan.

‘’Hal ini bisa mempercepat peningkatan SDM di desa melalui program Sarjana Desa. Anak-anak kita yang sudah jadi sarjana akan kembali ke kampung halaman dan berkontribusi nyata dalam pembangunan, termasuk pertanian,’’ kata Jilbab Ijo, Ummi Rohmi.(Sid)

Berita Terkait

Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online
Sekda NTB Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi Pangan di Rakor GNPIP Bali Nusra 2025
Tersandung Tunggakan Iuran, 75% Peserta Perorangan BPJS Kesehatan di Lotim Tidak Aktif
Langkah Awal Menuju Kesejahteraan Masyarakat, Desa Perampuan Komitmen Bentuk Kopdes Merah Putih
Menjaga Komisi Ojol di Level 20% untuk Keberlanjutan Ekosistem Digital dan UMKM
Johan Rosihan Tegaskan Pentingnya Revisi UU Pangan, Ini Alasannya
Komisi II DPRD Loteng Terima Audiensi LSM LAUK Terkait Alokasi DBHCHT
Owner New Surya Cafe: Tidak Ada Pemecatan Karyawan, Hanya Pengurangan Jam Kerja

Berita Terkait

Jumat, 23 Mei 2025 - 16:08 WIB

Kementerian UMKM Berkomitmen Pererat Kemitraan Pengemudi dan Aplikator Ojek Online

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:07 WIB

Sekda NTB Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi Pangan di Rakor GNPIP Bali Nusra 2025

Kamis, 22 Mei 2025 - 15:15 WIB

Tersandung Tunggakan Iuran, 75% Peserta Perorangan BPJS Kesehatan di Lotim Tidak Aktif

Kamis, 22 Mei 2025 - 12:08 WIB

Langkah Awal Menuju Kesejahteraan Masyarakat, Desa Perampuan Komitmen Bentuk Kopdes Merah Putih

Rabu, 21 Mei 2025 - 11:06 WIB

Menjaga Komisi Ojol di Level 20% untuk Keberlanjutan Ekosistem Digital dan UMKM

Berita Terbaru

Suasana Konferensi Pers di Mapolres Lobar.

Hukum & Kriminal

Polres Lombok Barat Ungkap 27 Kasus Peredaran Narkoba, 33 Orang Diamankan

Jumat, 23 Mei 2025 - 14:01 WIB