LOMBOK TENGAH, LOMBOKTODAY.ID – Sebanyak 24 Kepala Desa (Kades) terpilih periode 2025-2033 di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) hasil Pilkades serentak 26 Pebruari 2025 lalu, dilantik dan diambil sumpah jabatan. Pelantikan yang berlangsung di Kantor Bupati Loteng, Kamis (24/4/2025), dilakukan oleh Bupati Loteng, HL Pathul Bahri.
Dalam sambutannya, Bupati Loteng, HL Pathul Bahri mengucapkan selamat kepada para Kepala Desa (Kades) terpilih yang hari ini secara resmi dilantik dan diambil sumpah jabatannya. Ini adalah amanah besar dari masyarakat yang harus dijaga, dijalankan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab, dan berorientasi pada kemajuan desa serta kesejahteraan masyarakat.
Kades memiliki peran yang sangat strategis. Tugas pokok seorang Kades adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan, serta pemberdayaan masyarakat desa. Maka dari itu, dibutuhkan Kades yang memiliki integritas, komitmen, dan kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan warganya. “Jabatan Kades sangat strategis di tengah masyarakat, sebagai ujung tombak jalannya roda pemerintahan di tingkat desa,” kata Bupati Pathul Bahri.
Pathul Bahri mengingatkan, Kades wajib menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini sejalan dengan sumpah dan janji yang telah saudara-saudara ucapkan hari ini. Jangan sampai sumpah jabatan itu hanya sekadar formalitas semata.
Selain itu, Pathul Bahri menekankan secara khusus terkait pengelolaan keuangan desa. Kades adalah pemegang kekuasaan dalam pengelolaan keuangan desa, sehingga harus taat asas: transparan, akuntabel, partisipatif, dan disiplin anggaran. “Saya tidak ingin mendengar ke depan ada Kades yang tersangkut masalah hukum, karena penyalahgunaan dana desa. Jadikan keuangan desa sebagai alat untuk membangun, bukan untuk kepentingan pribadi.” tegasnya.
Pathul Bahri berharap, Kades yang baru dilantik dapat mengembangkan potensi desa dengan inovatif dan kreatif. Setiap desa memiliki kekuatan dan keunikan masing-masing. Kades harus mampu menggali dan mengelola potensi tersebut agar dapat membawa desanya menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Dan yang tak kalah pentingnya, Pathul Bahri minta kepada seluruh Kades agar merangkul semua elemen masyarakat. Jangan ada diskriminasi dalam pelayanan. Perbedaan pilihan dalam Pilkades adalah hal biasa dalam demokrasi. Sekarang saatnya bersatu kembali, membangun desa dengan semangat kebersamaan.
“Insya Allah, seperti yang dilakukan oleh kepala daerah beberapa waktu lalu, kita akan melaksanakan retreat atau kegiatan pembekalan Kades. Rencana ini akan kita laksanakan di Kampus IPDN NTB, sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan, tata kelola pemerintahan desa, serta menyamakan persepsi dalam membangun Lombok Tengah dari desa,” ungkapnya.(LS)