Kemampuan Otak Kiri dan Kanan dalam Berbahasa

- Jurnalis

Senin, 30 Desember 2024 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Siti Marfu’ah.

Siti Marfu’ah.

Oleh: Siti Marfu’ah │

Tugas Akhir Mata Kuliah Psycholinguistics
Dosen Pengampu Mata Kuliah: M. Rajabul Gufron, S.Pd., M.A.

SAAT kita membahas tentang kamampuan berbahasa, maka tidak luput juga pembahasan tentang otak karena mereka memiliki keterkaitan. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan otak kiri dan kanan dalam berbahasa. Metode yang dignakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka atau kajian literatur dalam penelitian ini telah dibahas tentang kerja sama antara otak kiri dan kanan dalam berbahasa. Menurut Whitaker, dalam (Cahyono, Bambang Yudi, 1995:258) penentuan daerah tertentu dalam otak dalam hubungannya dengan bahasa itu didasarkan pada tiga bukti utama.

  1. Bukti pertama ialah unsur-unsur keterampilan dalam bahasa pada manusia tidak menempati bagian yang sama di dalam otak.
  2. Bukti kedua adalah bahwasanya bahasa pada semua orang ini menempati daerah yang sama di dalam otak.
  3. Bukti ketiga ialah adanya hubungan antara kemampuan berbahasa dengan belahan otak.

Otak adalah alat tubuh yang sangat penting. Otak yang kira-kira beratnya tiga pon ini merupakan organ yang sangat rumit karena mengatur semua sistem tubuh baik itu pikiran, pendengaran, penglihatan, perasaan, mengatur pergerakan pergelangan kaki dan tangan.

Secara garis besarnya otak dibagi menjadi 2 yaitu hemisfer kanan dan kiri. Hemisfer kanan mengendalikan sisi kiri tubuh anda, dan hemisfer kiri mengendalikan sisi tubuh bagian kanan.

Meskipun bentuk kedua otak itu mirip, tapi memiliki fungsi yang berbeda. Menurut Roger W. Sparry dalam penelitiannya pada tahun 1960-an. Berikut ini adalah perbedaan fungsi antara kedua belahan otak. Otak kanan memiliki fungsi untuk menafsirkan informasi spesial dan visual.

►     Bagian Otak Kanan

Bagian otak kanan pada umumnya terkait dengan imajinasi, seni, kreativitas, pengenalan wajah, pengendalian emosi, dan musik. Oleh karena itu, seseorang yang dominan menggunakan otak kanan cenderung menjadi pemikir bebas dan kreatif.

Dilansir dari American Association of Neurological Surgeons, pada sekitar sepertiga orang yang kidal, fungsi bicara mungkin terletak di sisi kanan otak. Adapun jika cedera otak terjadi di sisi kanan otak, gerakan lengan dan kaki kiri, penglihatan di kiri, dan/atau pendengaran di telinga kiri mungkin terpengaruh.

Baca Juga :  Hari Pelanggan Nasional, Konsumen Motor Honda Dapat Banyak Kejutan

►     Bagian Otak Kiri

Otak kiri belahan otak kiri memiliki fungsi untuk mengatur bahasa, penalaran, dan kemampuan berbicara. Bagian otak ini kerap dikatikan dengan hal-hal logis, fakta, angka-angka (matematika), hingga analisis.

Oleh karena itu, orang-orang yang berotak kiri disebut cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Golongan orang ini diyakini lebih memperhatikan hal detail dan berpikir menggunakan logika.

Jika otak sisi kiri Anda mengalami cedera, kemampuan bicara dan gerakan di sisi kanan tubuh Anda umumnya akan terpengaruh. Hal ini dapat diamati pada seseorang yang mengalami kerusakan otak bagian kiri, seperti stroke, yang kerap menyebabkan kesulitan pada produksi bahasa atau disebut afasia. Adapun kerusakan serupa pada belakan otak kanan jauh lebih kecil kemungkinannya menyebabkan afasia.

  1. Gangguan pada Otak

Berbahasa adalah proses yang komplek yang melibatkan ekspresi, pikiran, dan perasaan. Melalui ucapan yang diwujudkan oleh kata-kata dan kalimat. Dan proses ini memerlukan kerjasama yang rumit antara organ yang mengatur mekanisme berbicara dan otak. Otak adalah organ vital yang berperan dalam kemampun berbahasa dan apabila otak mengalami gangguan, otomatis dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalankan fungsinya.

