JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Menyambut Hari Buruh Internasional (Mayday), gabungan 60 organisasi buruh dari berbagai serikat pekerja, konfederasi, dan federasi nasional “geruduk” Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. Mereka diterima langsung oleh Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung. Kehadiran para pekerja tersebut merupakan upaya untuk memperjuangkan regulasi ketenagakerjaan yang berpihak kepada pekerja.
Di hadapan para pekerja, Tamsil Linrung menegaskan peran strategis buruh sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Ia menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 168/PUU-XXI/2023 yang mengabulkan sebagian gugatan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. “Putusan MK menjadi titik balik untuk mengarahkan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil dan manusiawi,” tegas Tamsil dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).
Lebih lanjut, Tamsil Linrung mengajak serikat buruh untuk aktif memberikan masukan dalam revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang harus disusun terpisah dari UU Cipta Kerja dalam kurun waktu dua tahun. Tamsil menegaskan bahwa DPD RI siap menjadi wadah bagi aspirasi buruh dalam memperjuangkan kebijakan yang inklusif. “Para pekerja adalah motor penggerak kembangunan, khususnya di daerah-daerah berbasis industri,” tambah Senator asal Sulawesi Selatan ini.
Tamsil Linrung juga menyampaikan keprihatinan terhadap dampak perang dagang global yang berisiko memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ekspor, seperti tekstil, garmen, dan kelapa sawit. Namun, ia memandang tantangan ini sebagai peluang untuk memperkuat industri dalam negeri, dengan menjadikan buruh sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional.
“Kondisi pekerja saat ini sangat rentan jadi korban ketidakpastian global. Namun kita coba merespons dinamika yang terjadi secara produktif dan konstruktif. Ini juga membuka peluang bagi kemandirian bangsa,” tegas mantan Pimpinan Badan Anggaran DPR RI ini.
Di hadapan perwakilan organisasi buruh, Tamsil Linrung mengapresiasi komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap kesejahteraan pekerja. Ia menilai program Asta Cita mencerminkan keberpihakan kepada buruh, terutama melalui pelatihan vokasi nasional dan program makan bergizi gratis bagi anak sekolah, yang turut meringankan beban ekonomi keluarga pekerja. “Keberpihakan Presiden kepada buruh adalah lentera harapan dalam perjuangan panjang kita,” ungkap senator asal Sulawesi Selatan ini.
Rapat yang berlangsung secara dialogis tersebut ditutup dengan seruan penuh semangat dari Tamsil: “Hidup Buruh! Merdeka! Allahu Akbar!” Seruan ini disambut gemuruh antusiasme para peserta, yang bersama-sama menyongsong masa depan pekerja Indonesia yang lebih adil dan bermartabat.(arz)