Usir Boatman dari Teluk Ekas, Bupati Lotim Menuai Kritik dari Aktivis LSM

- Jurnalis

Rabu, 18 Juni 2025 - 07:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin saat berada di kawasan Teluk Ekas.

Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin saat berada di kawasan Teluk Ekas.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Beberapa platform media sosial beredar video Bupati Lombok Timur (Lotim), H Haerul Warisin yang meminta boatman segera meninggalkan kawasan teluk Ekas, Kecamatan Jerowaru.

Alasan Bupati Iron, demikian Bupati Lotim, H Haerul Warisin ini biasa disapa mengusir boatman karena kedapatan membawa tamu untuk surfing di perairan Ekas, karena boatman diketahui tidak berasal dari Lombok Timur. Dalam video tersebut terdengar bahwa yang diminta pergi adalah boatman yang bukan berasal dari Lombok Timur.

Dikutip dari akun Facebook Forum Peduli Lombok Timur, tindakan Bupati Iron itu dilakukan usai Rakor dengan para pelaku wisata di sekitar Ekas pada Selasa (17/6/2025). Dalam penjelsan video yang juga diunggah melalui akun sosial media Bupati di platform Tiktok, teguran Bupati Iron kepada boatman dianggap sebagai bentuk pengamanan spot surfing untuk mendukung geliat pariwisata lokal.

Baca Juga :  Puluhan Event Menarik Ramaikan Pesona Khazanah Ramadan 2024

Menurut Bupati Iron, ironinya spot surfing di kawasan Teluk Ekas sangat bagus dan paling diminati oleh touris asing, namun tingkat hunian penginapan di Ekas rendah dan merugikan pelaku wisata serta masyarakat sekitar.

“Banyak tamu dari luar, artinya yang tidak menginap di Ekas datang ke Ekas untuk berselancar. Karena itu spot surfing diamankan agar maksimalkan oleh pengelola wisata sekitar Ekas,” tegas Bupati Iron.

Meskipun tindakan Bupati Iron tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap geliat pariwisata Lombok Timur, namun tidak luput dari keritikan berbagai pihak. Salah satu keritikan dan teguran sekaligus masukan, datang dari Direktur Lembaga Pengembangan Swadaya Tani dan Nelayan NTB, Amin Abdullah.

Baca Juga :  CEO Climate Talks COP29: PLN Siap Dukung Pemerintah Capai 75% Energi Terbarukan Hingga 2040

Dalam kolom komentar di laman Facebook Forum Peduli Lombok Timur, Amin Abdullah menulis pernyataan bahwa Bupati harus juga koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, karena ini menyangkut ruang laut.

“Pemda kabupaten/kota tidak punya kewenangan dalam pengelolaan dan mengatur ruang laut, yang punya kewenangan adalah provinsi dan pusat sehingga penting untuk dibicarakan atau diskusi dengan provinsi,” tulis aktivis generasi era 90-an ini seraya memberi salut kepada Bupati Lotim.(Kml)

Berita Terkait

Refleksi dari Jember Festival Carnaval
Bupati Lotim Hadiri Penutupan Balap Sampan se-Pulau Lombok di Pantai Ekas
Wabup Lotim Audiensi dengan APIKM dan Mahasiswa Program Seni UNHAM
Bank NTB Syariah Dukung TEGAR Bangkitkan Pariwisata Taman Narmada
GKR Hemas: Pelestarian Kebudayaan Harus Mulai dari Akar Rumput
Bupati Lotim Didaulat Menjadi Raja Sehari “Nyelamak Dilaok”
AHM Gandeng Puluhan Sekolah Jaga Warisan Budaya Indonesia
Ritual Mandian Keris Sasak, Bupati LAZ: Mari Lestarikan Budaya dan Kemas Menjadi Event Pariwisata

Berita Terkait

Rabu, 13 Agustus 2025 - 07:07 WIB

Refleksi dari Jember Festival Carnaval

Minggu, 3 Agustus 2025 - 16:07 WIB

Bupati Lotim Hadiri Penutupan Balap Sampan se-Pulau Lombok di Pantai Ekas

Jumat, 1 Agustus 2025 - 13:03 WIB

Wabup Lotim Audiensi dengan APIKM dan Mahasiswa Program Seni UNHAM

Sabtu, 26 Juli 2025 - 10:05 WIB

Bank NTB Syariah Dukung TEGAR Bangkitkan Pariwisata Taman Narmada

Senin, 21 Juli 2025 - 15:01 WIB

GKR Hemas: Pelestarian Kebudayaan Harus Mulai dari Akar Rumput

Berita Terbaru

Gita Sarwadi saat Sidang Promosi Doktor.

Pendidikan

Anak Petani Lombok Utara yang Berhasil Raih Gelar Doktor di UNUD

Jumat, 15 Agu 2025 - 08:03 WIB