OLEH: H FAHRURROZI DAHLAN, QH |
MENAHAN LIMA HAL TERTAHAN JUGA LIMA HAL: NASIHAT SANG ULAMA’.
ويقال من منع خمسا منع الله منه خمسا:
اولها من منع الزكاة منع الله منه حفظ المال
والثانى : ومن منع الصدقة منع الله منه العافية.
والثالث: من منع العشر منع الله بركة أرضه.
والرابع: من منع الدعاء منع الله منه الاجابة
والخامس: من تهاون بالصلاة منع الله منه عند الموت قول لا اله الا الله.
Siapa saja yang menghalang-halangi lima hal, maka Allah akan menghalanginya juga dengan lima hal:
Pertama: Siapa saja yang tidak mau mengeluarkan zakat, maka Allah akan menghalangnya dalam penjagaan harta bendanya.
Kedua: Siapa saja yang enggan bersedekah, Allah juga menghalanginya untuk dapat afiah selamat.
Ketiga: Siapa yang enggan mengeluarkan 1/10 % dari zakat hartanya, maka Allah tidak akan memberikan keberkahan tanah sawah ladangnya.
Keempat: Siapa yang enggan berdoa kepada Allah, Allah tak akan mengabulkan doanya.
Kelima: Siapa saja yang melalaikan shalat lima waktu maka Allah mempersulit untuk mengucapkan La Ilaha illallah saat dia sakaratul maut.
[Tanbíhul Gháfilín, h. 114].
TUJUH DI ANTARA TANDA-TANDA ORANG YANG LALAI, LENGAH, LEMAH DAN LESU DALAM IBADAH: NASIHAH AHLI HIKMAH.
ومن علامات الغفلة والانتكاسة فى العبادة
اولا: أن تسمع الأذان فلا تستجيب
ثانيا: أن تفوتك صلاة الفجر ولا تُبالى
ثالثا: وأن تهجُرَ القرآن ولا تخاف
رابعا :وأن يُمنع عنك الخير ولا تهتم
خامسا: وأن تُحرم من الصُحبة الصالحة ولا تفتقدها
سادسا: وأن تفعل الذنب ولا تحزن
سابعا: وأن لا يكون لك ورد قرآن وتسبيح ولا تستوحش
(أنت على خطر عظيم )
(عد إلى الله فتأخير التوبة ذنب عظيم)
اللهم يا مقلب القلوب والأبصار ثبت قلوبنا على طاعتك.اللهم أعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك. اللهم آمين.
7 DI ANTARA TANDA-TANDA ORANG YANG LENGAH, LALAI, LEMAH LESU DALAM IBADAH.
Pertama: Anda mendengar panggilan shalat tapi tak.segera memenuhi panggilan shalat itu.
Kedua: Anda luput shalat fajarnya- shalat subuhnya tapi dia tak ada rasa pedulinya.
Ketiga: Anda menjauhi nasihat Al-Quran tapi anda tak sedikitpun takut kepada Allah sang pemilik kalamullah.
Keempat: Terhalang anda untuk melakukan kebaikan tapi anda tak pedulikan.
Kelima: Anda tak lagi berteman bersahabat dengan orang-orang yang soleh tapi anda tak merasa kehilangan persahabatan.
Keenam: Anda melakukan dosa, tapi anda tak menyesalinya.
Ketujuh: Anda tak punya wirid, doa dari Al-Quran, anda tak berzikir, bertasbih, bertakbir, beristighfar, tapi Anda tak merasa diawasi oleh Allah swt.
[Jika ada berada dalam tujuh situasi itu, maka anda sedang berada dalam kegagalan, dan musibah yang besar].
ENAM [6] TIPS MENCAPAI KESUKSESAN: NASIHAT INSPIRATIF UNTUK MERAIH KEBERKAHAN DAN KEUNGGULAN.
Hendaknya seseorang memperhatikan hal-hal yang menghalangi kesuksesannya.
