LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Memasuki tahun ajaran baru 2025/2026, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Setungkep Lingsar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, paling minim dapat siswa baru dari 33 SDN se-Kecamatan Keruak.
Hingga aktivitas persekolahan masuk pasca libur panjang, sekolah yang terletak di perbatasan dengan Desa Lekor, Kabupaten Lombok Tengah tersebut, hanya mendapatkan 5 orang murid baru.
Hal itu dibenarkan oleh salah seorang guru pengajar di sekolah tersebut. “Ya… kami hanya mendapat 5 orang murid baru, berkurang dari tahun sebelumnya (TA 2024/2025, Red) yang hanya mendapat 7 orang murid baru,” tutur guru tersebut kepada Lomboktoday.id, Rabu (16/7/2025).
Diuraikan, sekolah ini tidak berada di sekitar pemukiman besar, di depannya hanya ada kampung kecil bernama Kampung Peropok yang berpendukuk hanya 4 KK.
Sebelumnya, sumber terbesar siswanya 90% berasal dari Dusun Taken-Aken, Desa Lekor, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, yang jaraknya hanya berbatasan dengan jembatan Peropok. Namun, 3 tahun terakhir, di Dusun Taken-Aken telah berdiri Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta.
Selain itu, jarak antara SD Negeri 2 dan SD Negeri 1 Setungkep Lingsar kurang dari 500 meter. Warga kampung-kampung besar di sekitar 2 SD tersebut lebih memilih menyekolahkan anaknya ke SD Negeri 1 Setungkep Lingsar karena jaraknya lebih dekat.
Hasil penelusuran media ini, secara keseluruhan jumlah siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 di sekolah yang pernah diusulkan untuk dimarger tersebut hanya berjumlah 55 orang siswa.
Dari cacatan Redaksi Lomboktoday.id sekitar tahun 2007/2008 lalu, sekolah yang berdiri tahun 1980 silam ini pernah diusulkan untuk dimarger ke SDN 1 pada era Dinas Dikbud Lombok Timur di bawah kepemimpinan Kepala Dinas, Kiyamuddin (alm), dengan alasan saat itu 99% siswanya berasal dari wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Rencana marger saat itu tertunda hingga sekarang. Usulan marger tersandung oleh permintaan Bupati Ali Bin Dachlan yang meminta kepada Dinas Dikbud untuk mengkaji secara komprehensif, akan tetapi pihak Dinas Dikbud tidak menindak-lanjuti meskipun telah turun langsung ke lokasi.(Kml)