LOTENG, LOMBOKTODAY.ID – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal bersama CEO Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta meresmikan Museum Civilization Mandalika di kawasan Sirkuit Mandalika. Museum ini menghadirkan informasi tentang peradaban masyarakat Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia menyebut, peresmian ini menjadi inovasi untuk menyemarakkan gelaran MotoGP Mandalika 2025.
“Tadi peresmian ini dilakukan langsung oleh Pemilik Dorna Sport, Carmelo Ezpeleta bersama Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal didampingi istrinya Sinta Agatha Soedjoko,” kata Aulia.
Aulia menjelaskan, museum peradaban ini hadir sebagai ruang apresiasi seni, budaya, dan sejarah. Kehadirannya diharapkan memperkenalkan kekayaan peradaban NTB kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Sirkuit Mandalika.
“Ada pameran yang dilakukan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTB dan akan berlangsung pada 1-5 Oktober 2025, mulai pukul 09.00 hingga 17.00 Wita,” ujarnya.
Perwakilan Dekranasda NTB, Wira Adiputra menambahkan, pameran ini menjadi momentum penting untuk menampilkan kekayaan budaya NTB di hadapan publik internasional. Ada tiga kategori utama yang ditampilkan dalam pameran, yaitu historical, seni rupa, dan kerajinan wastra.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal berharap, Museum Civilization Mandalika bisa menjadi etalase budaya yang memperkuat citra pariwisata NTB. “Keberadaan museum ini sekaligus memberikan pengalaman berbeda bagi penonton MotoGP Mandalika 2025,” ujarnya.
Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam menjelaskan, museum ini dibentuk atas arahan Gubernur NTB agar MotoGP juga menjadi ruang untuk menampilkan kekayaan sejarah dan budaya lokal.
“Museum ini akan menampilkan objek yang menunjukkan keragaman masyarakat NTB, masyarakat Pulau Lombok dan Sumbawa,” katanya.
Nuralam menambahkan, koleksi yang dipamerkan tak hanya berkaitan dengan kebudayaan sehari-hari, tapi juga peristiwa besar yang berdampak global, seperti miniatur tiga dimensi letusan Gunung Samalas yang abu vulkaniknya hampir menutupi separuh dunia.
Selain itu, museum juga menampilkan kekayaan budaya NTB seperti kain songket khas Bima bernama Tembe Nggoli, Kre Alang tenun songket khas Sumbawa dengan motif emas atau perak, hingga naskah Babat Lombok yang menceritakan letusan Gunung Samalas pada abad ke-13.
Arca Siwa Mahadewa yang ditemukan setelah tertimbun material letusan Samalas turut menjadi daya tarik utama dalam museum bertajuk peradaban masyarakat NTB tersebut.(eef/ltn)