LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur (Kadis Dikbud Lotim), Izzuddin, S.Pd langsung turun menyambangi kondisi riil Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setungkep Lingsar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.
Kedatangan Kadis Dikbud ke SDN 2 Setungkep Lingsar tersebut sebagai respon cepat atas pemberitaan Lomboktoday.id beberapa hari sebelumnya yang melansir bahwa sekolah yang berada di kawasan perbatasan Lotim dengan Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah ini paling minim se-Kecamatan Keruak mendapatkan murid baru yaitu hanya 5 orang.
Dengan didampingi Kanit Dikbud Kecamatan Keruak, Arifin, Kadis Dikbud yang datang pada hari Senin (21/7/2025) disambut Kepala Sekolah (Kasek) beserta seluruh dewan guru tanpa menemukan aktivitas belajar karena Kadis Dikbud tiba jam siang setelah jam pulang sekolah.
Dengan duduk lesehan di Aula, Kadis Dikbud menggelar pertemuan kilat berdialog dengan para guru. Agenda dadakan ini, para guru dan Kasek mengaku di depan Kadis Dikbud merasa tidak terganggu dengan minimnya mendapatkan murid baru TA 2025/2026. Semua mengaku merasa nyaman dan ikhlas melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran meskipun peserta didik hanya sedikit.
Sementara itu, Kadis Dikbud menyatakan tidak mempersoalkan dan memaklumi situasi sekolah tersebut meskipun muridnya sedikit. “Minimnya siswa di sekolah ini tidak menjadi indikator kinerja rendah, semua guru masih semangat melaksanakan tugas,” kata Izzuddin.
Bahkan Kadis Dikbud berjanji akan mengupayakan renovasi gedung sekolah ini karena menurut pantauannya beberapa ruang belajar yang mulai sedikit rapuh termakan usia. “Kami upayakan rehab beberapa ruang yang terlihat kondisinya agak rapuh,” ucap Kadis Dikbud.
Menanggapi wacana marger ke sekolah terdekat yang sempat bergulir beberapa tahun lalu, Kadis Dikbud mengaku belum mau berpikir ke arah itu. Namun dia menyebut SDN 2 ini masih layak berjalan dan sulit dilakukan marger jika masih ada satu atau dua orang saja dari warga sekitar yang tidak setuju.
Sebelumnya, Lomboktoday.id memuat faktor penyebab minimnya perolehan murid baru. Diuraikan, sekolah ini tidak berada di sekitar pemukiman besar, di depannya hanya hanya ada kamupung kecil bernama kampung Peropok yang berpendukuk hanya 4 KK.
Sebelumnya, sumber terbesar siswanya 90% berasal dari Dusun Taken-Aken, Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah yang jaraknya hanya berbatasan dengan jembatan Peropok. Namun, 3 tahun terakhir, di Dusun Taken-Aken telah berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta.
Selain itu, jarak antara SDN 2 dan SDN 1 Setungkep Lingsar kurang dari 500 meter. Warga kampung-kampung besar di sekitar 2 SD tersebut lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SDN 1 karena jaraknya lebih dekat.(Kml)