LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.ID – Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik menyampaikan sejumlah kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lombok Timur (Lotim) yang disebutnya sebagai yang terbesar ketiga di Indonesia. Juaini Taofik juga menyampaikan sejumlah upaya Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendukung PMI, termasuk yang ilegal seperti membantu pemulangan PMI, utamanya yang meninggal dunia.
Juaini Taofik mengakui jumlah PMI ilegal asal Lombok Timur terus mengalami penurunan seiring diberlakukannya identitas tunggal (single identity) dan edukasi yang dilakukan bekerja sama dengan sejumlah lembaga Non Governmental Organization (NGO). Diakuinya kerja sama dengan lembaga terkait juga memudahkan koordinasi dan penanganan masalah PMI.
Hal itu dipaparkan Pj Bupati Lotim saat menerima kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), pada Kamis (14/3/2024) dalam rangka kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang penyelesaian masalah Pekerja Migran Indonesia unprosedural (PMI ilegal) dan tenaga kerja. Tim terdiri dari Kepala Biro Data dan Informasi, M Arfan Sahib Sali K., smarteam dan Sekretaris Anggota Wantimpres.
Selain mengumpulkan data dan persoalan PMI, Wantimpres juga membahas proses rekrutmen peserta dan berjalannya pendidikan dan pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur.
Usai diterima Pj Bupati, Tim melanjutkan kunjungan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta BPVP Lombok Timur. Hasil kunjungan ini nantinya akan disampaikan kepada Presiden Jokowi dalam bentuk rekomendasi pengembangan kegiatan dan program.(Kml)