من أراد النجاح فى هذا العالم فعليه أن يتغلب على أسس الفقر الستة :
١- النوم
٢ – التراخي
٣- الخوف
٤ – الغضب
ه – الكسل
٦ – المماطلة
Barang siapa yang ingin sukses di dunia, hendaknya ia mengalahkan 6 [enam] penyebab pokok kefakiran-keterbelakangan dan kegagalan :
1].Kebanyakan tidur
2].Loyo, lemah, kurang semangat
3].Sifat khawatir yang berlebihan
4].Marah yang tidak jelas
5].Pemalas
6].Menunda-nunda peluang
Pesan tersebut memberikan tips untuk mencapai kesuksesan dengan menyebutkan 6 hal yang perlu diatasi:
1. Banyak tidur akibatnya kurang produktif
2. Loyo/lemah/kurang semangat maka harua perlu motivasi.
3. Sifat khawatir berlebihan (perlu percaya diri)
4. Marah yang tidak jelas (perlu kontrol emosi)
5. Pemalas (perlu disiplin)
6. Menunda-nunda peluang (perlu aksi cepat)
Pesan tersebut menekankan pentingnya mengatasi sifat-sifat negatif untuk mencapai kesuksesan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah ada tips lain yang ingin Anda tambahkan?
EMPAT YANG KAMI CARI, TAPI KAMI SERING SALAH JALAN: NASIHAT SANG NABI – LUKMAN AL-HAKIM.
قال الحكيم :
أربعة طلبناها فاخطأنا طرقها
طلبنا الغنى فى المال فاذا هو فى القناعة
وطلبنا الراحة فى الكثرة فاذا هى فى القلة
وطلبنا الكرامة فى الخلق فاذا هى فى التقوى
وطلبنا النعمة فى الطعام واللباس فاذا هى فى الستر والاسلام يعنى فيما يستر الله من العيوب والذنوب. انتهى
Bernasihat Sang Nabi Lukman Al-Hakim;
Kami mencari empat hal tapi kami seringkali salah jalan.
Pertama: Kami cari kekayaan harta benda tapi ternyata kekayaan itu ada pada sifat qonaah, menerima apa yang teranugerahkan dari Allah dengan penuh keredhaan.
Kedua: Kami mencari ketenangan, kesenangan dalam keadaan berlimpah harta, banyak materi keuangan, tapi justru senang itu pada apa yang sedikit dimiliki namun mencukupi. [Ketimbang banyak tapi tak pernah merasa cukup].
Ketiga: Kami mencari kemuliaan, penghormatan, penghargaan kepada makhluk, tapi justru kemuliaan itu ada pada ketaqwaan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Keempat: Kami mencari nikmat pada makanan dan indahnya pakaian, justru kami jumpai nikmat itu pada sikap membatasi diri dan menyerahkan diri totalitas kepada ketentuan Allah swt. Yaitu dengan menutup apa yang ditutupi oleh Allah dalam hal aib dan dosa noda.
[Dinuqil dari kitab Tanbihul Ghafilin.h. 89].
LIMA “M” IDENTITAS MUSLIM YANG MENEGAKKAN SHALAT: PESAN SPRITUALITAS IMAM IBN QAYYIM RA.
قال لإمام ابن القيم -رحمه الله- :
النَّاسُ فِى الصــــَّلَاةِ عَلَى خَمــــْسَةِ أَقْسَامٍ:
١].مُعاقـــــــَب: يُعَاقِبُهُ اللهُ عَلَى صَـــــلَاتِهِ.
٢].مُحاســــــَب: يُحَاسِبُهُ اللهُ عَلَى صَـــلَاتِهِ.
٣].مُكفــرٌ عـــَنْهِ: يُكَفِّرُ اللهُ عَنـــْهِ بَصَـــــلَاتِهُ.
٤]. مــــُثــــــاب: يَكْسـِبُ ثواب عَلَى صَــلَاتِهِ.
٥]. مُقـــــــــرَّب: يُقـَرِّبُهُ اللهُ إِلَــــيْهِ بَصـــَلَاتُهُ.
١] فأما الُمعاقَب: هــــُوَ مِنْ لَا يَهْتَــــمُّ وَلَا يَأْتِي
بوضوءها وَلَا بِأَرْكَانِ الصَّلَاةِ وَلَا بِوَاجـــِبَاتِهَا
وَلَا بِشُرُوطــــِهَا فَهُوَ يُعَاقَبُ عَلَى صَــــلَاتِهِ
٢].الُمحاسَب: هُوَ مَنْ أَتَى بِأَرْكَانِ الصــَّلَاةِ وَوَاجِبَاتِهَا وَشُرُوطِهَا وَلَكِنَّهُ مِنْ حِينَمَا دَخَل فِى الصَّلَاةِ إِلَى أَنْ خَرَجَ مَنِّهَا وَهُوَ لَا يـــُدْرِكُ شَيْئًا مِمَّا قَالَهُ فِيهَا يُســَرِّحُ ذِهْنُهُ فِي هَـــذِهِ الدُّنْيَا إِلَى أَنْ يَقـــُولَ (السَّــــلَامُ عَلَيْــــــكُمْ) بَلْ وَيَتَلَهَّفُ لِإِنْهَائِهَا حَتَّى يَقْضِي حَوَائِجَـــهُ وَمَا أَكْثَرُ هَذَا الصِّنْفُ! فَهُوَ يُحَاسَــــبُ عَلَـى
صــــَلَاتِهِ.
