Marianom Kembali Pimpin SMAN 1 Keruak, Datang dengan Kebijakan Baru

- Jurnalis

Minggu, 28 September 2025 - 14:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LOTIM, LOMBOKTODAY.ID – Sosok nama Marianom, S.Pd cukup fenomenal di kalangan pelaku pendidikan tingkat SLTA di Lombok Timur wabilkhusus wilayah selatan. Marianom yang pernah menjadi kepala di SMAN 1 Jerowaru (kini SMKN 1 Jerowaru di Sukaraja), akhir 2024 lalu pria muda ini sempat dipercaya menjadi Kepala SMAN 1 Keruak.

Pada periode 2024, Marianom memimpin SMAN 1 Keruak hanya seumur jagung. Entah mengapa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggesernya ke SMAN 2 Selong sebagai guru biasa.

Kini seiring dengan perjalanan waktu, pergantian pemimpin NTB seakan menjadi momen kesaktian bagi Marianom. Pertengan September 2025, Marianom kembali mendapat jabatan sebagai Kepala Sekolah di SMAN 1 Keruak.

Baca Juga :  PLN UIP Nusra Jalani Prosesi Adat Takung Wae Teku bersama Masyarakat Adat Poco Leok

Sekembalinya ke SMAN 1 Keruak, sosok pria ini mengaku kali ini ingin lebih berhati-hati dan berkomitmen akan tampil sebagai pemimpin yang lebih situasional. “Saya akan lebih memahami situasi internal dan akan lebih menata situasi yang lebih familier,” ucap Marianom kepada Lomboktoday.id baru-baru ini.

Selain itu, Marianom tampil dengan gaya baru dan kebijakan baru. Mengawali tugasnya yang kedua di SMAN yang terletak di Montong Renggi itu Dia mengeluarkan kebijakan “pemutihan” kepada semua alumni yang masih memiliki tonggakan kewajiban ketika masih sekolah.

Baca Juga :  Anggota ASLI se-Indonesia Diimbau Manfaatkan Aplikasi ASLIPay dalam Transaksi

Menurutnya, dari tahun ke tahun bertumpuk ijazah yang belum diambil oleh alumni yang merasa masih punya tonggakan seperti pembayaran BPP dan sebagainya.

“Saya persilahkan kepada para alumni yang belum ambil ijazah agar datang ambil ijazahnya tampa harus terbebani dengan tonggakan,” pesannya.

Pihaknya sangat khawatir dengan bertumpuknya ijazah yang belum diambil, dikhawatirkan lama-lama bisa hilang atau ada kejadian luar biasa yang mengancam keamanan arsif.

Lagi pula, kata dia, jika dipaksakan harus menebus, duitnya tidak jelas mau dibukukan ke mana karena sudah lewat masa. “Kami hawatir nanti akan jatuh menjadi pungli,” tutupnya.(Kml)

Berita Terkait

Mengelola Living Library di Ujung Kota
Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa
SPMB 2025 Masih Bermasalah, DPD RI Akan Lakukan Pengawasan
Ombudsman Temukan Potensi Maladministrasi Penerapan SE Kadis Dikbud NTB Terkait Penggalangan Dana BPP
Komite III DPD RI Dorong Reformasi Pendidikan Demi Kesejahteraan Guru dan Masa Depan Generasi Bangsa
STIT Wali Jerowaru Raih Akreditasi Baik Sekali, Target Jadi Universitas di Tahun 2030
High School in Harmony Astra Berikan Wadah Bagi Pelajar Belajar Dunia Industri
Komite III DPD RI Soroti Pelaksanaan SPMB dan Revisi UU Sisdiknas

Berita Terkait

Minggu, 28 September 2025 - 14:04 WIB

Marianom Kembali Pimpin SMAN 1 Keruak, Datang dengan Kebijakan Baru

Sabtu, 20 September 2025 - 14:03 WIB

Mengelola Living Library di Ujung Kota

Jumat, 12 September 2025 - 10:45 WIB

Guru adalah Agen Peradaban Berkelanjutan Bangsa

Selasa, 9 September 2025 - 15:00 WIB

SPMB 2025 Masih Bermasalah, DPD RI Akan Lakukan Pengawasan

Rabu, 3 September 2025 - 15:09 WIB

Ombudsman Temukan Potensi Maladministrasi Penerapan SE Kadis Dikbud NTB Terkait Penggalangan Dana BPP

Berita Terbaru

Umum

Postur Berboncengan yang Aman dan Nyaman

Jumat, 26 Sep 2025 - 14:02 WIB