MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Pengaspalan jalan oleh PT PLN (Persero) di sekitar lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko (2×10 MW) yang terbentang sepanjang 8 km menuju Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa, diakui warga telah menunjang mobilitas masyarakat, termasuk dalam memasarkan hasil panen petani sekitar dari satu desa ke desa lainnya.
Hal itu diakui oleh Maria Goreti Kigo, warga Dusun Poma Mana, Desa Wogo, Kecamatan Woleba, Kabupaten Ngada. “Sebelumnya kami sebagai masyarakat Wio dari dulu sampai sekarang jujur kami baru menikmati jalan aspal yang sudah hotmix sekarang,” kata Maria.
Maria, yang tinggal di Kampung Wio, Desa Wogo, itu mengaku telah lama menanti jalan di desanya dapat dibenahi agar segala aktivitas sehari-harinya dapat berjalan lebih efisien, aman, dan nyaman. “Dari dulu kami merasa kewalahan karena jalannya masih tanah, belum bagus, sampai-sampai kalau ada hasil komoditi yang harus kami jual ke pasar harus kami pikul dan berjalan kaki dari Wio sampai Poma Mana,” ucap Maria.
Perjalanan panjang tersebut, di samping berisiko terhadap kualitas komoditi yang dipikul warga, kata Maria, cukup memakan waktu dan tenaga. “Dengan adanya akses jalan sekarang kami bersyukur dan berterima kasih kepada PLN yang sudah membantu kami masyarakat Wio, sekarang kami sudah bisa dilalui motor dan mobil,” katanya.
Maria berharap PLN dapat terus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui program-program lainnya.
Selain Maria, warga sekitar PLTP Mataloko lainnya, Lorensius Tena, juga mengungkapkan hal serupa. Kehadiran Proyek Strategis Nasional (PSN) geothermal di Mataloko telah banyak memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar. Peningkatan status jalan, kata Lorensius Tena, telah mendorong aktivitas perekonomian masyarakat.
“Ketika ada geothermal, jalan ini akhirnya dibuka. Kami merasa senang karena membuat lingkungan jadi bagus. Sekarang jalan sudah lancar, tidak ada debu. Orang lancar ke gereja, ke sekolah juga aman,” ucap Lorensius Tena.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra), Yasir menjelaskan, site development berupa akses jalan ini dibangun untuk kelancaran mobilisasi peralatan geothermal pada tahap konstruksi PLTP Mataloko.
Pengaspalan jalan raya yang mengitari lahan pertanian dan pemukiman ini sekaligus menjadi nilai tambah bagi daerah sebab infrastruktur jalan juga berfungsi sebagai penunjang aktivitas perekonomian masyarakat sekitar.
Pembangunan akses jalan ini dinilai penting oleh masyarakat, terutama mereka yang berprofesi sebagai petani, peternak, dan pedagang, agar bisa membawa hasil produksi dengan lancar dan aman untuk selanjutnya dijual dan menghasilkan pendapatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami memahami bahwa kehadiran infrastruktur pendukung seperti jalan tidak hanya penting untuk operasional proyek, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat sekitar. Dengan akses yang lebih baik, kami harap aktivitas ekonomi warga dapat semakin berkembang dan mendorong peningkatan kualitas hidup mereka,” jelas GM Yasir.(arz)