GKR Hemas: Pelestarian Kebudayaan Harus Mulai dari Akar Rumput

- Jurnalis

Senin, 21 Juli 2025 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas dalam audiensi dengan Komut Mandira Baruga Yogyakarta, di Kraton Kilen, Senin (21/7/2025).

Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas dalam audiensi dengan Komut Mandira Baruga Yogyakarta, di Kraton Kilen, Senin (21/7/2025).

YOGYAKARTA, LOMBOKTODAY.IDWakil Ketua DPD RI, GKR Hemas mendukung pelestarian budaya dan pariwisata di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta. GKR Hemas mengatakan, pembinaan kebudayaan yang ada di kecamatan, telah berkembang dengan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DI Yogyakarta yaitu Desa Wisata dan Desa Budaya Mandiri.

Desa Budaya akan mendapatkan perangkat alat kesenian jika memenuhi empat kriteria yaitu memiliki kegiatan rutin pagelaran seni budaya, menciptakan atau memiliki kekayaan karya tari khas, aktif menggunakan dan melestarikan alat musik tradisional seperti gamelan, dan memiliki lembaga atau sanggar budaya yang terorganisir.

”Saya sudah bilang ke Dinas Kebudayaan bahwa Desa Budaya Mandiri itu harus punya gamelan per kecamatan, mungkin kriteria yang ditetapkan tersebut dirasakan berat,” ujar GKR Hemas dalam audiensi dengan Komisaris Utama Mandira Baruga Yogyakarta atau yang sebelumnya dikenal dengan Purawisata, di Kraton Kilen, Senin (21/7/2025).

Baca Juga :  Jejak Peradaban Purba dan Pesan Independensi Perempuan (Mandhalika Edisi 1)

GKR Hemas menjelaskan, bahwa program tersebut bertujuan agar sanggar budaya di tingkat kecamatan bisa lebih aktif untuk mengikuti acara kebudayaan, salah satunya yaitu Festival Tari Konservasi Ramayana yang digelar oleh Ramayana Ballet Purawisata.

Pada kesempatan tersebut, Komisaris Utama Mandira Baruga Yogyakarta, Ulla Nuchrawaty mengatakan, bahwa Festival Tari Konservasi Ramayana telah diselenggarakan selama 3 tahun berturut-turut. Awalnya peserta yang ikut 8 sanggar, kemudian bertambah menjadi 15, dan terakhir sebanyak 31 sanggar yang berasal dari Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Baca Juga :  Lalu Hadrian Irfani Sebut Digitalisasi Nasional untuk Pastikan Kemajuan Pendidikan hingga ke Pelosok

Namun, Ulla Nuchrawaty menyayangkan kepesertaan sanggar dari Kota Yogyakarta paling sedikit jumlahnya. ”Padahal ada puluhan sanggar di Kota Yogyakarta, tahun keempat ini pesertanya paling sedikit Kota Yogyakarta, kalau Bantul banyak,” ucap Ulla.

Selama ini, lanjut Ulla, Ramayana Ballet Purawisata telah dikunjungi oleh 87 persen tamu dari mancanegara. Puncak Ramayana Ballet Purawisata akan dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2025 mendatang.(arz)

Berita Terkait

Mandalika Festival of Speed 2025 Putaran ke-3 Dimulai, MGPA Gelar Driver Briefing Meriahkan Ajang Balap Nasional
ASLI Desak Pemerintah dan APH Tegas Terhadap Pornoaksi Berkedok Kesenian
Sekda Lotim Lantik Pengurus Baru Tukang Pukul Rebana
Wabup Lotim Hadiri Gawe Adat Selamatan Otak Reban ke-180 di Kecamatan Sambelia
Gubernur NTB dan CEO Dorna Sport Resmikan Museum Civilization Mandalika
PT Samara Serap Ratusan Tenaga Kerja Lokal dan Edukasi Masyarakat Setempat
Lindungi Kreativitas Mahasiswa dan Seniman Daerah, BAP DPD RI Dorong Revisi UU Hak Cipta
Tarian NTB di Istana Untuk NTB Makmur Mendunia

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 19:06 WIB

Mandalika Festival of Speed 2025 Putaran ke-3 Dimulai, MGPA Gelar Driver Briefing Meriahkan Ajang Balap Nasional

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:24 WIB

ASLI Desak Pemerintah dan APH Tegas Terhadap Pornoaksi Berkedok Kesenian

Senin, 13 Oktober 2025 - 17:09 WIB

Sekda Lotim Lantik Pengurus Baru Tukang Pukul Rebana

Kamis, 9 Oktober 2025 - 07:04 WIB

Wabup Lotim Hadiri Gawe Adat Selamatan Otak Reban ke-180 di Kecamatan Sambelia

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:03 WIB

Gubernur NTB dan CEO Dorna Sport Resmikan Museum Civilization Mandalika

Berita Terbaru