Komite III DPD RI Desak Pemerintah Percepat Pemerataan Pendidikan Tinggi

- Jurnalis

Selasa, 3 Desember 2024 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pose bersama usai kegiatan Raker antara Komite III DPD RI Mendiktisaintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Pose bersama usai kegiatan Raker antara Komite III DPD RI Mendiktisaintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Komite III DPD RI menilai dinamika perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius. Ironisnya, kesenjangan akses dan kualitas pendidikan tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia masih menjadi isu yang mengemuka.

‘’Distribusi perguruan tinggi berkualitas belum merata, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Hal ini berdampak pada terbatasnya kesempatan masyarakat di daerah untuk mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas,’’ ucap Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafma saat rapat kerja (Raker) dengan Mendiktisaintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, di Gedung DPD RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/12/2024).

Filep juga menyoroti pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), terutama di perguruan tinggi daerah. Selain itu, penguatan riset dan inovasi daerah juga menjadi kunci untuk membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. ‘’Pengembangan pusat-pusat unggulan riset di daerah serta peningkatan kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri lokal harus menjadi fokus kita,’’ tegas Filep.

Lebih lanjut, Filep menekankan, pentingnya relevansi program pendidikan tinggi dengan kebutuhan daerah melalui penyesuaian program studi dan pengembangan kurikulum berbasis kearifan lokal. ‘’Optimalisasi peran pemerintah daerah dalam pengembangan pendidikan tinggi juga perlu terus didorong untuk menciptakan sinergi yang lebih baik antara pusat dan daerah,’’ tukasnya.

Baca Juga :  Tanam Komitmen Tinggi, Astra Motor NTB Edukasi Berkendara Aman untuk Siswa Sekolah Binaan di Sumbawa

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas mengatakan bahwa di daerah pemilihannya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) banyak bertaburan perguruan tinggi. Namun, ia merasa prihatin karena masih banyak masyarakat lokal yang belum bisa menikmati bangku kuliah. ‘’Padahal kita bisa mengejar ketinggalan pendidikan di Yogyakarta. Kami berharap mutu pendidikan di Yogyakarta bisa ditingkatkan,’’ paparnya.

Sementara Wakil Ketua Komite III DPD RI, Dailami Firdaus mengusulkan seharusnya perguruan tinggi negeri (PTN) bisa menambah kuota penerimaan mahasiswa. Sedangkan untuk perguruan tinggi swasta bisa mengfokuskan pada kualitas pendidikannya. ‘’Untuk perguruan tinggi negeri harusnya bisa menerima lebih banyak mahasiswa. Untuk yang swasta bisa difokuskan pada kualitas pendidikan,’’ harapnya.

Anggota DPD RI asal Provinsi Lampung, Ahmad Bastian menjelaskan, berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) pada tahun 2022 hanya 6,4 persen masyarakat Indonesia yang bisa mengeyam pendidikan sampai perguruan tinggi.

Baca Juga :  Kembali Cetak Sejarah, Pebalap Binaan Astra Honda Juara di ETC Prancis

Artinya, pada massa depan nanti hanya segelintir orang yang mengatur bangsa Indonesia baik tingkat desa hingga pejabat tinggi. ‘’Analoginya yang membuat nasib Indonesia baik atau tidak ditentukan 6,4 persen ini. Ini seharusnya hanya menjadi catatan penting kita semua,’’ lontarnya.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro mengakui bahwa kesenjangan akses pendidikan tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia mencerminkan disparitas dalam upaya pembangunan sumber daya manusia Indonesia.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi daerah dan di wilayah 3T masih relatif rendah. ‘’Ini disebabkan keterbatasan infrastruktur pendidikan, tingkat kemiskinan, kurangnya kesempatan kerja, letak geografis, akses teknologi, dan lainnya. Maka, diperlukan kebijakan terpadu dan keterlibatan multi-pihak untuk menjamin pemerataan akses,’’ imbuhnya.

Mendiktisaintek juga menyinggung sejauh ini daerah yang paling tinggi APK-nya yaitu Banten 148,61 persen dengan perhitungan jumlah yang kuliah dibagi populasi penduduk. Sementara untuk urutan terbawah Provinsi Bangka Belitung dengan 16,53 persen. ‘’Bagaimana mengatasinya?, kita membuat strategi program afirmasi beasiswa, peningkatan kualitas pendidikan, kapasitas perguruan tinggi lokal, pengembangan akademi pemerintah daerah, dan lain-lain,’’ ujarnya.(arz)

Berita Terkait

Olimpiade Sosiologi Tingkat SLTA se-Bali Nusra di Mataram, MAN 1 Lotim Raih Juara
Prof Yusron Saadi Resmi Daftar sebagai Bakal Calon Rektor Unram 2026–2030
Tak Ada Murid, 4 Sekolah Swasta Ditutup oleh Dinas Dikbud Lotim
Gubernur NTB Komitmen Perjuangkan Unsa Jadi Universitas Negeri Samawa dan Dirikan Fakultas Kedokteran Pertama di Pulau Sumbawa
Ponpes Lentera Hati Anugerahkan Gelar ‘Yai Menteri’ kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti di Hari Santri Nasional
Tamsil Linrung: Satu Tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Tunjukkan Keberpihakan pada Daerah
Tastura Mengajar Gandeng PDAM Loteng dan TP PKK NTB Kuatkan Literasi Siswa
Kemitraan Strategis Indonesia-Prancis Untuk Stabilitas Indo-Pasifik

Berita Terkait

Rabu, 12 November 2025 - 13:07 WIB

Olimpiade Sosiologi Tingkat SLTA se-Bali Nusra di Mataram, MAN 1 Lotim Raih Juara

Rabu, 12 November 2025 - 11:12 WIB

Prof Yusron Saadi Resmi Daftar sebagai Bakal Calon Rektor Unram 2026–2030

Senin, 3 November 2025 - 13:02 WIB

Tak Ada Murid, 4 Sekolah Swasta Ditutup oleh Dinas Dikbud Lotim

Rabu, 29 Oktober 2025 - 11:02 WIB

Gubernur NTB Komitmen Perjuangkan Unsa Jadi Universitas Negeri Samawa dan Dirikan Fakultas Kedokteran Pertama di Pulau Sumbawa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 16:01 WIB

Ponpes Lentera Hati Anugerahkan Gelar ‘Yai Menteri’ kepada Mendikdasmen Abdul Mu’ti di Hari Santri Nasional

Berita Terbaru

Suasana rapat paripurna III masa sidang I rapat ke-1 DPRD Lotim, pada Senin (17/11/2025).

Ekonomi & Bisnis

Depan Paripurna Dewan, Bupati Lotim Sampaikan KUA-PPAS Draft APBD 2026

Senin, 17 Nov 2025 - 11:04 WIB