MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Beranjak dari seorang anak petani asal Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang sangat visioner dan memiliki motivasi besar, dijadikan sebagai modal utama bagi Gita Sarwadi dalam menjalani semua proses selama perkuliahan berlangsung di Universitas Udayana (UNUD) Bali.
Dan proses kegiatan akademik terakhir yakni Sidang Promosi Doktor yang dilaksanakan pada Rabu (13/8/2025), di Ruang Sidang Ir Soekarno Lt IV FIB Gedung Poerbatjaraka, Universitas Udayana (UNUD) Bali, sekitar pukul 10.00 Wita, akhirnya bisa dilalui dengan baik oleh Gita Sarwadi.
Di mana, dalam memaparkan hasil penelitian disertasinya dengan judul ‘’Mantra Pengobatan Sasak dalam Kehidupan Masyarakat Kabupaten Lombok Utara Kajian Wacana Kritis’’, Gita Sarwadi berhasil menyampaikan secara komprehensif dalam Perspektif Linguistik, dengan argumentasi bahwa penelitian sangat urgensi untuk dilakukan. Mengingat tradisi teks mantra dikhawatirkan akan punah seiring dengan perkembangan teknologi pada era digitalisasi saat ini.
Dengan demikian, penelitian ini sangat berkontribusi sekali bagi khalayak orang banyak. Apalagi penelitian ini mengungkap secara mendalam terkait tradisi teks mantra dengan pisau bedah analisis wacana kritis. Pengungkapan bahasa yang terdapat dalam teks mantra meliputi struktur makro, mikro, superstruktur dan kognisi sosial.
Hal yang sangat menarik dalam penelitian yang dilakukan oleh Gita Sarwadi dari sisi kognisi sosial, karena teks mantra sangat memiliki keterkaitan dengan kultur masyarakat Lombok Utara dengan terungkap beberapa data secara historis.
Teks mantra dari tatanan makro sangat variatif sesuai klasifikasi penyakit yang dialami oleh pasien, mulai dari mantra jejampi, kedijayaan dan lainnya. Pengungkapan lebih mendalam lagi dari sisi mikro yang meliputi diksi, semantik, sintaksis, stelistika dan reduplikasi yang ada dalam teks mantra Sasak tersebut.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengungkap viranti-viranti bahasa yang ada dalam teks mantra tersebut dengan cara analisis teks mantra dilihat dari sisi makro dan mikro.
Hal demikian sangat bermanfaat dan memberikan kontribusi dalam pelestarian tradisi lisan sebagai mata pelajaran muatan lokal di tingkat Pendidikan Dasar sampai perguruan tinggi.
Penelitian ini juga membantu pemerintah daerah dalam melestarikan kearifan tradisi lisan sebagai dokumen serta aset dalam literatur. Demikian diungkap Prof Dr I Nyoman Suarka, M.Hum selaku Promotor dalam penyampaian kesan dan pesan pada kegiatan Sidang Promosi Doktor tersebut.
Pesan akademik yang disampaikan harus tetap menjaga nama baik almamater serta menjunjung tinggi nilai dan sikap akademik dalam berkontribusi kepada masyarakat umum.
Sebagai akhir kesan dan pesan ditutup dengan penyampaian bahwa Gita Sarwadi layak dan bisa menggunakan gelar akademik mulai saat ini sampai seterusnya. Dan perlu diingat proses akademik sudah selesai berarti selesai dan berakhir pula kewajiban akademiknya. Namun, bertambah beban moral serta beban sosial yang sangat kompleks ketika berbaur lagi dengan masyarakat akademik dan masyarakat biasa.
Di samping itu, disampaikan pula ucapan selamat dan menyerahkan Doktor baru kepada Hakamah, sebagai Anggota DPRD Kabupaten Lombok Utara dari Partai Gerindra, dan pihak Direktur AKBIL (Akademi Bisnis Lombok) yang turut hadir beserta keluarga mendampingi dalam Sidang Promosi Doktor Gita Sarwadi.(ltn)