MATARAM, LOMBOKTODAY.ID – Ikatan Keluarga Masyarakat Paer Lauq atau disingkat IKMA-PALA, akhirnya resmi terbentuk dalam pertemuan tim formatur yang dilaksanakan di Rumah Makan Medahar, Jalan dr Soedjono Lingkar Selatan, Kota Mataram, Rabu (19/2/2025).
Selain menyepakati nama lembaga, tim formatur yang diketuai oleh H Musa Shofiandy itu juga membetuk kepengurusan. Di mana, Dr TGH M Fikri Zainul Mukhlis, MA diamanahkan sebagai Koordinator Majelis Pertimbangan; Prof Dr TGH Fahrurozi Dahlan, MA sebagai Koordinator Majelis Pakar; Prof Ir H Mansur Ma’shum, Ph.D sebagai Koordinator Majelis Pembina.
Sedangkan Ketua Umum (Ketum) dijabat oleh Prof Dr H.S Agil Al Idrus, M.Si.; Dr Drs H Musa Shofiandy, SH., MM sebagai Sekretaris Umum (Sekum) dan Dr TGH Hasanuddin, S.Ag., MM sebagai Bendahara Umum (Bendum), dan dilengkapi dengan 15 devisi di dalamnya terdapat koordinator, sekretaris dan anggota.
‘’Saat ini tim formatur baru menyepakati nama lembaga, kemudian kepengurusan dan lambang. Dan Insya Allah untuk program kerja nanti akan disusun oleh tim formatur pada rapat pertemuan semua pengurus yang akan kita laksanakan di Kampus STIT Palapa Nusantara, Selebung, Kecamatan Keruak, pada Rabu (26/2/2025) pekan depan,’’ kata Koordinator Majelis Pembina, Mansur Ma’shum kepada Lomboktoday.id, Rabu (19/2/2025).
Sebagai inisiator dan penggagas pertama pembentukan lembaga ini, Mansur Ma’shum menjelaskan tujuan utamanya adalah bagaimana memberdayakan potensi yang ada, baik potensi sumber daya alam (SDA), potensi sumber daya manusia (SDM), dan potensi lainnya yang ada di wilayah tiga kecamatan yakni Kecamatan Jerowaru, Keruak dan Sakra Barat. Supaya betul-betul apa yang dimiliki ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat di wilayah Paer Lauq.
Mansur Ma’shum mengakui setiap hal yang baru, tentu ada resistensi yang timbul dari masyarakat. Hanya saja, sejauh ini ia belum memahami resistensi atau komentar dari masyarakat terhadap lembaga ini. Tapi yang akan dilakukan adalah bagaimana menjelaskan kepada masyarakat tentang lembaga ini, tujuannya apa, bagaimana mencapai visi dan misi dalam lembaga ini.
‘’Bila nanti muncul kendala, baru kita akan analisis. Karena tidak semua kendala itu tidak bagus. Bisa jadi kendala itu sebagai pemicu bagi kita untuk terus berkembang lebih besar dan lebih pesat,’’ jelasnya.
Di samping itu, Mansur Ma’shum juga melihat potensi sumber daya alam di tiga kecamatan (Jerowaru, Keruak dan Sakra Barat) ini memiliki kemiripan, baik dari segi lahan pertanian, wilayah perairan dan kelautan dengan sumber daya ikan yang luar biasa, pariwisata, dan peternakan. ‘’Kami berharap sebelum Ramadhan nanti, lembaga kita ini sudah final. Sehingga kita bisa segera action,’’ ucapnya.(gsw)