JAKARTA, LOMBOKTODAY.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kegiatan ‘’Sail to Indonesia–West Indonesia Yacht Rally Tahun 2024’’, yang berlangsung pada 13-18 September 2024 di Pantai Gelora, Desa Rhee, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), karena menjadi momentum bagi bangkitnya kegiatan wisata bahari di Sumbawa.
Apresiasi itu disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno saat menyampaikan sambutan melalui video tapping dalam Acara ‘’Welcoming Ceremony Sail To Indonesia Tahun 2024’’, Sabtu (14/9/2024). ‘’Wow, ini pantainya bang Fahri Hamzah. Terima kasih sudah mengundang kami. Kegiatan ini, kami yakin menjadi momentum bangkitnya wisata bahari di Kabupaten Sumbawa,’’ kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno menyampaikan selamat kepada Sumbawa yang menjadi tuan rumah lagi dalam kegiatan Sail to Indonesia Tahun 2024. ‘’Welcoming Ceremony yang diadakan di Pantai Gelora, pantai yang sangat indah ini akan membuat yachter dunia tidak hanya menikmati keindahan pantainya saja, tetapi juga menikmati kuliner, kopi dan budaya lokal sumbawa,’’ ucapnya.
Sehingga diharapkan para yachter dunia bisa ikut serta mempromosikan pariwisata Sumbawa, baik melalui media sosial maupun media konvensional. ‘’Saya Sandiaga Uno selaku Menparekraf sangat mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada kegiatan Sail to Indonesia dan West Indonesia Yacht Rally 2024 ini,’’ ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno juga berharap melalui kegiatan ini dapat memicu wisatawan mencanegara dan domestik untuk berkunjung ke Sumbawa, terutama ke Pantai Gelora semakin banyak. ‘’Para yachter dunia kita harapkan akan semakin banyak datang ke Pantai Gelora, sehingga akan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat dan pendapatan daerah,’’ harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah mengatakan, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) sebenarnya sudah memberikan konfirmasi bakal hadir dalam pembukaan Sail to Indonesia 2024.
Namun, karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua menterinya untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) mulai 12 September 2024, maka mereka batal menghadiri dan mengutus pejabat setingkat Direktur Jenderal (Dirjen) untuk hadir.
‘’Pantai Gelora ini dulu tidak terurus, saya lahir dan besar di sini. Kemudian kita identifikasi mana-mana lokasi yang bisa dikelola setelah saya pensiun. Kita ini orang pesisir, akrab dengan laut dan kita ingin munculkan tumbuhnya kesadaran menjadi bangsa maritime,’’ kata Fahri Hamzah.
Selama empat tahun Fahri Hamzah mengaku membersihkan Pantai Gelora menjadi bersih dan bernilai seperti sekarang, sehingga bisa dinikmati masyarakat lokal, Indonesia pada umumnya dan dunia, karena keindahannya tidak kalah dengan Bali dan Lombok.
‘’Saat peresmian bendungan di Sumbawa beberapa waktu lalu, saya sempat ajak Pak Bas (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) muter-muter, saya ajak beliau ke Pantai Gelora, beliau memuji tempat ini, dan sekarang kawan-kawan kita dari luar negeri juga memuji tempat ini,’’ ungkapnya.
Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini berharap Pantai Gelora dapat memberi suasana baru dalam penyelenggaraan Sail to Indonesia, karena para yachter dunia tidak hanya menikmati keindahan laut, tetapi potensi-potensi lainnya.
‘’Pantai Gelora adalah ekspos bahwa Indonesia ke depan akan berbasis laut, membuka seluruh akses laut untuk percepatan pertumbuhan. Ini baru pertama kali dan kita harapkan nanti, pesertanya akan lebih banyak lagi,’’ ujarnya.
Dirjen Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Victor Gustaaf Manoppo mengatakan, bahwa ide acara ‘’Sail to Indonesia 2024’’ di Pantai Gelora sejalan dengan program KKP, yakni konservasi laut dan lingkungan kawasan perairan.
Di mana, sebanyak 12 destinasi wisata di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB untuk menyambut peserta Sail to Indonesia 2024. Diketahui, selama lima tahun berturut-turut, titik sandar Sail to Indonesia berada di Labuhan Badas.
Padahal, Kabupaten Sumbawa memiliki titik labuh destinasi wisata yang cukup banyak seperti Pantai Gelora, di wilayah barat. Pantai Gelora sengaja diperkenalkan sebagai destinasi baru, karena mengkonsepkan pantai, darat dan pegunungan.
Sehingga diharapkan sebanyak 48 yacht yang berasal dari Australia, Selandia Baru, Inggris, Amerika Serikat, Filipina dan negara lain akan melaksanakan kegiatan budaya dan bersosialisasi dengan masyarakat hingga 18 September 2024.
Selain itu, para yachter juga akan melakukan penanaman mangrove di Teluk Dalam sekitaran Pantai Gelora, yang didukung KKP. Kemudian dilanjutkan dengan suguhan Hiu Paus di Labuhan Jambu, Tarano. Selanjutnya, destinasi wisata di pegunungan, di daratan ada kerapan kerbau, dan kuliner makanan khas tradisional Sumbawa. Rencananya para yacht akan diajak membuat timung atau jajan tradisional.
Lalu membuat kain tenun di Desa Poto serta memberdayakan UMKM lokal di lokasi venue acara untuk menjual berbagai macam suguhan. Melalui event Sail to Indonesia ini, pemerintah berharap dapat mempromosikan pariwisata. Terutama kekayaan Sumbawa dengan garis pantai 900 km², juga tersimpan berbagai kekayaan alam dan budaya yang eksotis.
Adapun kegiatan ‘’Sail to Indonesia–West Indonesia Yacht Rally Tahun 2024’’ tersebut, secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Mayjen TNI (Pur) Hassanudin dan Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah, di Pantai Gelora, pada Sabtu sore (14/9/2024). Sebanyak 20 negara dan 48 yacht internasional ikut berpartisipasi dalam Sail to Indonesia 2024 ini.(Sid)