MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Atas nama pihak keluarga yang diwakili oleh H Muh Anwar Hamry dan Hj Nurul Hidayati Hamry berharap kepada pemimpin NTB yang baru, dalam hal ini Gubernur dan Wagub NTB, Lalu Muhamad Iqbal – Hj Indah Dhamayanti Putri atau pasangan Iqbal-Dinda serta Kapolda NTB, Irjen Pol Hadi Gunawan untuk segera membuka kembali kasus hilangnya dr H Mawardi Hamry, sang mantan Direktur RSUD Provinsi NTB, guna menemukan titik terang keberadaannya.
Pasalnya, semenjak hilangnya dr H Mawadi Hamry pada tahun 2016 lalu, proses pencariannya hanya berjalan selama 2 (dua) tahun, karena pada tahun 2018 kemudian kasus dan proses pencariannya dihentikan oleh pihak kepolisian pada saat itu.
”Ya tentu kami sangat berharap sekali kepada pemimpin kita yang baru ini, Pak Gubernur Lalu Iqbal dan Ibu Wagub Ummi Dinda serta Pak Kapolda NTB, Irjen Pol Hadi Gunawan, melalui tangan-tangan beliau ini kasus dr Mawardi dibuka kembali dan bisa menemukan menemukan titik terang keberadaannya,” harap H Muh Anwar Hamry didampingi Hj Nurul Hidayati Hamry selaku pihak keluarga kepada Lomboktoday.id, Selasa (25/3/2025).
Bahkan, guna mengenang 9 tahun hilangnya dr H Mawardi Hamry, yang hilang pada 23 Maret 2016 lalu, pihak keluarga besar mengadakan acara zikir dan doa sekaligus santunan bagi anak-anak yatim piatu dan buka puasa bersama di salah satu Panti Asuhan (PA) yang ada di Kota Mataram, Sabtu (22/3/2025).
Kemudian pada hari berikutnya, Minggu (23/3/2025), dilaksanakan juga zikir dan doa sekaligus buka puasa bersama di kediaman Hj Nurul Hidayati Hamry, salah seorang adik paling bungsu dari dr H Mawardy, berlokasi di Tinggar – Ampenan, Kota Mataram.
Dalam kegiatan tersebut, selain mengundang para tetangga dan keluarga besar Hamry yang berada di wilayah NTB, juga mengundang Ketua Majelis Adat Sasak (MAS), Dr HL Sajim Sastrawan beserta jajaran Pengurus dan Pembina Majelis Adat Sasak (MAS).
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Adat Sasak (MAS), Dr HL Sajim Sastrawan menyatakan keprihatinan yang mendalam atas hilangnya dr H Mawardi Hamry yang hingga saat ini belum juga ditemukan keberadaannya.
Miq Sajim, demikian HL Sajim Satrawan biasa disapa, juga menyampaikan bahwa waktu sebelum hilangnya dr H Maward Hamry adalah rekan kerja sesama Eselon II yang pintar, baik hati dan humoris di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov NTB).
Kepada keluarga besar Hamry se-NTB, Miq Sajim meminta agar tetap tabah dan sabar menghadapi musibah ini dan berharap dr H Mawardi Hamry dapat segera ditemukan.(arz)