LOBAR, LOMBOKTODAY.ID – Menteri Haji dan Umroh (Menhaj), Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) NU Abhariyah Jerneng, Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Minggu (12/10/2025).
Silaturahmi ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan yang dilakukan Menhaj Gus Irfan selama melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Provinsi NTB. Begitu tiba di Ponpes NU Abhariyah, Menhaj Gus Irfan disambut Pengasuh Ponpes Abhariyah, Ustadz Imam Kafali dan beberapa orang pengurus PCNU Kabupaten Lobar.
Dalam sambutan selamat datang, Ustadz Imam Kafali yang juga merupakan Alumni dari keluarga besar Ponpes Tebu Ireng Jombang menyatakan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan keringanan langkah Menhaj Gus Irgan untuk bersilaturahmi ke Ponpes NU Abhariyah. ‘’Pondok Pesantren NU Abhariyah saat ini sudah berumur 38 tahun yang didirikan oleh almarhum TGH Ulul Azmi,’’ ujarnya.
Kehadiran Menhaj Gus Irgan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Sebab, sejak pertama kali masuk ke Tebu Ireng, saat masih menjadi santri beberapa tahun lalu, banyak pengalaman yang diberikan oleh para guru yang ada di Tebu Ireng.
‘’Pak Menteri adalah bapak pengasuh saya di sana. Satu hal yang harus kita pahami, apa yang terjadi hari ini adalah penerapan dari apa yang sudah diajarkan oleh beliau ketika saya masih berada di Pondok Pesantren Al Farros Tebu Ireng,’’ tuturnya.
Sementara itu, Menhaj Gus Irfan menyampaikan motivasi kepada para santri Ponpes NU Abhariyah. Ia mendorong kepara santri untuk berteman ke seluruh dunia dalam menuntut ilmu. ‘’Jadi, santri jangan berkumpul kuliah di satu kampus saja, tetapi bertebaran masuk ke semua universitas yang ada di dunia,’’ ajaknya.
Setelah selesai dari kampus, Menhaj Gus Irfan mendorong kepada para santri untuk masuk ke semua lini baik itu politik, pendidikan, pengusaha. Karena alumni Pondok Pesantren setelah keluar dari Pondok Pesantren tidak harus menjadi ustadz atau kiyai. ‘’Alumni Ponpes Tebu Ireng yang menjadi kiyai tidak banyak, tetapi alumni tersebar di semua lini,’’ ucapnya.
Santri meminta peluang yang lebih besar untuk sukses di masa depan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak masuk pesantren. Untuk itu, Menhaj Gus Irfan mendorong agar tetap semangat dalam menuntut ilmu di Pondok Pesantren.(ham)