٣] مُكفّرٌ عَنْهِ: هُوَ مَنْ أَتَى بِأَرْكَانِ الصَّــلَاةِ وَوَاجِبَاتِهَا وَشُرُوطِهَا وَلَكِنَّهُ مِنْ حِينَمَا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ إِلَى أَنْ خَرَجَ مَنِّهَا وَهُوَ يُصـــَارِعُ نَفْسَهُ وَشَيْطَانُهُ يُرِيدُ أَلَّا يَذْهَبَ قَلْبُهُ عَنْ هَذِه الصَّلَاةِ فَهُوَ فِى جِهَادٍ مَعَ نَفْسِهُ لِتَحْســــــينِ صَلَاتِهِ هَذَا يُكَفِّرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهِ..
٤] المُثاب: هُوَ مَنْ أَتَى بِأَرْكَانِ الصَّــــــــلَاةِ وَوَاجِبَاتِهَاوَشُرُوطِهَا ومندوباتها وَخَشــــــَع فِيهَا. هَذَا يُثِيبُهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى صَـــلَاتِهِ.
٥] الُمقَرّب: (المَرْتَبــــَةُ العُلــْيَا) هُـــوَ مَنْ أَتَى
بِأَرْكـــَانِ الصــــَّلَاةِ وَوَاجِبَاتــــِهَا وَشُــرُوطــــِهَا
ومندوباتها وَخَشــــَعَ فِيهَا وَلَكِنـــَّهُ يَسْتَحْضِــرُ
أَنَّ اللهَ فِي قِبْلــــَتِهِ وَهَذَا هُــــوَ الفــــَرْقُ بَيْنَهِ
وَبَيْنَ الصِّنْفُ الــــرَّابِعُ الَّذِي خَشــــَعَ وَلَكِــنْ لَمْ
يَسْتَحْضِرْ أَنَّهُ يُنَاجِي اللهَ وَأَنَّ اللهَ فِي قِبْلَـتِهِ.
فَمِنْ أَتَى بِكُلِّ شــــُرُوطِ الصــــَّلَاةِ وَأَرْكَانِــــهَا
وَوَاجِبَاتِهَا وَخَشَعَ وَاِسْتَحْضَرَ أَنَّهُ يُنَاجِي اللهَ
وَأَنَّ اللهَ مَطْلــــَعٌ عَلَــيْهِ فَهُــــوَ مُقَــــــــرَّب”.
[ الوَابِلُ الصيب (صـ٤٠-٥٠)
LIMA “M” IDENTITAS MANUSIA DALAM MENEGAKKAN SHALAT: PESAN SPRITUALITAS SYAIKH AL-IMAM IBN AL-QAYYIM RA.
Syaikh Ibn Qayyim Rahimahullahu taàla berkata:
Manusia dalam aspek shalatnya dikategorikan dalam lima kategori:
1]. Muáqab: Orang yang diberi hukuman / disiksa/ atas perbuatan shalatnya.
Orang yang tak memperhatikan syarat wajib, ketentuan-ketentuan shalat, dan tak mengindahkan wudhu, kebersihan dan tidak memperhatikan semua kesempurnaan shalat.
2]. Muhàsab: Orang yang dihitung kekurangan atas pelaksanaan shalatnya.
Orang melaksanakan shalat lengkap dengan syarat rukun wajib dan seterusnya, tapi dari awal shalat sampai akhir dia tak mendapatkan apa apa dari shalatnya. Shalat tapi tak khusu’ dalam shalatnya.
3]. Mukaffar ‘anhu: Orang yang dihapus dosanya karena shalatnya.
Orang yang shalat lengkap dengan syarat rukunnya, khusu’ dan jauh dari godaan syaitan, shalat nya baik benar, berhati tenang tak terganggu godaan syaithan. Sehingga dosa dosanya dihapus berkat shalat yang dilaksanakan.
4]. Mutsàb: Orang yang diberi pahala besar karena shalatnya.
