LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Pj Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik bersama Wakil Bupati (Wabup) Lotim terpilih, H Edwin Hadi Wijaya nampak kompak dengan ekspresi pemikiran Specific Measurable Achievable Relevant Time-based atau disingkat SMART dalam sebuah forum diskusi ‘’Fokus Lotim’’ yang digelar pada Sabtu malam (1/2/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Lombok Timur menegaskan, bahwa kerja keras dan kolaborasi adalah kunci utama dalam mencapai kemajuan di daerah. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi yang turut dihadiri Ketua DPRD Lotim, Muhammad Yusri, serta sejumlah pejabat OPD, aktivis, dan media.
Meski mengakui tantangan yang ada semakin berat, Juaini Taofik menegaskan bahwa kerja keras adalah satu-satunya jalan untuk mencapai hasil pembangunan yang lebih baik. Sehingga di masa transisi kepemimpinannya fokus menyusun langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi misi kepala daerah terpilih.
‘’Kami sadar tantangan pekerjaan semakin berat, namun kami tidak punya waktu untuk bersantai, hanya dengan kerja keras dan serius, kami bisa membawa Lombok Timur maju. Pencapaian-pencapaian yang kita harapkan hanya bisa diraih melalui upaya maksimal dan kerja keras,’’ tegas Juaini Taofik.
Juaini Taofik juga menyoroti pentingnya penerapan sistem pemerintahan yang responsif dan transparan. Menurutnya, konsep ‘’Smart Government’’ yang dipaparkan oleh Bupati Lotim terpilih, H Khairul Warisin beberapa waktu lalu, harus segera diwujudkan. Sistem pemerintahan yang mampu mengetahui dan merespons peristiwa yang terjadi di masyarakat secara cepat menjadi prioritas.
‘’Smart Government artinya pemerintah harus cepat tanggap terhadap setiap kejadian di masyarakat. Apa yang terjadi harus segera diketahui oleh pemerintah, dan apa yang dilakukan pemerintah harus diketahui masyarakat. Meskipun kita belum punya CCTV di setiap sudut Lombok Timur, informasi yang masuk ke kami sudah cukup cepat melalui media dan grup WhatsApp,’’ ungkapnya.
Meski wilayah Lombok Timur yang luas, mencapai 1.600 km persegi, membuat pemasangan CCTV di setiap desa dan dusun terasa sulit, Taofik menegaskan bahwa hal itu tidak menjadi alasan untuk tidak bekerja dengan cerdas dan responsif.
‘’Birokrat yang smart adalah mereka yang mampu beradaptasi dan menghadapi tantangan. Kami siap bekerja sama dengan media dan aktivis untuk memastikan pembangunan di Lombok Timur berjalan sesuai harapan,’’ ucapnya.
Menurut Juaini Taofik, birokrat tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi yang baik antara semua elemen akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan.
Diskusi tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk terus mempererat kerja sama dan memperkuat komunikasi antara pemerintah, media, serta masyarakat demi kemajuan Lombok Timur.(Kml)