MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) menunjukkan komitmen kuat untuk melindungi perempuan dan anak dengan menandatangani Deklarasi NTB Makmur Mendunia Tanpa Kekerasan.
Di mana, deklarasi ini ditandatangani oleh Gubernur NTB, Wagub NTB, Ketua Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Perwakilan lembaga jejaring masyarakat sipil, dan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK NTB.
Deklarasi tersebut merupakan penegasan cita-cita menuju NTB Makmur Mendunia, yang tidak hanya fokus kepada pembangunan fisik atau pertumbuhan ekonomi semata, tetapi sebagai wujud nyata komitmen Pemprov NTB untuk menciptakan ruang dan rasa aman, penghormatan serta pemberdayaan bagi perempuan dan anak.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan, bahwa komitmen untuk melindungi perempuan dan anak bukanlah sekadar janji politik, tetapi janji moral.
‘’Jujur saja, belum banyak yang kami lakukan. Tapi saya punya mimpi, suatu saat nanti NTB ini akan menjadi daerah yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak. Ini bukan sekadar janji politik, tetapi janji moril,’’ kata Gubernur Iqbal, dalam rangkaian kegiatan Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (HAKTP), Hari Ibu Nasional ke-97, dan HUT NTB ke-67, di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Kamis (11/12/2025).
Gubernur Iqbal juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lainnya untuk melindungi perempuan dan anak.

‘’Perayaan ini mengingatkan kita semua untuk melakukan mainstreaming perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak. Mari bekerja bergandengan tangan untuk memastikan mereka merasa aman di NTB. Bagian dari kemakmuran adalah rasa aman itu sendiri,’’ ujarnya.
Sementara itu, Ketua Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, Raden Sukendar, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemprov NTB yang dinilai memiliki respons berbeda dan lebih progresif dalam isu perlindungan perempuan dan anak.
‘’Terima kasih sejak awal sudah memback up kami. Sambutan dari Pemerintah NTB ini memang lain. Dari 16 titik kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, NTB dipilih karena merupakan daerah kepulauan yang sering terlupakan dalam pemenuhan hak-hak perempuan,’’ ungkapnya.
Menurut Raden Sukendar, NTB telah menunjukkan komitmennya untuk melindungi perempuan dan anak serta menciptakan ruang yang aman bagi mereka. ‘’Semoga komitmen ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama,’’ ucapnya.
Dikauinya bahwa penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak itu tidak dapat hanya dibebankan kepada pemerintah atau Komnas Perempuan semata, melainkan memerlukan keterlibatan penuh dari masyarakat.
‘’Maka, tujuan NTB Makmur Mendunia akan semakin kuat. Insya Allah, mulai hari ini NTB benar-benar mendunia dalam komitmen perlindungan perempuan dan anak,’’ tegasnya.(Sid)
















