Mandhalika dan Tradisi Merarik (Mandhalika Edisi 2)

- Jurnalis

Selasa, 18 Februari 2025 - 09:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gambar versi AI oleh Naura Ramadhani.

Gambar versi AI oleh Naura Ramadhani.

MELAIK atau Lari Bersama adalah salah satu metode dalam perkawinan Adat Sasak (Merarik). Dalam lari bersama tersebut persyaratan pertama dan utamanya adalah kesediaan kedua pihak (si laki & si wanita). Tanpa itu, maka Melaik tidak akan pernah bisa terjadi. Makanya adalah sangat keliru mengkonotasikan Melaik dengan Mencuri apalagi Menculik (wanita) seperti yang saya saksikan di beberapa tulisan atau konten.

Selain itu, Melaik dalam prakteknya terjadi adalah tanpa atau seolah-olah tanpa sepengetahuan orang tua.

Lalu bagaimana asal-usul praktek Melaik ini ? 

Menurut salah satu tuturan dari para tetua di Lombok selatan bahwa lahirnya cara Melaik ini berhubungan erat dengan kisah Putri Nyale atau Putri Mandhalika.

Sedikit berbeda dengan kisah dalam cerita yang populer di mana Putri Mandhalika berkorban dengan menceburkan diri ke laut karena khawatir akan terjadi gejolak bilamana memilih salah satu dari para Pangeran yang melamarnya, bahwa mungkin hal di atas menjadi salah satu penyebabnya. Namun, pertimbangan yang paling tidak bisa ia cari jalan keluarnya adalah karena tidak ingin terjadi konflik di dalam keluarganya.

Baca Juga :  Setiap Sabtu, Astra Motor Ampenan Gelar Fashion Week

Sebabnya, konon antara ayah, ibu dan dia sendiri mempunyai pilihan yang berbeda-beda atas Pangeran-Pangeran pelamar tersebut. Mandhalika tidak ingin ada konflik dan melukai perasaan salah satu di antara mereka.

Jadi, pertentangan bathin yang tak terjembatani karena mempertimbangkan potensi konflik intra keluarga dan antar keluarga (dengan keluarga para pelamar) kemudian Mandhalika memutuskan untuk tidak memilih dan tidak menjadi milik siapapun, tapi menjadi milik dan berharap memenangkan perasaan semua pihak dengan berkorban diri dengan cara menceburkan diri ke laut selatan.

Baca Juga :  Setelah Dilantik, Kinerja Kepala Pasar Akan Dievaluasi dan Masa Percobaan Tiga Bulan

Ironisnya, yang terjadi justru di luar yang ia sangkakan. Pengorbanan dan kepergiannya yang tragis justru meninggalkan luka, kesedihan dan penyesalan yang mendalam bagi kedua orang tuanya, para pelamar juga kerabat dan masyarakatnya.

Peristiwa ini kemudian dicoba dicari hikmah dan solusinya agar tidak terulang kembali. Atas dasar itu, kemudian disepakati suatu aturan adat untuk memberikan kebebasan sepenuhnya kepada seorang anak perempuan untuk memilih jodohnya secara independen tanpa keterlibatan siapapun, termasuk orang tuanya. Aturan tersebut yaitu MELAIK yaitu kawin dengan Lari Bersama Tanpa atau Seolah-olah Tanpa Sepengetahuan Keluarganya. Cara ini kemudian mentradisi hingga saat ini, meski secara perlahan juga mulai bergeser seiring dengan perkembangan zaman.(LSW)

Berita Terkait

Budaya Populer di Persimpangan: Saat Tontonan Menelikung Tuntunan
YRFI NTB Dukung Penuh Program Pariwisata yang Dicanangkan Iqbal-Dinda
Bincang Kamisan Perdana Pemprov NTB Bahas Event PGAWC 2025
Ternyata Ini Hotel Tertua yang Masih Beroperasi di Dunia
Delegasi IGS 2025 Menikmati Budaya dan Kuliner di Desa Wisata Hijau Bilebante
Gubernur Kenalkan Beragam Potensi NTB, Peserta IGS 2025 Respon Positif
CBR Tercepat, Astra Honda Kuasai Seri Perdana Mandalika Racing Series 2025
Simbol Adat Sasak: Prosesi Sorong Serah Aji Krame Pasangan Pengantin Amrullah dan Noviati Annur Jiwani

Berita Terkait

Minggu, 1 Juni 2025 - 09:00 WIB

Budaya Populer di Persimpangan: Saat Tontonan Menelikung Tuntunan

Senin, 26 Mei 2025 - 07:06 WIB

YRFI NTB Dukung Penuh Program Pariwisata yang Dicanangkan Iqbal-Dinda

Kamis, 15 Mei 2025 - 16:02 WIB

Bincang Kamisan Perdana Pemprov NTB Bahas Event PGAWC 2025

Minggu, 11 Mei 2025 - 12:11 WIB

Ternyata Ini Hotel Tertua yang Masih Beroperasi di Dunia

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:15 WIB

Delegasi IGS 2025 Menikmati Budaya dan Kuliner di Desa Wisata Hijau Bilebante

Berita Terbaru