MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Lalu Muhamad Iqbal mengaku setelah dua minggu dilantik sebagai Gubernur NTB, ia sedang belajar dan mencari bentuk pemerintahan yang efektif. Di samping itu, ia menegaskan untuk menjadi NTB, masyarakat harus bersatu menjadi ”kita” bukan saya atau kami. Hal tersebut disampaikan Lalu Iqbal dalam acara Nuzulul Quran, di Kantor PWNU NTB, pada Selasa malam (18/3/2025).
Hal tersebut menurutnya juga menjadi prasyarat dalam sejarah Indonesia menjadi negara. Bapak bangsa seperti Hatta menunjukkan bagaimana persatuan menjadi penguat negara. Di NTB menurutnya, sentimen kedaerahan harus disisihkan, sehingga dapat bersatu menjadi NTB tanpa ada embel-embel kedaerahan.
”Kita harus menyisihkan identitas mikro kita untuk sama-sama membangun NTB. Hal tersebut menjadi prasyarat yang mengantarkan kita menuju NTB Mendunia. Pendahulu para kiai termasuk pendiri NU telah menghilangkan ego ”Aku”-nya dan bersatu menjadi ”kita”,” ungkapnya.
Hal tersebut juga mesti diterapkan di NTB. Masyarakat harus menghilangkan sekat antara NW dan NU maupun dengan Muhammadiyah. Begitu juga tak ada sekat antara Lombok, Sumbawa maupun Bima. Semuanya harus menyatu tanpa adanya perasaan membedakan diri berdasarkan identitas daerah.
”Ketimbang melihat perbedaan lebih baik kita fokus membangun NTB. Kebersatuan menjadi pondasi kita dalam membangun daerah kita tercinta. Tanpa persatuan sulit kita menjadi Mendunia,” jelasnya.
Banyak contoh negara menurutnya yang gagal bersatu seperti Soviet. Namun Indonesia ternyata berhasil membangun persatuan Indonesia. Padahal, Indonesia terdiri dari beragam bahasa dan budaya di setiap daerah. Orang-orang menurutnya heran dengan persatuan Indonesia. Bahkan negara barat tak percaya dengan keragaman Indonesia yang bisa disatukan menjadi negara.
”NTB yang beragam bahasa dan budaya menjadi keindahan. Mari kita rawat NTB menjadi NTB Mendunia hingga di masa depan kita menjadi bangga dengan daerah kita di tengah perbedaan yang menyatukan. Kita sudah berjalan dengan benar dan bisa merawat kebersamaan kita,” ungkapnya.(haq)