Orang yang melaksanakan shalat dengan semua hak-hak shalatnya dari rukun, sunnah, wajib, dst. Sehingga tidak ada ruang shaitan mengganggu dalam shalatnya. Dia sempurnakan shalatnya dengan sebaik-baiknya.
5]. Muqorrab: Orang yang didekatkan di sisi Allah karena shalatnya.
Inilah tingkatan paling tinggi. Orang sangat dekat dengan Allah melalui shalatnya. Semua gerak geriknya hanya kepada Allah, ungkapan pergerakan dan tindakan shalatnya selalu khusyu’ kepada Allah.
Inilah derajat shalat yang paling tinggi.
LIMA TEMPAT BOLEH TERGESA-GESA DALAM MELAKUKAN SESUATU PERBUATAN: NASIHAT HATIM AL-ASHAM RA.
قال حاتم الأصم: كان يقال العجلة من الشيطان الا فى
خمسة فإنها من سنة رسول الله صلى الله عليه وسلم :
إطعام الضيف إذا حل
ودفن الميت إذا مات
وتزويج البكر إذا أدركت
وقضاء الدين إذا حل ووجب
والتوبة من الذنب إذا وقع
Bernasihat Syaikh al-Asham:
Seakan dikatakan begini,
Tergopoh-gopoh, tergesa-gesa itu dari sebab gangguan syaithan bahkan perbuatan syaithan terkecuali pada LIMA aspek [boleh tergesa-gesa].
Pertama: Memberikan sajian, suguhan minuman, makanan kepada tamu jika sudah duduk bertamu.
Kedua: Menguburkan jenazah jika telah meninggal.
Ketiga: Menikahkan Anak Perempuan jika sudah menemukan jodohnya dan telah dewasa.
Keempat: Melunasi hutang piutang kalau sudah datang tempo dan wajib melunasinya.
Kelima: Bertaubat atas segala dosa noda jika telah melakukan dosa.
[Peringatan untuk kita semua].
TENTANG TIGA HAL: FAHAMILAH AGAR KITA MERAIH HIKMAH DAN KEMULIAAN: NASIHAT SANG ULAMA’.
فقد روى عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال من أخلص العبادة لله تعالى اربعين يوما ظهرت ينابيع الحكمة من قلبه على لسانه.
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw bahwasanya Beliau bersabda:
Siapa saja yang mengikhlaskan diri fokus ibadah selama 40 hari maka akan nampak jelas embul-embulan hikmah kemuliaan yang terpatri dalam hati yang terucap melalui lisan.
ويقال ثلاثة يزرعون لانفسهم فى القلوب المقت ويوجبون السخط ويهدمون ما يبنون :
احدهم المشتغل بعيوب الناس
والثانى : المعجب بنفسه.
والثالث: المرائى بعمله.
Dikatakan, ada tiga golongan manusia, mereka menanam kebencian di dalam hatinya, dan golongan yang mesti mereka mendapatkan celaka, dan golongan yang merusak apa yang telah mereka bangun.
Golongan pertama: Orang yang sibuk dengan aib orang lain.
Golongan kedua: Orang yang menyombongkan dirinya.
Golongan ketiga: orang yang riya’, memamerkan amal perbuatannya.
وثلاثة اصناف يزرعون المحبة فى القلوب ويرثون العافية والمنزلة فى اهل السماء.
احدهم صاحب الخلق الحسن.
والثانى: المخلص بعمله.
والثالث: المتواضع.
Tiga golongan manusia. Pertama menanam cinta kasih dalam hatinya. Kedua yang mewarisi keafiahan dan keselamatan. Ketiga yang meraih posisi terhormat di penduduk langit.
Adapun golongan pertama adalah orang yang memiliki akhlak yang mulia.
Kedua: Orang yang ikhlas dalam beramal kebajikan.
Ketiga: Orang yang rendah hati, tawaddhu’, tidak angkuh, tidak sombong.
وروى عن يحي بن معاذ رضي الله تعالى عنه انه قال : الناس ثلاثة اصناف
رجل يشغله معاده عن معاشه
ورجل يشغله معاشه عن معاده
ورجل مشتغل بهما جميعا.
فالاول درجة الفائزين العابدين. والثانى درجة الهالكين والثالث درجة المخاطرين.
Diriwayatkan dari Yahya bin Muaz ra berkata, Manusia ada tiga golongan.
Golongan pertama: orang yang disibukkan oleh tempat dia kembali nanti ketimbang sibuk dengan mata pencaharian hidupnya. Inilah derajat orang ahli ibadah yang beruntung.
