LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Bupati Lombok Timur (Lotim), Drs. H. Haerul Warisin, M.Si menuturkan kronologi perjuangannya loby ke pimpinan Baznas Pusat di Jakarta hingga mendapat bantuan Rumah Sehat Baznas untuk kaum dhuafa’.
Dalam kesempatan memberikan sambutan pada acara Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke 53 tingkat Kabupaten Lombok Timur, di pendopo Bupati, Senin (15/9/2025) Haerul Warisin menguraikan munculnya pemikiran menghadap pimpinan Baznas RI.
Ide awalnya timbul kata Haerul Warisin, belum lama ini dirinya diundang dalam sebuah diskusi oleh kelompok pemuda Masbagik. Akan tetapi pada diskusi tersebut, para peserta hanya menyampaikan satu permintaan, agar RS Masbagik segera beroperasi.
Dalam hitungannya, Bupati menyebut untuk mengoperasikan RS Masbagik biaya pengadaan alat kesehatan (alkes) yang memadai laiknya sebuah RS rujukan, membutuhkan anggaran minimal Rp 25 milyar, belum lagi biaya operasional dan gaji para pegawai atau nakesnya.
Selang beberapa hari kemudian, Bupati mengaku berangkat ke Jakarta. Sasarannya bertemu orang-orang penting di kantor Baznas RI. Dari hasil udiensi dengan orang berkompeten di lembaga pengumpul zakat itu, Bupati diminta hanya menyiapkan lahan, pihak Baznas pusat siap membangunkan Rumah Sehat (RS) berikut pengadaan fasilitas alkes khusus bagi orang miskin ekstrem (kaum dhuafa).
Merespon peluang itu, Bupati tidak mau melewatkan kesempatan yang sulit datang dua kali ini. Dia memanggil Kepala Dinas Kesehatan untuk membuat kajian data fasilitas yang ada di Rumah Sakit Lombok Timur yang ada di Labuhan Haji. Dari hasil kajian itu dibuat proposalnya dalam waktu singkat.
Dalam pemikirannya, Bupati akan mengabil langkah memindahkan seluruh fasilitas yang ada di RS Lombok Timur di Labuhan Haji ke RSUD Masbagik. Sementara RS Labuhan Haji dialih-fungsikan menjadi Rumah Sehat Dhuafa Baznas.
Dengan mengantongi proposal lengkap, Bupati kembali ke Jakarta. Kali ini katanya, komfirmasi ke pihak Baznas untuk meminta waktu bertemu dengan ketua langsung. Ketua Baznas pusat Prof. DR. KH. Noor Achmad, MA bersedia menerima kedatangan Bupati.
Bupati Haerul Warisin diberi kesempatan oleh ketua Baznas untuk mempresentase proposalnya. Secara panjang lebar memaparkan konsep pengalihan RS menjadi Rumah Sehat Baznas. Jika sebelumnya pihak Baznas pusat meminta daerah menyiapkan lahan, namun Lombok Timur tidak hanya menyiapkan lahan tapi lengkap dengan bangunan.
“Dari pemafaran yang saya sampaikan, ketua Baznas Pusat menjawab secara singkat, “Ini Kreenn Bupati Lombok Timur” tutur Bupati menirukan pernyataan ketua Baznas seraya menambahkan, ketua Baznas berjanji akan datang sekitar akhir bulan September ini untuk melihat secara langsung.(Kml)