Berikut ini beberapa gangguan yang terjadi pada otak manusia:

  • Afasia adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan di otak. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendengar. Afasia sering disebabkan oleh stroke atau cedera kepala.
  • Disfasia adalah gangguan perkembangan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan kemampuan anak seharusnya. Penyebab: Adanya gangguan di pusat bicara yang ada di otak.
  • Apraxia adalah gangguan saraf yang menyerang sistem motorik. Kondisi ini menyebabkan otot tidak mampu menerima perintah otak dengan baik, sehingga penderitanya tidak mampu melakukan gerakan tertentu. Gangguan ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia.
  • Anomia terjadi saat anda kesulitan menenmukan kata yang perlu anda ucapkan atau di tulis. Gangguan Bahasa ini terjadi setelah stroke atau pada kondisi seperti setelah penyakit alzaimer.
  1. Hubungan Antara Otak Dengan Kemampuan Berbahasa
Baca Juga :  Pesan Pj Bupati Lotim kepada Siswa SPN Polda NTB

Kemampuan berbahasa menurut Chomsky merupakan cermin pikir dan hasil cendikiawanan manusia yang selalu dihasilkan secara baru oleh setiap individu dengan operasi-operasi yang mengatasi jangkauan keinginan dan kesadaran manusia. Menurutnya, setiap manusia normal yang dilahirkan kedunia sudah dilengkapi dengan piranti pemerolehan bahasa. Piranti itu lazim disebut LAD (language acquisition device) atau LAS (language acquisition system).

Menurut Chomsky yang menyatakan bahwa kemampuan untk memperoleh Bahasa dibawa sejak lahir.dan kemampan berbahasa terjadi karena adanya kerjasama antara otak kiri dan kanan dalam pemrosesan Bahasa.

Bahasa itu dihasilkan oleh kerja sama antara kedua belah otak, otak kiri berfungsi dalam kemampuan berbahasa, bukan hanya otak kiri saja yang berperan dalam kemampuan berbahasa. Salah satu fungsi yang dijalankan oleh otak kanan adalah mengatur intonasi dalam berkalimat. Maka, dapat dikatakan, kedua bagian otak kita memiliki andil dalam berbahasa. Keduanya dijembatani oleh korpus kalosum, bagian yang bertugas menyampaikan informasi bagi hemisfer kiri dan hemisfer kanan.

Otak adalah alat vital yang mengatur semua fungsi organ. Dalam otak terdapat otak kiri dan kanan. Otak kiri berfungsi dalam pengolahan kata dalam kemampuan berbahasa sedangkan otak kanan berfungsi dalam mengatur pola Bahasa seperti intonasi. Kemampuan berbahasa terjadi karena adanya kerjasama antara otak kiri dan kanan. Beberapa ganggan otak yang dapat mengganggu fungsi otak antara lain: Afasia, Disfasia, Apaxia, Anomia, dan lain lain.(*)

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram, 2024

Berita Terkait

Dilema Libur Sekolah Selama Ramadan, Senator Gus Hilmy Bilang Begini
Di Tengah Pro Kontra, Komite III DPD RI Justru Dukung Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
Alhamdulillah!, Tak Ada Kenaikan UKT Tahun 2025, Filep Apresiasi Kebijakan Mendiktisaintek
Produksi Bahasa pada Penderita Disfluensi (Gagap)
Afasia Broca sebagai Gangguan Produksi Bahasa
Perguruan Tinggi Berperan Penting Tingkatkan Inovasi
Jumlah Penutur Bahasa Terbanyak di Dunia
Usia Sebagai Faktor Menurunnya Kemampuan Produksi dan Resepsi Bahasa: Tinjauan Psikolinguistik

Berita Terkait

Jumat, 3 Januari 2025 - 13:02 WIB

Di Tengah Pro Kontra, Komite III DPD RI Justru Dukung Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan

Selasa, 31 Desember 2024 - 11:16 WIB

Alhamdulillah!, Tak Ada Kenaikan UKT Tahun 2025, Filep Apresiasi Kebijakan Mendiktisaintek

Senin, 30 Desember 2024 - 17:03 WIB

Kemampuan Otak Kiri dan Kanan dalam Berbahasa

Senin, 30 Desember 2024 - 14:05 WIB

Produksi Bahasa pada Penderita Disfluensi (Gagap)

Minggu, 29 Desember 2024 - 10:18 WIB

Afasia Broca sebagai Gangguan Produksi Bahasa

Berita Terbaru

Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik (dua dari kiri) saat menggunting pita sebagai tanda peresmian RPH.

Ekonomi & Bisnis

Pj Bupati Lombok Timur Resmikan Tempat Para Penjagal Adu Golok

Selasa, 7 Jan 2025 - 17:16 WIB