Golongan kedua: Orang yang disibukkan oleh kehidupan dunianya ketimbang kehidupan akhiratnya. Ini derajat orang yang sengsara.
Golongan ketiga: orang yang disibukkan oleh kedua- duanya. Sibuk urusan duniawi, sibuk urusan akhiratnya. Ini derajat orang yang berbahaya.
[Nasihat dinukil dari kitab Tanbìhul Ghàfilìn, h. 210].
قال بعض اهل الحكمة:
اذا عجزت عن قيام الليل وصيام النهار وانفاق المال فلا تعجز عن الاكثار من قول: سبحان الله و الحمد لله ولا اله الا الله و الله اكبر.
فانها تسقط السيئات
وتضاعف الحسنات
وترفع الدرجات.
Sang ulama hikmah berucap nasihat:
Jika engkau tak mampu, tak kuat melakukan bangun malam untuk shalat tahajjud, tak kuat puasa sunnah siang hari, tak punya harta untuk berinfaq sadaqah, maka minimal jangan sampai engkau lemah, tak mampu untuk sering-sering memperbanyak mengucap tasbìh [subhànallah], tahmìd, [alhamdulillah], zikir [là ilà ha illallàh], dan takbir [Allàhu Akbar].
Sebab doa itu dapat menghapus segala kesalahan, melipat gandakan kebaikan dan dapat mengangkat derakatmu ke derajat kemuliaan.
[Mengajarkan al-Quran sejak dini untuk menjemput generasi qur’ani].
قال الشيخ بن القيم رحمه الله تعالى. قيل للإمام الشافعى رحمه الله تعالى يا إمام دلنا على واجب وأوجب؟ وعجيب وأعجب وصعب وأصعب وقريب وأقرب؟
قال واجب الناس أن يتوبوا ولكن ترك الذنوب أوجب
والدهر فى تصرفه عجيب وغفلة الناس عنه أعجب.
والصبر عند المصائب صعب ولكن فوات الثواب أصعب.
وكل ما تتمنى قريب والموت من دون ذلك أقرب.
Ditanyakan kepada Imam Syafi’i RA:
Tunjukkan kepada kami perkara yang
Pertama: Wajib dan lebih wajib,
Kedua: Ajib (heran) dan lebih mengherankan.
Ketiga: Sulit dan lebih sulit
Keempat: Dekat dan lebih dekat ?
Imam Syafi’i merespon dengan jawaban:
1]. Perkara yang wajib adalah bertaubat, namun meninggalkan dosa noda itu lebih wajib, lebih utama.
2]. Hal yang ajib-aneh, heran itu adalah dinamika dan perubahan zaman yang dinamis, namun kelalaian dan kemalasan manusia terhadap perubahan zaman itu yang lebih mengherankan.
3]. Perkara yang sulit adalah bersabar saat tertimpa musibah, namun kehilangan pahala (karena tdk bersabar) itu lebih sulit.
4]. Semua yang anda harapkan dan cita citakan itu dekat, namun kematian itu lebih dekat dari semuanya itu.
WARISAN TERBAIK UNTUK ANAK CUCU KITA NANTI
خير الوراثة
القرآن
والسنة
والعلوم والمعارف النافعة
والاخلاق والاداب الحسنة
والقدوة المحمودة
WARISAN TERBAIK:
AL-QURAN
ASSUNNAH
ILMU PENGETAHUAN YANG PENUH BERKAH.
ADAB SOPAN SANTUN ETIKA MULIA.
SURI TAULADAN – ROLE MODEL TERBAIK.
Hanya tumpukan buku yang kita punya.
Meski kita tak punya tumpukan harta benda yang diwariskan ke generasi pelanjut, Tapi kita masih punya tumpukan buku dan khazanah ilmu pengetahuan yang akan diwariskan kepada generasi penerus kita di kemudian hari nanti. [HFD-رازى].
S E M O G A B E R M A N F A A T.
#fahrurroziaburoziqi.
#Prof. Dr. TGH Fahrurrozi Dahlan, QH MA
#Fahrurrozi Abu Raziqi
#Fahrurrozi Dahlan Channel
#AGENDAMAJLISKEUMMATANBERDAMPAKSOSIAL.
Penulis adalah Akademisi UIN Mataram, Dosen Pascasarjana UIN Mataram-Pemerhati Sosial Dakwah Keummatan dan Kebangsaan.