MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Astra adalah salah satu perusahaan publik terbesar di Indonesia, yang terdiri dari 301 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung lebih dari 190.000 karyawan. Model bisnis perusahaan yang terdiversifikasi menciptakan sinergi dan peluang di seluruh sektor industri termasuk otomotif dan mobilitas, jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur, teknologi informasi, dan properti.
Astra mempunyai kerangka sustainability yang di dalamnya terdapat Astra 2030 Sustainability Aspirations untuk memandu perjalanan transisi Grup Astra dalam menjadi perusahaan yang lebih sustainable pada tahun 2030 dan seterusnya. Astra berkeinginan untuk berkontribusi dalam memperkuat ketahanan perekonomian Indonesia yang mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera.
Astra memiliki rekam jejak kontribusi publik dan sosial yang baik melalui empat pilar, yang terdiri dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan serta sembilan yayasan yang turut berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sekaligus mendukung masyarakat yang inklusif dan sejahtera. Dilaksanakan pertama kali pada tahun 2010, program Astra Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, telah mengapresiasi 726 pemuda Indonesia di tingkat nasional dan provinsi di seluruh Indonesia. Program SATU Indonesia Awards dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan komunitas Astra melalui lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Dikatakan oleh Ivan Pratama selaku Ketua Astra Group Cabang Mataram, sesuai CEO Letter tahun 2023 yaitu setiap cabang Astra Motor wajib mengembangkan inovasi program pada 4 pilar CSR, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan dan IGA/UMKM, maka untuk menuju sustainable development goals dibutuhkan upaya dari seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat maupun perusahaan.
“Astra Motor NTB sendiri dalam salah satu pilarnya secara konsisten berkontribusi dalam memberikan bantuan (CSR) pada pilar UMKM yaitu membina IGA kripik pelecing, untuk meningkatkan perekonomian di wilayah Ampenan serta memberdayakan masyarakat sekitar untuk turut andil dalam meningkatkan perekonomian dengan memanfaatkan bahan baku yang melimpah untuk di jadikan oleh-oleh khas Lombok,” kata Ivan.
Sebagai transformasi makanan dari pelecing segar yang tidak bisa dibawa-bawa dan di cicipi langsung oleh wisatawan luar pada saat dibawa ke luar Pulau Lombok, maka hadirlah inovasi pelecing kangkung untuk di jadikan kripik pelecing sebagai oleh-oleh khas Lombok yang bisa di bawa kemana saja dan di cicipi kapan saja.
Kripik pelecing merupakan binaan Astra Motor NTB di daerah Ampenan dengan penggiat yaitu Ibu Irma yang mampu merangkul 15 KK Ibu-ibu dari sekitar kelurahan Ampenan untuk memproduksi kripik pelecing ini. Di bawah monitoring dan naungan Astra Motor NTB menjadikan kripik pelecing ini menjadi UMKM yang mampu memberikan kontribusi ke masyarakat dengan meningkatkan penjualan dan pendapatan kelompok. Bantuan yang diberikan Astra Motor NTB berupa Alat produksi seperti (mixer, alat pencetak, dan alat pipih), serta packaging yang menarik untuk pemasaran produk, dan me-link kan ke toko oleh-oleh hingga dapat masuk ke NTB Mall.(amn)